Mohon tunggu...
claudia ingkiriwang
claudia ingkiriwang Mohon Tunggu... profesional -

saya seorang ibu, praktisi pendidikan, dan profesional di salah satu Theme park di Indonesia. pembaca dan penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

(k)Hutang

6 September 2011   11:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:11 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hidup dililit (k)hutang itu bikin sesak napas. Kebetulan saya punya teman yang terlibat hutang yang besar.Hidup nya benar benar sengsara. Sepanjang hari yang dilakukan hanya mencari uang untuk membayar hutang.Padahal pendapatan rutin nya cukup untuk hidup senang. Kami sebagai teman teman yang sotoy, tentu cuma bisa berdiskusi, menganalisa, dan berdebat kenapa hal ini terjadi dan bagaimana mencegah tragedy.Ya, “mustinya fungsi hutang itu seperti kutang. Menyangga tapi gak melilit”. Kata saya berseloroh, Tepat nya begini :

1.Pertama pastikan dulu, mau dipakai untuk apa (k)hutang nya.

Apakah mau di pakai untuk investasi, konsumsi atau emergency ?Beda keperluan tentu beda jenis hutang. Untuk investasi jangka panjang seperti property, ya, hutangnya jangka panjang gak apa apa, krn biasanya di akhir kredit, nilai propertinya sdh naik. Yang gawat kalau hutangnya jangka panjang di pakai utk kebutuhan jangka pendek. Misalnya gadai-in rumah untuk travelling, atau untuk biaya kawin, atau beli mobil cicilan 10 tahun. Kacau tuh akhirnya, krn pada saat kredit lunas, object yg di kreditkan sdh turun jauh nilainya. Dalam hal kutang, beda keperluan, beda juga jenisnya, untuk keperluan olah raga tentu beda dengan keperluan pesta.

2.Pilihlah size (k)hutang yang pas dengan kebutuhan.

Jangan tergiur dengan iklan bank dan kartu kredit menjual ‘hutang-an’ dengan mudah. Prosedur utk berhutang sekarang sangat mudah, bahkan kalau kamu bayar hutang dengan rajin, maka pagu hutang kamu akan di naik-in terus, tanpa dilakukan assessment lagi oleh pihak bank. Nah ini bikin orang tergiur utk menambah hutang dan akhirnya membelanjakan hal yang gak perlu. Dalam hal kutang, kalau emang kebutuhannya cuma 34b, ya udah gak usah pakai yang 38 D kan, biar ukuran itu di discount 90% sekalipun..

3.Cari yang ikatannya bisa di lepas sesuai kebutuhan.

Dalam perjanjian hutang piutang, ada 1 hal yang harus diperhatikan, yaitu pasal mengenai penghakhiran perjanjian sewaktu waktu. Nah untuk hal ini, perhatikan, bagaimana perhitungan pinalti dan bagaimana hutang itu di hitung. Jangan sampai ketika ada rejeki dan mau melunasi hutang, malahan pinalti nya lebih besar dari bunga nya. Begitu juga dalam hal kutang, nggak mau kan, pakai yang melepas tali nya harus di gunting.

4.Pergunakan (k)hutang untuk kepentingan sendiri.

Jangan sekali kali menolong teman dengan memberi jaminan hutang di bank, walaupun itu sahabat atau saudara sekalipun. Hutanglah untuk kepentingan diri sendiri untuk nama sendiri. Tidak perlu memberi impresi bahwa kamu orang baik dengan cara memberi jaminan hutang. Dalam hal kutang, sama, pergunakan untuk diri sendiri, bukan untuk memberi impresi orang lain. Nggak usah pakai push up bra yang menyesakkan itu, walaupun bagi orang lain kelihatan bagus.

5.Sekali waktu bebaskan dirimu dari (k)hutang.

Setiap kali term hutang berhakhir. Istirahatkan diri dari hutang berikutnya. Rasakan nikmatnya kebebasan hidup tanpa tagihan hutang, tanpa memikirkan tanggal tagihan dan segala kerumitannya. Just feel the freedom.Dalam hal kutang ; no comment.

Karawaci,

04/09/2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun