Mohon tunggu...
Claudy Yusuf
Claudy Yusuf Mohon Tunggu... Administrasi - Salam

"Saya mendapat ilmu ketika membaca maka saya balas dengan menulis untuk berbagi" instagram: Claudyusuf

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pantai Berkarangnya Caringin

7 Februari 2011   11:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49 1413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Niat ingin berziarah ke makam Auliyaillah seorang ulama pejuang bernama KH. Asnawi di Caringin tergantikan menjadi mengelilingi pantai Caringin. Makam KH. Asnawi memang berada disekitar pantai Caringin, namun karena hari itu cukup banyak orang sedangkan saya sudah lelah setelah mengelilingi Masjid Agung Banten dan Gunung Santri, jadilah melepaskan lelah dipantai yang berkarang ini. Pantai Caringin memang kalah indah dibandingkan dengan pantai-pantai di kawasan Anyer-Carita tapi karena disini ada makam KH. Asnawi maka pantai ini selalu banyak pengunjungnya, baik yang berziarah kemakam maupun ke pantainya. Saya sendiri dulu pernah berziarah kemakamnya bersama rombongan pengajian orang tua saya namun kali ini hanya menikmati pantainya saja. [caption id="attachment_88942" align="aligncenter" width="576" caption="Pantai Caringin yang bekarang"][/caption] Hari itu tanggal 06 februari 2011, banyak sekali pengunjung, cuaca terlihat mendung dan angin yang sepay-sepoy. Pantai berkarang ini segera saya jelajahi namun tidak berenang. Saya berjalan diatas karang yang keras ini, terlihat banyak kepiting kecil yang berlari masuk kedalam karang. Banyak juga kubangan air laut yang terjebak ditengah karang, dalam kubangan itu ada ikan-ikan kecil, kepiting kecil dan kelomang. Sesekali saya mengambil cangkang dan karang yang indah untuk dibawa pulang dan mencoba menangkap ikan tapi tidak berhasil. [caption id="attachment_88943" align="aligncenter" width="576" caption="Kubangan air laut ditengah karang"]

1297074604219304087
1297074604219304087
[/caption] [caption id="attachment_89777" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu kubangan air ditengah karang"]
12975803002022208161
12975803002022208161
[/caption] Menjelajahi karang-karang berujung pada ombak yang bergelombang sedang menerpa karang. Melihati ombak ini harus berhati-hati agar baju tidak basa terkena cipratan air ombak. Suara debuaran ombak ditemani angin yang menyejukan serta  pemandangan anak gunung krakatau begitu mempesona. [caption id="attachment_88944" align="aligncenter" width="576" caption="karang karang dan karang"]
12970749671970889289
12970749671970889289
[/caption] Menyelusuri pantai kesebelah utara ternyata tidak ada karangnya. Dibagian pantai sebelah utara inilah para pengunjung bermain air karena aman dari benturan karang selain itu ombaknya tidak terlalu besar. Namun pantainya cukup kotor dengan sampah dan warna airnya coklat, tidak bening seperti pantai dikawasan Anyer-Carita lainnya. Saya sendiri memilih untuk tidak berenang. [caption id="attachment_88945" align="aligncenter" width="576" caption="Pantai Caringin bagian utara yang tidak berkarang"]
12970753601998514204
12970753601998514204
[/caption] [caption id="attachment_89593" align="aligncenter" width="576" caption="Bagian pantai yang aman untuk berenang"]
12974821171115998870
12974821171115998870
[/caption] Setelah terpuaskan mengelilingi pantai Caringin, saya bersama adik dan ayah saya mampir kewarung dipinggir pantai. Makanan yang kami beli adalah gado-gado dan pop mie, tapi harganya relatif mahal. Setelah itu mampir ke mushola untuk shalat ashar. Seperti biasa pada akhir perjalanan tak lupa untuk membeli buah tangan ditoko-toko yang tersebar dikawasan pantai ini. Puas berbelanja maka kami pulang dan dalam perjalanan pulang yang mulai tampak gelap terlihat disebelah barat pantai dengan matahari tenggelam dan sebelah utara pemandangan pegunungan yang hijau. Mau menhadap ke barat indah dan ketimur juga indah, pilih saja sesuai selera saya. Sisanya perjalan cukup lancar namun dibeberapa titik jalan tol ada perbaikan yang cukup mengganggu. Akhirnya karena saya berhasil menulis tulisan ini berarti saya selamat sampai rumah. Salam *semua foto adalah jepretan Claudy Yusuf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun