Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jangan Sekarang, Nak.. Not Today! (1)

19 Mei 2021   17:00 Diperbarui: 19 Mei 2021   18:26 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bercak di wajah (Foto dok. Pribadi)

Memang sih setahu saya, RS Pediatrik Bambino Ges di Roma sangat terkenal menangani pasien anak dengan penyakit langka dari seluruh dunia. Ada beberapa kasus internasional yang sempat ramai menjadi berita. Banyak pasien dari berbagai negara yang akhirnya ditampung dan berhasil sembuh setelah mendapat perawatan di rumah sakit ini. Demikian juga RS Padova yang telah banyak menyembuhkan pasien bayi prematur, dan lain sebagainya.

Untuk leukemia sendiri, sepertinya sudah merata. Dulu memang terbagi-bagi, di setiap regione ada rumah sakit yang diunggulkan untuk penyakit tertentu. Namun sebelum pandemia, pemerintah Italia sudah mulai menyamaratakan fasilitas, baik sarana teknologi, peralatan maupun tenaga medis.

Kembali ke kisah bayi Andrej, tanggal 12 Maret 2019 mereka sekeluarga mulai masuk rumah sakit. Sebelumnya, dokter mengambil sampel darah Kasrina dan suami sebagai orang tua untuk menentukan pendonor. Hasilnya, darah sang ayah sangat cocok. Maka dia harus ikuti tes-tes berikutnya.

Tahap selanjutnya, harus masuk ke sterile block. Di sana ada beberapa aturan yang sangat ketat, seperti ruangan isolasi. Dan hari itu Andrej harus masuk ke ruangan operasi terlebih dahulu untuk dipasang kateter.

Foto setelah operasi (Foto dok. Pribadi)
Foto setelah operasi (Foto dok. Pribadi)

Hari-hari, Andrej tetap dapat obat leukemia dan pengontrolan kondisi kesehatan seperti biasa. Khusus tiap hari Senin dilakukan pengambilan sampel urin, feses dan kultural (pengambilan darah untuk mengetahui apakah ada virus atau bakteri) yang berkembang dalam darah. Hari lainnya, hanya pengambilan darah pada umumnya untuk mengecek plasma darah, leokosit, HB, eritrosit, dan paket lainnya.

Pada minggu pertama mereka tinggal di steril blok, seorang dokter dan tiga perawat, kembali mengambil sampel darah dari sumsum tulang Andrej di bagian pinggul (tulang anka). Kejadian kali itu, setelah sarapan pagi dan tanpa anestesi. Lagi-lagi Kasrina hanya nelongso mendengar jerit ratap bayi Andrej yang kesakitan karena ditusuk jarum besar.

23 Maret 2019 adalah hari yang ditunggu-tunggu karena hari pertama dilakukannya BMT (Bone Marrow Transplant) atau transplantasi sumsum tulang. Dosis kemoterapi yang diberikan oleh dokter lebih banyak dari obat kemo yang didapatkan sebelumnya.

Prosesnya sekitar 10 hari, sampai Kasrina titip doa ke teman-teman yang sedang umrah. Pokoknya tidak berhenti doa dan hanya ibadah minta pada Tuhan agar menjaga Andrej dengan baik selama kemo. Bayangkan, bayi itu sempat demam tinggi 40,1 Celcius. Kasrina benar-benar tidak bisa tidur sama sekali.

Demam tinggi 40,1°C (Foto dok. Pribadi)
Demam tinggi 40,1°C (Foto dok. Pribadi)
Mengenai perutnya yang masih bengkak sebelumnya, dokter Djoki pernah bilang kalau kemungkinan besar spleen (limpa) Andrej akan diangkat kalau tidak ada perubahan setelah kemoterapi karena semua darah stuck (macet) di sana.

Hari-hari tinggal di steril blok, satu hari terasa lama sekali. Bayi Andrej belum bisa bicara, Kasrina juga tidak tahu apa maunya sebab hanya menangis, menangis dan terus menangis. Untuk menenangkan bayinya, ia hanya bisa memberi ASI. (bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun