Akhirnya regione tetangga di sekitar Lombardia menawarkan tempat untuk kremasi sebagai bentuk partisipasi dan solidaritas. Dan, pertengahan Maret tahun lalu televisi nasional menayangkan 70 truk militer beriringan mengangkut peti jenazah korban Covid untuk dibagi-bagi di luar wilayah Lombardia.
Saya ingat, ada 15 peti yang titip kremasi di kota Spinea, kota kecil bagian dari regione kami di Veneto.Â
Hari itu, akhir Maret 2020, seluruh warga Venezia diminta untuk hening sejenak, berdoa pada pukul 12 siang.Â
Bendera di tempat-tempat publik pemerintah juga diturunkan setengah tiang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah korban Covid.
Beberapa hari setelahnya, abu jenazah tersebut dikembalikan kepada keluarga yang berhak untuk disimpan dalam colombario (rumah abu).Â
Ada juga yang menyimpan dalam loculo atau ossuary untuk disatukan dengan sanak keluarga lain demi pengiritan tempat dan biaya sewa makam.
Di sini ada istilah, kalau biaya orang mati bisa berlipat ganda harganya dibanding bayi lahir. Rumah sakit pemerintah umumnya menggratiskan biaya ibu melahirkan sekalipun harus operasi cesar. Tapi kalau urusan pemakaman, harus hadapi jasa layanan swasta.Â
Mereka yang akan tangani semua, mulai dari sertifikat kematian, memandikan dan mendandani pasien, memasang berita, antar jemput jenazah dengan kendaraan khusus dari rumah duka, gereja sampai pemakaman. Lengkap dengan bunga. Harga sewa kuburan juga beraneka, kurang lebih sama dengan di Indonesia.
Hanya bentuk kuburan yang mungkin beda dengan di Indonesia. Untuk Oderzo, luas kompleks pemakaman hanya 140x300 meter. Tapi isinya ribuan makam sebab terdiri dari beberapa lucoli, yaitu ceruk pemakaman yang umumnya berbentuk persegi panjang.Â
Ceruk atau relung ini disusun berupa dinding yang terbuat dari semen. Tiap kotak berukuran standar yang bisa masuk peti jenazah dengan panjang 220, lebar 80 dan tinggi 70 centimeter.