Mohon tunggu...
Claudia Muelen
Claudia Muelen Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Apa yang kau baca?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Napak Tilas Perjalanan Cinta Letnan Tendean si Pahlawan Revolusi dan Rukmini

11 Mei 2024   18:00 Diperbarui: 11 Mei 2024   18:03 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-cinta-para-pahlawan-indonesia-ini-berakhir-menyedihkan.html

Letnan Pierre Tendean mempunyai dua teman baik. Kedua temannya tersebut, kebetulan sudah mengenal seorang perempuan dan mereka berdua mencomblang Letnan Tendean dengan wanita tersebut. Namun Letnan Tendean menolak.

Di satu hari yang cerah, karena dipaksa oleh kedua temannya itu akhirnya Letnan Tendean ikut pergi menemui Rukmini. Pada pandangan pertama tersebut rupanya ia mulai jatuh cinta dengan gadis cantik dihadapannya tersebut. 

Dulu saat masih menempuh pendidikan akmil, Tendean dikenal sebagi laki-laki tegas dan dingin di sekolahnya. Banyak perempuan yang menyukainya namun tidak ada satupun yang ia pacari. Hmm, beda ya sama sekarang, banyak kaum halo dek. Becanda kak becanda hehe.

Namun disumber lain yang saya baca, dituliskan bahwa pertemuan Rukmini dan Letnan Tendean berawal dari ia bersama temannya hendak menemui pak Chamim di kediamannya, dan di sana ia juga bertemu dengan Rukmini. Sosok Rukmini yang lemah lembut dan sopan, membuat Tendean jatuh hati kepadanya. Sejak pertemuan tersebut Tendean dan Rukmini menjadi semakin dekat hingga berencana untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

Awalnya hubungan mereka sempat ditentang oleh keluarga masing-masing, karena alasan keyakinan. Rukmini adalah gadis yang berasal dari keluarga penganut agama Islam yang taat, sedangkan Tendean adalah penganut agama Kristen. Namun dengan melihat keseriusan Tendean kepada Rukmini, orang tua akhirnya merestui hubungan mereka.

Perjalanan cinta mereka tidak berjalan mulus tentunya. Pada tahun 1963, Letnan Pierre Tendean mendapatkan kesempatan untuk masuk ke Sekolah Intelijen di Bogor dan menjalankan tugasnya sebagai intelijen di berbagai daerah di Indonesia bahkan sampai keluar Negeri.

Tendean yang sering pindah tugaskan menjadi ujian tersendiri dalam hubungan asmara meraka. Apalagi saat itu belum ada HP dan masih menggunakan surat.

Rukmini, dengan hati yang teguh, menemani Letnan Tendean dalam setiap langkahnya. Di tengah dekapan kesetiaan, mereka menemukan ketenangan satu sama lain, sebuah pelipur lara  antara cinta dan tugas negara.

https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-cinta-para-pahlawan-indonesia-ini-berakhir-menyedihkan.html
https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-cinta-para-pahlawan-indonesia-ini-berakhir-menyedihkan.html
Pada 15 April 1965 Tendean diangkat sebagai ajudan Jenderal A.H Nasution. Perlu diketahui, bahwa posisi ajudan yang didapatkan tersebut merupakan hasil dari upaya ibunya yang kala itu merasa khawatir akan keselamatan sang anak.

Disebutkan dalam buku karangan Masykuri, bahwa ibu Pierre Tendean adalah kawan baik dari mertua Jenderal A.H Nasution yang pada saat itu menjabat sebagai Menko Hankam KASAB.

Kepada Jenderal, sang ibu membuat permohonan untuk menarik anaknya dari garis depan dan permohonan tersebut dikabulkan sehingga Tendean menjadi ajudan dari Jenderal A.H Nasution untuk menggantikan posisi Kapten Manullang yang saat itu gugur dalam tugasnya di Kongo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun