Andai manusia membentangkan sayapnya
Andai semesta menganga lihat hitamnya
Andai ku tengok rupa Sang Suci
Andai waktuku berakhir sekarang.
Dunia tajam menilai
Hati ini tak sampai
Indahnya kelopak mawar pagi
Bukankah ia berduri?
Dicaci dimaki
Pikul dengan hambar
Pedih
Langit tak mendengar
Bangun tertatih melawan arus
Bangun merintih hingga pupus
Terhina tidak terima
Tertimpa tawa hisap air mata
Tuhan, Allah, Almalik
Inikah untuk ku?
Hidup piatu
Limbahnya cinta ibuÂ
Aku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!