Kamis yang ditunggu akhirnya tiba. Tengah hari, "opitergini" sebutan untuk warga Oderzo zaman Romawi, terlihat membludak di alun-alun kota. Beberapa area parkir terlihat kosong melompong. Rupanya Rabu malam rombongan yang terdiri dari 22 tim peserta dengan total 176 pembalap, hanya menempati area parkir Foroboario dekat alun-alun. Terlihat barisan bus besar yang merangkap hotel berjalan untuk tempat tinggal peserta selama tour. Beberapa kendaraan pengiring seperti mobil sedan, suv dan motor anggota tim, ikut parkir bersama, sepaket dengan sepeda yang siap turun ke arena.
Rabu malam juga ada final Piala Italia. Malam itu opitergina (sebutan wanita) dan opitergino (sebutan pria) umumnya lebih memilih tinggal di rumah menonton televisi. Bukan tidak menghormati tamu Giro, tetapi memberi kesempatan mereka untuk beristirahat sebab lomba belum selesai.
Malam Rabu, angin bertiup lumayan kencang. Ramalan cuaca memprakirakan hujan akan turun Kamis sepanjang hari. Dan Kamis pagi hari, memang terlihat awan gelap menggantung di langit bagian barat. Namun tak mengurangi semangat opitergini untuk pergi ke alun-alun kota menyaksikan para idola mereka berlaga dengan kereta angin.
Tepat jam 12.30 suara sirene terdengar memecah keriuhan pengunjung di sepanjang jalan. Suara helikopter yang berputar-putar di langit Oderzo yang berubah cerah, menambah bingar suasana. Kami semua gembira. Kota kami diliput langsung secara nasional oleh TV RAI yang sejak 1963 menjadi peliput resmi.
Walau sempat dihentikan pada tahun 1970, namun diliput kembali pada tahun 1998 sampai sekarang. Setiap hari selama Giro digelar, kami bisa mengikuti laporan pandangan mata lewat rekaman langsung, baik dari motor, mobil maupun helikopter.
Oderzo dengan jumlah penduduk 20.400 jiwa, bukanlah kota besar. Oderzo dikenal sebagai kota arkeologi sebab menyimpan banyak sejarah Romawi yang pernah menjadi pusat Paleo-Venetian sebagai cikal bakal Venezia. Ketika masih bernama Opitergium yang artinya 'alun-alun pasar', kota ini pernah berjaya pada abad ke-1 di bawah kekuasaan Romawi.
Kamis 25 Mei 2023 menjadi sejarah karena mendapat kepercayaan sebagai kota 'partenza' tappa 18 Giro d'Italia. Suara sirene dari iring-iringan motor dan mobil patroli, diikuti barisan pembalap sepeda yang putar keliling Oderzo sebelum akhirnya meninggalkan kota untuk melanjutkan etape berikutnya.
Upacara yang ditunggu-tunggu berminggu bahkan berbulan sebelumnya, hanya berlangsung tak sampai 30 menit. Tapi emosi yang ditinggalkan cukup mendalam untuk dikenang.Â