Produk permen satu ini mungkin masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Permen kertas ini diproduksi dan dipasarkan di Amerika. Bentuk permen ini terbilang cukup unik karena berbentuk mirip kertas asli, disertai dengan bolpoin, yang dapat dimainkan dan dikonsumsi.Â
Produk satu ini sangat cocok dan aman bagi anak-anak yang ingin bermain dan berkreasi.
Dari contoh-contoh produk edible film di atas, teknologi edible film yang digunakan melibatkan tiga komponen penyusun yaitu hidrokoloid (protein, polisakarida, alginat), lipida (asam lemak, asil gliserol, wax atau lilin) serta komposit keduanya (campuran hidrokoloid dan lipid) (Jacoeb et al., 2014). Bahan yang digunakan juga relatif murah, mudah dimodifikasi secara biologis (biodegradable), dan teknologi pembuatannya yang sederhana.
Bahan baku dan proses pembuatan edible film sebenarnya cukup murah dan mudah dilakukan untuk diaplikasikan pada produk pangan. Namun, sebagian besar produk permen yang ditemukan di pasaran belum banyak yang menerapkan inovasi edible film karena dominasi kemasan plastik.Â
Hal ini ditunjukan berdasarkan hasil survei yang didapatkan, dimana kemasan produk di pasaran banyak menggunakan plastik dibandingkan jenis lainnya yang sesuai dengan diagram di bawah ini.
Melihat potensi pasar yang ada, inovasi edible film sangat mungkin untuk dikembangkan dan diterapkan lebih luas di Indonesia, baik pada produk permen maupun olahan pangan lainnya.Â
Keuntungan dari penggunaan edible film yaitu dapat melindungi produk, dapat mempertahankan bentuk dari produk sekaligus dapat langsung dimakan, serta aman bagi lingkungan sekitar sangat aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping.Â
Selain itu, keunggulan dari penggunaan edible film yaitu dimana inovasi ini sangat aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping sehingga memberikan kenyamanan bagi konsumen pada saat mengkonsumsi.
Seiring dengan berkembangnya teknologi pangan yang ada, inovasi edible film ini akan menjadi salah satu kemasan yang akan berkembang di masa depan. Inovasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengganti bahan kemasan lainnya seperti plastik yang dinilai kurang ramah dan seringkali menimbulkan permasalahan lingkungan.
Daftar Pustaka
- Jacoeb AM, Nugraha R, Utari SPSD. (2014). Pembuatan Edible Film dari Pati Buah Lindur dengan Penambahan Gliserol dan Karaginan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. Â 17(1): 14-21. Â Â Â Â Â Â
- Adminunupwt. (2020). Perspective -Teknologi Pangan: Edible Packaging untuk Kemasan Pangan. Teknologi Pangan UNU Purwokerto.
- Â Winarti, C. (2012). Teknologi Produksi dan Aplikasi Pengemas Edible Antimikroba Berbasis Pati. Kementrian Pertanian. Indonesia.