Mohon tunggu...
Claudia Angel
Claudia Angel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobby dan karya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Efek Era Modernisasi & Globalisasi dari Budaya Asing Terhadap Makna Sumpah Pemuda

30 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 30 Oktober 2024   18:02 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Era Modernisasi dan Globalisasi membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti contoh ada aspek budaya,suku,ras,agama,etnis dan kehidupan masyarakat sekitar,yang termasuk identitas dan nilai-nilai budaya. Sumpah Pemuda, yang lahir pada tahun 1928, merupakan tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pukul 10.00. Maka dari itu sangat penting bagi para pelajar dan warga negara Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa yang telah berusaha memajukan,mensejahterakan,memperjuangkan dan memerdekakan Indonesia dimasa lampau. 

Dengan perkembangan teknologi dan informasi yang pesat. Generasi muda seperti Gen Z dan Gen Milenial yang kini lebih terhubung dengan budaya dan pemikiran global/modern. Hal ini dapat menambah wawasan, tetapi juga berpotensi mengurangi serta menghilangkan nilai-nilai lokal dan nasional. Sumpah Pemuda yang mengedepankan rasa kebersamaan dan cinta tanah air menghadapi tantangan untuk tetap relevan dalam menghadapi arus global yang sangat kuat dan dinamis. Nah,disini akan dijelaskan apa saja efek samping negative dan positif dari budaya asing terhadap makna Sumpah Pemuda. dalam kehidupan sehari-hari karena mengandung semangat persatuan, kebersamaan, dan cinta tanah air yang relevan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat yang beragam seperti Indonesia. 

Efek Samping Budaya Luar yang bersifat Negatif adalah:

  •       Upaya pelestarian nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan harus dilakukan agar tetap dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi sejarah, tetapi juga sebagai pedoman bagi generasi masa kini dalam menjaga identitas dan persatuan bangsa. Salah satu upaya utama dalam melestarikan nilai-nilai Sumpah Pemuda adalah melalui pendidikan. Sekolah memiliki peran penting dalam menanamkan semangat nasionalisme dan persatuan kepada generasi muda. Mata pelajaran sejarah dan kewarganegaraan perlu ditekankan, bukan hanya sebagai materi hafalan, tetapi sebagai refleksi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Program pendidikan seperti upacara bendera dan kegiatan kebudayaan juga dapat menjadi sarana untuk mengajarkan pentingnya kebersamaan dan cinta tanah air. Kegiatan sosial di masyarakat juga merupakan cara efektif untuk melestarikan semangat perjuangan dan persatuan. Misalnya, kegiatan gotong royong, bakti sosial, atau perayaan kebudayaan antar suku dan agama dapat mempererat hubungan antarwarga dan menciptakan suasana yang harmonis. Dengan berinteraksi langsung, masyarakat belajar untuk saling menghargai dan mengedepankan persamaan dibanding perbedaan dan pentingnya kita untuk saling menoleransi antara perbedaan sesama manusia dan memegang teguh Ideologi Pancasila.

  •       Dominasi Konten Digital Asing,dengan kemajuan teknologi informasi, konten digital dari budaya asing—seperti film, musik, dan media sosial—menjadi sangat mudah diakses. Generasi muda cenderung menghabiskan waktu menonton dan mengikuti tren dari luar negeri, sehingga mengurangi minat mereka terhadap karya seni dan budaya lokal. Hal ini berpotensi mengurangi pemahaman mereka tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda. Contohnya adalah Musik pop dari negara seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan (K-Pop) seperti idol BTS,NCT,Blackpink,TXT,ITZY,Aespa dan Red velvet dan dari Amerika ada Justin Bieber, Ed Sheeran,Lady Gaga, Selena Gomez,Rihanna, The Weeknd, dan Billie Ellish dan menjadi sangat populer di kalangan remaja Indonesia. Gaya dan lirik lagu-lagu ini seringkali lebih menarik perhatian dibandingkan dengan musik tradisional atau lokal. Hal ini dapat mengurangi minat generasi muda untuk mengenal dan mencintai musik dari budaya lokal yang merupakan bagian dari identitas budaya Indonesia. Dan ini sangat mengkhawatirkan dan butuh inovasi agar budaya lokal juga terkenal,maju dan bersaing didunia internasional,serta sebagai masyarakat dan pelajar harusnya kita menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila ini dan terus mempromosikan serta membuat kreatifitas dan karya karya baru yang membanggakan budaya lokal Indonesia.

  •      Pengaruh Mode dan Gaya Hidup adalah sesuatu yang sangat trendy dan banyak disukai oleh masyarakat,tren fashion dan gaya hidup yang dipengaruhi oleh budaya barat sering kali lebih menarik bagi generasi muda. Ketika mereka lebih memilih untuk mengadopsi gaya hidup ini, rasa bangga terhadap pakaian tradisional atau kebiasaan lokal berkurang. Sumpah Pemuda, yang mendorong persatuan dalam keragaman budaya, bisa jadi kehilangan makna dalam konteks gaya hidup yang homogen. Contohnya adalah Gaya fashion yang terinspirasi dari budaya barat, terutama dari Eropa dan Amerika, serta K-Pop dari Korea Selatan yang suka memakai pakaian wanita yang bermodel croptop dan memakai rok pendek dengann hak tinggi,syal dan topi yang mendominasi tren saat ini. Generasi muda lebih memilih pakaian yang mengikuti tren luar negeri, sehingga mengabaikan pakaian tradisional seperti batik atau kebaya. Hal ini membuat rasa bangga terhadap warisan budaya lokal berkurang, yang seharusnya dijiwai dalam semangat Sumpah Pemuda. Contohnya adalah Jeans, yang awalnya berasal dari Amerika Serikat, adalah salah satu jenis pakaian paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, jeans digunakan oleh semua lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga dewasa, baik untuk keperluan kasual maupun semi-formal. Jenis jeans yang paling populer termasuk skinny jeans, straight jeans, dan ripped jeans.

  •       Budaya konsumsi yang tinggi, di mana produk dan nilai-nilai dari luar negeri lebih diminati, mengalihkan perhatian dari pentingnya melestarikan budaya lokal. Generasi muda mungkin lebih memilih barang-barang dari merek internasional dibandingkan produk lokal, yang mengakibatkan kurangnya rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya sendiri yang diusung oleh Sumpah Pemuda. Contohnya aja adalah Merek-merek internasional, seperti  fashion,fastfood,mobil,motor,sepatu,skincare,tas dan makeup bermerek yang bernilai mahal yang berasal dari Amerika dan Eropa, serta produk elektronik dari Jepang dan Korea, menjadi favorit di Indonesia. Contoh lainnya adalah warga Indonesia suka memakai produk dari Nike,Dior,Gucci,Chanel,Calvin Klein dan produk makanan tertentu seperti Mujigae,Kimchi,Toppokki, Bimbap,Bulgogi,Ramyeon adalah produk yang viral dan popular diindonesia yang berasal dari Korea Selatan,dan ada juga makanan dan minuman dari produk jepang yang popular dijepang ada Ocha,Sushi,Salmon, Onigiri,Udon dan Ramen adalah salah satu produk jepang yang laris diindonesia. Dan ada produk unggul eropa yang sering dibeli dan dipakai oleh warga Indonesia untuk mengikuti trend dimedia sosial adalah KFC,McDonald,WingstopPasta,Pizza,Makaroni, Hamburger,Steak,Spaghetti,Gelato dan Kroketten adalah produk dari berbagai negara eropa yang banyak diminati dan laris terjual banyak diindonesia. ketika generasi muda lebih memilih untuk mengonsumsi barang-barang dari luar negeri, rasa cinta terhadap produk lokal berkurang. Ini dapat mengakibatkan kurangnya penghargaan terhadap kerajinan tangan dan produk lokal yang seharusnya dilestarikan.

  • Perubahan dalam Pendidikan yaitu Sistem pendidikan yang semakin global sering kali menekankan kurikulum internasional dan bahasa asing,seperti kurikulum dari Singapore,Cambridge,Oxfort,TOEFL dan IB yang mengabaikan pelajaran tentang sejarah dan budaya nasional. Ketika nilai-nilai lokal dan pemahaman tentang Sumpah Pemuda tidak diajarkan dengan baik, generasi muda mungkin kehilangan rasa keterhubungan dan tanggung jawab terhadap warisan budaya mereka. Ketika pelajaran lokal seperti sejarah Indonesia, kebudayaan daerah, dan nilai-nilai nasional seperti Sumpah Pemuda kurang mendapat perhatian dalam sistem pendidikan, ada risiko bahwa generasi muda akan kehilangan pemahaman tentang akar budaya mereka. Sumpah Pemuda, yang merupakan salah satu fondasi utama dari persatuan dan identitas bangsa Indonesia, berpotensi tidak lagi dipahami secara mendalam oleh para siswa yang terfokus pada kurikulum internasional. Hal ini bisa menyebabkan hilangnya rasa keterhubungan antara generasi muda dengan sejarah perjuangan bangsa mereka sendiri. Di era globalisasi, memiliki wawasan internasional memang penting. Namun, hal itu tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan nilai-nilai lokal dan pemahaman sejarah nasional. Generasi muda yang hanya fokus pada pencapaian internasional tanpa diimbangi dengan pemahaman tentang identitas budaya lokal dapat kehilangan rasa keterhubungan mereka dengan masyarakat dan bangsa. Ini juga bisa berdampak pada hilangnya rasa tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya yang kaya dan beragam di Indonesia.

        Modernisasi dan globalisasi dapat menyebabkan keterasingan di antara individu, dengan komunikasi yang lebih banyak dilakukan melalui platform digital seperti Instagram,Telegram,Whatsapp,Line,Kakao dan sebagainya. Interaksi tatap muka yang semakin berkurang dapat mengurangi rasa kebersamaan dan solidaritas yang diusung oleh Sumpah Pemuda. Ketika generasi muda tidak merasakan keterhubungan dengan sesama, semangat persatuan yang menjadi inti dari Sumpah Pemuda dapat tergerus dan ini bisa membuat seseorang menjadi pemalas,kurangnya produktifitas karena adanya teknologi canggih untuk berkomunikasi melalui via online. dengan munculnya berbagai platform digital yang semakin memudahkan komunikasi jarak jauh. Aplikasi seperti Instagram, Telegram, WhatsApp, Line, dan Kakao menjadi alat utama dalam kehidupan sehari-hari untuk berhubungan dengan keluarga, teman, atau rekan kerja. Namun, di balik kemudahan ini, ada tantangan serius yang perlu diperhatikan, yaitu semakin berkurangnya interaksi tatap muka yang dapat menyebabkan keterasingan sosial di antara individu. Interaksi melalui pesan teks atau video call, meskipun praktis, tidak bisa sepenuhnya menggantikan kedekatan emosional yang tercipta saat orang bertemu langsung. Misalnya, dalam percakapan tatap muka, seseorang bisa merasakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nuansa emosi yang tidak dapat disampaikan secara sempurna melalui layar. Ketika interaksi tatap muka semakin jarang terjadi, hubungan antarindividu bisa menjadi lebih dangkal, dan ini dapat mengurangi rasa solidaritas di antara masyarakat. Keterhubungan yang dulu dibangun dengan pertemuan langsung kini mulai tergantikan oleh notifikasi dan chat singkat.

Efek Samping Budaya Asing yang bersifat Positif:

  • Memunculkan Kemajuan Budaya

   Dengan adanya perpaduan budaya ini membentuk kesenian,tradisi,gaya hidup baru yang unik terhadap suatu budaya tertentu. Contohnya adalah Gamelan yang dipengaruhi oleh musik barat atau batik,kebaya yang memadukan motif tradisional. Di era globalisasi saat ini, berbagai unsur budaya lokal dan asing semakin sering bersentuhan, menciptakan inovasi yang menarik tanpa menghilangkan jati diri asli dari budaya tersebut. Salah satu contohnya adalah dalam dunia musik, di mana Gamelan—instrumen tradisional khas Jawa dan Bali—telah dipengaruhi oleh musik Barat, menciptakan kombinasi yang harmonis antara alat musik tradisional dan modern. Beberapa komposer Indonesia bahkan menggabungkan gamelan dengan orkestra barat, menghasilkan musik yang unik dan menggambarkan perpaduan antara tradisi dan modernitas. Ini menunjukkan bagaimana dua budaya yang berbeda dapat bersatu untuk menciptakan sesuatu yang baru dan kaya akan nilai seni. Tidak hanya dalam musik, pakaian tradisional Indonesia seperti batik dan kebaya juga mengalami evolusi yang dipengaruhi oleh tren mode internasional. Batik, yang pada awalnya merupakan kain dengan pola dan motif tradisional khas Indonesia, kini banyak dipadukan dengan desain modern yang lebih dinamis. Motif batik yang dulunya dianggap formal dan hanya dipakai pada acara-acara adat atau resmi, kini banyak ditemui dalam bentuk desain kasual yang lebih simpel namun tetap sarat makna.

  • Meningkatkan Kreatifitas dan Inovasi
  • Budaya asing juga membawa berbagai macam bentuk teknologi,metode,dan cara berpikir yang baru,seperti contohnya Teknologi AI,ChatGPT,Coding,Google Scholar dan Berita yang disebarluaskan secara digital dengan kualitas HD. Dengan adanya ini Indonesia akan menjadi negara yang lebih berkembang dan maju nantinya dan mampu bersaing di Pasar Internasional. Saat ini, budaya asing telah membawa berbagai bentuk teknologi dan metode baru yang membuka peluang besar bagi Indonesia untuk berkembang dan bertransformasi menjadi negara yang lebih maju. Teknologi seperti AI (Artificial Intelligence), ChatGPT, coding, serta platform seperti Google Scholar dan penyebaran berita digital berkualitas HD telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, memengaruhi cara kita belajar, bekerja, dan berinovasi. Salah satu contoh signifikan adalah perkembangan teknologi AI. Dengan AI, berbagai sektor mulai dari pendidikan, bisnis, hingga pemerintahan dapat diotomatisasi dan dipermudah. AI memberikan efisiensi yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya, mulai dari analisis data dalam hitungan detik hingga pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat berdasarkan kecerdasan buatan. AI bahkan telah membantu mendorong kreativitas dalam bidang seni, musik, dan desain melalui alat-alat canggih yang mampu menciptakan karya inovatif. Teknologi lain seperti ChatGPT, misalnya, telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan informasi. Chatbot berbasis AI ini memungkinkan kita mendapatkan jawaban atas pertanyaan, bantuan dalam menulis, hingga diskusi yang lebih interaktif dan mendalam. Ini adalah salah satu bentuk inovasi yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dengan kemampuan komunikasi manusia, yang secara langsung meningkatkan produktivitas individu maupun perusahaan.
  • Peningkatan Pola Pikir dan Pengetahuan
  • Budaya Asing juga membawa sudut pandang yang berbeda tentang kehidupan aspek manusia yang unik dan setidaknya menambah wawasan seseorang tentang teori atau hal baru-baru yang wajib dicoba dan diperdalam lebih lagi. Interaksi dengan masyarakat seperti Interaksi Sosial dan Komunikasi Antar Kelompok dan Antar Pribadi adalah salah satu hal yang penting dijaga saat berpikir dan berbicara dihadapan orang lain karena perkataan dan interaksi mempengaruhi pola piker,pola hidup dan gaya hidup seseorang. Contohnya aja adalah kita bisa mempelajari Bahasa Inggris yang mendunia dan terkenal diseluruh negara yang membuat public speaking dan cara berbicara kita meningkat dengan orang-orang. Kita juga bisa dilatih berpikir kritis atau Menganalisis Kasus sosial yang sering terjadi di masyarakat yaitu Problem Solving dan Sikap Teliti adalah kunci untuk menyelesaikan sebuah masalah dan dibutuhkan diskusi dan musyawarah agarterjalin damai-nya dari kasus tertentu dan seperti MC,Pembicara yang sering tampil dievent tertentu untuk meningkatkan kegunaan dan kelebihan dari suatu teori yang dijelaskan didepan banyak orang,yang sekiranya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pelajar di Indonesia saat ini. Budaya asing telah membawa sudut pandang baru yang memberikan wawasan unik tentang berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini memperkaya cara pandang kita terhadap dunia, membuka peluang untuk mempelajari teori-teori baru serta mempraktikkan hal-hal yang sebelumnya belum kita coba. Interaksi dengan budaya asing memungkinkan kita untuk mengadopsi konsep-konsep baru yang relevan dan memperluas cakrawala berpikir. Salah satu aspek penting yang diperoleh dari budaya asing adalah interaksi sosial dan komunikasi antarpribadi. Kedua hal ini sangat penting dijaga saat berinteraksi dengan orang lain, karena cara berbicara dan berkomunikasi dapat mempengaruhi pola pikir, gaya hidup, dan perilaku seseorang.

  • Meningkatkan Rasa Toleransi

      Dengan adanya budaya asing,kita jadi harus lebih menghargai orang lain yang jenis gender,etnis,suku dan agama yang berbeda dari Bangsa kita sendiri,contohnya kita bisa lebih menghargai orang yang berkulit beda dengan kita karena cara berpikir mereka yang bagus dan dilihat oleh masyarakat. Kita juga tidak boleh membeda-bedakan budaya asing terhadap budaya sendiri karena itu bisa memicu Konflik Sosial dan Resiko yang tinggi. Pertukaran budaya dengan mencoba budaya lain/baru juga seru dan unik tentunya yang bisa mempererat hubungan antarnegara dan bisa lebih meningkatkan kesatuan. Keuntungannya juga banyak produk Indonesia yang laris dipasar internasional. Dengan adanya budaya asing, kita dihadapkan pada keberagaman yang lebih luas dalam hal gender, etnis, suku, dan agama. Ini menjadi peluang bagi kita untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan tersebut. Contohnya, kita dapat belajar untuk lebih menghargai orang dengan warna kulit yang berbeda dari kita, bukan hanya karena penampilan fisik, tetapi juga karena cara berpikir dan nilai-nilai mereka yang unik serta kontribusi mereka terhadap masyarakat. Saat kita terpapar pada budaya asing, kita juga diingatkan untuk tidak membeda-bedakan antara budaya asing dan budaya sendiri. Setiap budaya memiliki kekayaan dan keunikan tersendiri, dan membedakan atau bahkan mendiskriminasi budaya asing hanya akan memicu konflik sosial dan menciptakan resiko tinggi bagi harmoni masyarakat.

  • Peningkatan Taraf Kehidupan

Budaya asing juga memang terkenal,namun jika gaya hidup kita seperti mereka harga yang harus dibayar adalah harga yang mahal, dan kemajuan teknologi saat ini bisa memperluas pengetahuan kita tentang negara lain. Keuntungannya ada investor dan investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang memperluas lapangan kerja diindonesia maupun diluar negeri dan banyaknya fasilitas seperti Transjakarta,Jak Lingko,KAI KRL,LRT, dan Bandara yang modern yang mempermudah perpindahan dan berpergian dari kota ke kota atau dari Dalam Negeri ke Luar Negeri. Ini juga membawa gaya hidup manusia jadi lebih modern dan bersikap realistis dengan adanya kemajuan teknologi yang canggih. Peningkatan taraf kehidupan masyarakat tidak bisa dipisahkan dari pengaruh budaya asing dan kemajuan teknologi yang terus berkembang. Meski budaya asing sering kali dipandang sebagai ikonic dan menarik, penerapan gaya hidup mereka di Indonesia bisa membawa konsekuensi yang cukup mahal. Terkadang, kita harus membayar harga yang tinggi untuk mengikuti tren yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai dan kebiasaan lokal kita. Keuntungan lain dari interaksi dengan budaya asing adalah masuknya investor dan investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketika investor asing melihat potensi di Indonesia, mereka akan berinvestasi di berbagai sektor, seperti teknologi, infrastruktur, dan industri. Hal ini secara langsung berkontribusi pada perluasan lapangan kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun