Ada beberapa pengecualian, misalnya pada tahun 1911 kota Roma terpilih untuk merayakan ulang tahun kelima puluh penyatuan Italia.
Dalam perkembangan selanjutnya, kota-kota 'start' tak melulu di Milan, tetapi pindah-pindah tempat yang dikaitkan dengan berbagai peristiwa penting. Seperti tahun 1996, Giro berangkat dari Athena (Yunani) untuk merayakan Seratus tahun Olimpiade pertama di era modern.
Empat tahun kemudian, Giro 2000 start dari Roma untuk merayakan tahun Yobel. Tahun 2006 balapan dimulai dari Belgia untuk mengenang para penambang Italia yang meninggal dalam bencana Marcinelle pada tahun 1956. Tahun 2007 start dari Sardinia untuk memperingati 200 tahun kelahiran Giuseppe Garibaldi dan seterusnya.
Selain dikaitkan dengan momentum bersejarah, Giro d'Italia juga merambah ke kota-kota perbatasan. Baik sebagai tempat perlintasan, persinggahan, juga sebagai tempat awal dan akhir lomba. San Marino adalah negara asing pertama yang mendapat kehormatan 'start' Giro pada tahun 1965. Disusul Monaco pada tahun berikutnya.
Kemudian, tahun 1973 Giro d'Italia merambah ke negara-negara Eropa lainnya, yaitu Belgia. Untuk pertama kalinya dengan lima tahapan yang juga menyentuh negara-negara pendiri Masyarakat Ekonomi Eropa, antara lain Belanda, Jerman Barat, Luksemburg, Swiss dan Perancis, sebelum kembali ke Italia.Â
Selanjutnya, ada beberapa negara Eropa lainnya yang menjadi tempat start Giro. Tercatat seperti Yunani, Perancis, Belanda, Denmark, Inggris bahkan Israel (non Eropa) dan terakhir Hungaria (2022). Rencana awal, Hungaria dijadwalkan tahun 2020. Namun karena Pandemi Covid-19, jadwal Giro diundur dan lokasi pun dipindah ke Sicilia (Italia).
Giro d'Italia dianggap sebagai tahapan penting bergengsi kedua setelah Tour de France. Sebab selain lokasi, peserta lomba juga melibatkan jagoan-jagoan jalanan dengan reputasi internasional.
Ada banyak nama yang menjadi protagonis dalam ajang bergengsi ini. Protagonis sekaligus antagonis karena ada juga beberapa nama yang akhirnya tercoreng karena kasus doping, kokain dan sebagainya. Kisah-kisah mereka banyak difilmkan karena sangat menginspirasi dalam keseharian atau sebagai motivasi positif untuk meraih prestasi.
Kembali ke sejarah Giro d'Italia 1909, etape pertama dimenangkan oleh Dario Beni di garis finish di Bologna setelah menempuh jarak 397 km dengan kecepatan rata-rata 28.090 per jam. Antara 13 dan 30 Mei, delapan etape dijalankan dengan total 2.447 kilometer, yang menampilkan pengendara sepeda terbaik saat itu. Di antaranya adalah Giovanni Gerbi, Giovanni Rossignoli, Luigi Ganna, Carlo Galetti, Eberardo Pavesi dan Giovanni Cuniolo. Klasifikasi disusun dalam poin, berdasarkan penempatan di tahapan sehingga pemenang yang tertulis dalam sejarah ialah Luigi Gana. Posisi kedua Carlo Galetti dan ketiga Giovanni Rossignoli.
Pada tahun 1950 Hugo Koblet berhasil memenangkan perlombaan. Atlet asal Swiss ini menjadi pembalap asing pertama yang memenangkan Giro d'Italia.