Mohon tunggu...
Helvira Hasan
Helvira Hasan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Perempuan Biasa!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dibohongi Lelaki? Ah, Biasa!

7 Desember 2009   09:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:02 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang nggak pernah berbohong? Ayo, pasti bohong deh kalau ada yang mengaku nggak pernah berbohong! 'White lies' sekalipun tetap saja namanya sudah berbohong. Tau kan, white lies? Tau donk! Itu lho, berbohong yang katanya demi kebaikan. Entah kebaikan menurut siapa, yang jelas, bohong itu dosa. Itu menurut keyakinan saya sih. Nah, ngomong-ngomong tentang bohong, saya mau lebih mengkhususkan tentang kebohongan lelaki pada perempuan.

Sampai detik ini, saya agak susah percaya sama omongan laki-laki. Sejak pertama pacaran waktu SMA dulu, ada saja kebohongan laki-laki yang kebongkar sama saya. Bahkan saya pun pernah membongkar kebohongan ayah saya. Haduh, laki-laki! Lalu, beberapa tahun kosong, dan pacaran lagi, ah...lagi-lagi saya dibohongin. Kapok deketan lagi dengan laki-laki lain? Nggak tuh! Setelah putus dengan yang terakhir itu, ada lagi yang pedekate sama saya. Walaupun, baru sebatas pedekate, aduh, saya pun dibohongi lagi!!! Laki-laki itu manipulatif! Ia akan berkata apa pun untuk suatu pembenaran atas tindakan atau keputusan yang ia ambil. Saat itu lah, omongan laki-laki tidak akan mudah saya percaya!

Kata-kata pria yang manipulatif itu bagaimana sih? Saya bagi sedikit pengalaman yang baru saja saya alami ini. Sebut saja seorang lelaki bernama Badai. Weits... Badai pasti berlalu! Hehehe... Yang duluan suka tentu saja Badai, yang duluan pedekate juga tentu saja Badai. Yang duluan kepengen serius, ya Badai juga. Tapi, setelah hampir setahun masa-masa itu, dengan berbagai alasan ia memilih untuk tidak berpacaran dengan saya. Walaupun saya menunjukkan sinyal-sinyal penerimaan, kalau ia berkeputusan untuk tidak lanjut, ya saya lepaskan juga toh. Masa malah saya yang jadi ngejar-ngejar! Masalahnya disini, ia menyalahkan sikap saya atas perubahan rasanya pada saya! Kalau emang nggak suka ya udah nggak suka aja! Nggak usah jelek-jelekin saya! Dasar laki-laki ingin terlihat hebat dan benar di mata perempuan! Sifat laki-laki juga kalau suka memburu. Dirasa udah kekejar, ya udah, dilepasin! Harusnya saya nggak pernah ngasih harapan ya biar dikejar terus. Hehehe...

Beberapa minggu setelah keterangannya itu, nggak sampai sebulan, ternyata ia berpacaran dengan perempuan lain. Jadi, alasan-alasannya selama ini untuk menggantung hubungan dengan saya itu maksudnya apa? Yah, memang excuses aja! Bilangnya serius, trus sebelum lanjut, harus dikenalin dulu ke Ibunya, kalau Ibunya setuju baru jadi. Karena ia hanya akan menjalin hubungan serius dengan perempuan yang direstui Ibunya. Bagus, sih! Saya juga sependapat! But, hellooo...perempuan yang ia pacari sekarang itu udah dikenalin ke Ibunya nan jauh di Sumatera sana??? 100% saya yakin, belum sama sekali! Okay, nggak perlulah saya mencampuri hal itu.

Poin yang penting bagi saya disini, si Badai itu telah menjelek-jelekan sikap saya, menyalahkan saya, dan membenarkan pemikirannya, untuk mengambil keputusan yang menurutnya tepat. Keputusan bahwa tidak perlu lagi melanjutkan hubungan yang lebih lagi. Anggaplah, apa yang ia sampaikan tentang saya benar alias ia tidak berkata bohong tentang itu. Tapi, kebenaran yang sesungguhnya telah ia tutupi, dan itulah KEBOHONGAN!!! Sepahit-pahitnya kebenaran, saya lebih suka kebenaran itu diungkap daripada ditutupi.

Kebenaran bahwa sebenarnya ia telah memilih perempuan lain telah ia tutupi dengan cara memanipulasi pikiran saya. Saya sempat percaya lho bahwa yang ia sampaikan tentang saya itu benar. Hah, tapi, memang Tuhan itu tidak pernah tidur, kebenaran yang nyata akhirnya terungkap! Dasar laki-laki manipulatif. Bersyukur saya tidak jadi dengan lelaki seperti itu. Tapi, bukankah kebanyakan lelaki adalah laki-laki yang pintar memanipulasi kata-kata??? Apa yang tampaknya benar ternyata adalah kebohongan! Ya, Tuhan, jauhkan saya dari lelaki pembohong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun