Mohon tunggu...
Class 10E SMAN 57
Class 10E SMAN 57 Mohon Tunggu... Lainnya - SMAN 57

Class 10E

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghargai untuk Indonesia yang Maju Dalam Pemilu!

1 September 2023   14:29 Diperbarui: 1 September 2023   14:48 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih pemilu itu?


Mungkin kata-kata pemilu sudah tidak asing dan sering didengarkan oleh kita. Setiap berita dan bahkan sosmed sudah dipenuhi dengan pemilu. Masyarakat dengan semangat menunggu dan memilih para calon untuk pemilu nanti. Mungkin dari kalian masih ada yang bingung terhadap pemilu, terutama untuk para generasi yang akan berpatisipasi dalam pemilu. Jadi, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan pemilihan yang dilakukan suatu negara untuk memilih dan mengaspirasikan pendapat atau pilihan masyarakat sebagai pilar utama untuk memilih pemimpin. Menurut PKPU No. 3 Tahun 2022, Pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilu akan diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024.

Pemilu yang diadakan 5 tahun sekali ini membuat seluruh masyarakat menjadi berdebar untuk pilihan mereka sendiri. Dengan ini diharapkan perdamaian kepada seluruh rakyat Indonesia karena pada waktu-waktu seperti ini akan terjadinya perpecahan pendapat.
Di saat-saat seperti ini sangat penting untuk mengutamakan menghargai pendapat. Jadi Sikap ikhlas yang diperlukan dalam menghadapi Pemilu, karena hal ini merupakan sistem yang disepakati dalam penyelenggaraan negara tidak boleh ada permusuhan yang ditimbulkan akibat perbedaan pandangan politik. Tidak boleh ada perpecahan di antara warga hanya karena membela pilihannya yang berbeda karena dari perbedaan ini menyebabkan perpecahan dampak negatif yang besar.

Berdasarkan Undang-Undang 1945 Pasal 28 yang berbunyi "Kemerdekaan berserikat, dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang" artinya setiap warga negara tidak terkecuali berhak untuk mengutarakan pendapatnya.


Menghargai orang lain memang bukanlah mudah yang dilakukan. Pada waktu tertentu ada waktu dimana kita ingin egois dan memperjuangkan pendapat kita tanpa menghargai pendapat orang lain. Penyebab utamanya adalah karena ego kita sendiri. Tapi jika kita berhasil mengendalikan ego kita dan mencoba bersikap transparan terhadap pendapat orang lain, kita akan mendapatkan hasil yang positif. Hasil dari hal positif ini mendapatkan dampak positif juga pada diri kita. Dari menghargai pendapat orang lain ini kita bisa mendapatkan dampak positif, seperti mempererat persatuan dan kesatuan, jika kita menghargai orang lain maka hasil yang di dapat adalah kita akan dihargai banyak orang, kita akan disukai banyak orang, dan terbentuknya jiwa solidaritas.

Kemudian jika kita tidak menghargai pendapat orang lain dapat memiliki dampak negatif yang serius, baik dalam hubungan pribadi maupun dalam konteks sosial dan masyarakat secara umum. Kemudian terdapat dampak negatif dari tidak menghargai pendapat orang lain, seperti terjadinya perpecahan yang menyebabkan konflik, mendapatkan kesulitan karena orang-orang tidak akan membantu, mudah terjerumus masalah, dan terbatasnya pemahaman.

Contoh bentuk menghargai pendapat untuk pemilu:
Bayu dan Adilah merupakan salah satu siswa/i dari SMAN 57 Jakarta. Pada tahun 2024, Bayu dan Adilah akan berpatisipasi dalam pemilu tahun 2024 untuk pertama kalinya. Dalam hal ini, Adilah sudah menyiapkan pilihannya dengan baik, begitupun dengan Bayu. Keduanya memiliki pilihan yang berbeda. Bayu memilih A dan Adilah memilih B. Bayu tidak bisa memaksa Adilah untuk memilih pilihan yang sama, begitupun juga Adilah. Keduanya harus saling menghargai pendapat masing-masing tanpa adanya paksaan. Jika Bayu memaksa Adilah untuk memilih pilihannya, sikap tepat yang harus dilakukan Adilah adalah bersikap tegas untuk hak memilihnya. Pemaksaan merupakan sikap egois terhadap hak yang dimiliki orang lain. Setiap Masyarakat Indonesia memiliki hak untuk memilih dan mengaspirasikan pendapat mereka terutama pada pemilu. Adilah memiliki hak terhadap pilihannya, begitupun Bayu. Jadi, pemilu dilaksanakan dengan saling menghargai pendapat orang lain yang dilakuan tanpa paksaan, merendahkan, dan mencela pendapat orang lain.

Sumber gambar: Adilah Nuha Fauziah
Sumber gambar: Adilah Nuha Fauziah

Dari sini kita mempelajari pentingnya belajar untung menghargai pendapat orang lain. Karena setiap orang memiliki hak atas pilihannya masing-masing. Kita perlu percaya dan meningkatkan hak pilihan kita, tapi kita juga tidak bisa memaksakan hak pendapat orang lain. Jangan mudah terpancing dalam suatu perdebatan, cukup hargai pendapat diri sendiri dan orang lain.
Bersaing merupakan hal yang wajar, tapi pentingnya menghargai, bukan saling menjatuhkan. Mari ramaikan pemilu 2024 dengan rasa semangat dan utamakan sikap menghargai kepada orang lain. Eratkan semboyan kita,  Bhinneka Tunggal Ika untuk Indonesia yang maju! Cerdas dalam memilih, memilih dalam kecerdasan!

Ditulis oleh kelompok 3 (X-E): Naura Masyitha, Adilah Nuha Fauziah, Al Fiyah, Bayu Putra Ramadhan, Ilham Maulana, dan Aradeya Maulana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun