Mohon tunggu...
Claudia Valensia L
Claudia Valensia L Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Obesitas pada Anak

15 Agustus 2023   05:18 Diperbarui: 15 Agustus 2023   05:19 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu yang lama (WHO, 2000). Hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Satu dari lima anak usia sekolah dasar dan satu dari tujuh remaja di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, menurut Survei Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) 2018.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab kegemukan pada anak, seperti kebiasaan hidup, peran genetik, aspek psikologi, makanan yang tidak sehat, dan kurangnya aktifitas fisik. Risiko obesitas dapat meningkat jika waktu tidur berkurang baik pada anak-anak maupun dewasa, namun dampaknya cenderung lebih signifikan pada anak-anak. Pola makan juga harus diperhatikan, mengonsumi makanan manis seperti kue, cokelat, dan permen memiliki hubungan yang signifikan dengan terjadinya obesitas.

Anak obesitas rata-rata memiliki bentuk muka yang tidak proporsional, leher relatif pendek, timbunan lemak pada dagu, dan pipi tembem. Terdapat timbunan lemak pada lengan, paha, perut dan payudara. Dampak obesitas pada anak memberikan dampak buruk bagi masa pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti terbatas dalam pergaulan dan kegiatan fisik. Banyak penyakit yang diakibatkan oleh kelebihan berat badan, seperti terkena penyakit diabetes, jantung koroner, stroke, dan sebagainya. Penyakit-penyakit tersebut cenderung menurunkan produktivitas dan menghabiskan biaya tinggi dalam pengobatannya.

Orang tua memiliki peran penting dalam mencegah dan mengatasi obesitas pada anak. Pemberian makan bergizi seimbang dan pemberian kegiatan fisik contohnya. Orang tua harus mengenalkan dan membiasakan anak untuk makan makanan yang bergizi, maka perilaku ini akan terbawa sampai mereka dewasa dan membuat mereka terbiasa akan hidup sehat.

Referensi :

"Permasalahan Obesitas di Indonesia". 2023. Diakses pada 14 Agustus 2023. https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/permasalahan-obesitas-di-indonesia.

"Prevalensi Obesitas pada Penduduk Umur 18 tahun Menurut Jenis Kelamin". 2018. Diakses pada 14 Agustus 2023. https://www.bps.go.id/indicator/30/1781/1/prevalensi-obesitas-pada-penduduk-umur-18-tahun-menurut-jenis-kelamin.html..

"Obesity and Overweight". 2021. Diakses pada 14 Agustus 2023. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight . 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun