Mohon tunggu...
Clarrissa Oey
Clarrissa Oey Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Masterpiece Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apakah Perkembangan Hindu-Buddha dalam Segi Bangunan dan Arsitektur Dapat Mempengaruhi Masyarakat Indonesia?

23 Maret 2023   09:05 Diperbarui: 23 Maret 2023   09:14 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan budaya, ras, dan agama. Namun, banyak sekali sejarah dan latar belakang munculnya semua kekayaan tersebut. Indonesia memiliki banyak perbedaan, salah satu contohnya adalah perbedaan akan agama, dan diantara agama-agama tersebut, terdapat dua agama yang akan kami bahas pada bagian interpretasi yaitu agama Hindu dan agama Buddha. 

Dari zaman ke zaman, Hindu-Buddha pasti mengalami perkembangan, entah dari perkembangan segi bangunan, kepercayaan, dan masih banyak lagi. Pada bagian interpretasi, kami akan fokuskan perbedaan perkembangan Hindu-Buddha pada segi bangunan atau arsitektur. 

Namun, apakah dengan perubahan Hindu-Buddha dalam segi bangunan dan arsitektur dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia?

Awalnya dipercaya bahwa Kerajaan Hindu dan kerajaan Buddha masuk ke wilayah Indonesia karena Indonesia termasuk negara yang strategis, dimana Indonesia memiliki jalur perdagangan yang luas, sehingga kerajaan Hindu-Buddha bisa masuk lewat jalur perdagangan. Indonesia juga negara yang sering berinteraksi dengan negara luar, contohnya seperti negara India dan Tiongkok, dimana setengah mayoritas disana merupakan orang Buddha maupun Hindu. Namun beberapa percaya bahwa kerajaan Hindu-Buddha berasal dari beberapa teori. 

Teori-teori tersebut mencakup teori Brahmana, Ksatria, Waisya, dan teori Arus balik (Ardiansyah, 2023). Masing-masing teori menceritakan latar belakang yang berbeda-beda.

Teori Brahmana menceritakan bahwa kerajaan Hindu dan kerajaan Buddha diundang oleh penguasa-penguasa yang ada di Indonesia. Mereka dibawa kemari ke Indonesia oleh kaum Brahmana. Teori ini banyak dipercayai oleh orang karena bukti kuatnya ada di prasasti yang ada di Indonesia. Banyak orang pada masa itu tidak dapat membawa tulisan dan ukiran yang terdapat pada prasasti di Indonesia, tetapi kaum Brahmana dapat membaca tulisan sansekerta. 

Berbeda lagi kenyataannya dengan teori Ksatria. Teori ini membahas tentang kaum Hindu-Buddha yang melarikan diri ke Indonesia karena telah kalah dari peperangan kaum ksatria. Selain itu ada teori Waisya yang dipercayai banyak umat Indonesia, teori ini membahas tentang pedagang India yang datang berdagang di wilayah Nusantara dan menyebarluaskan kebudayaan Hindu-Buddha selagi mereka berdagang. Teori ini berbeda jauh dengan teori Arus balik, dimana masyarakat Indonesia sendiri yang mempelajari ajaran dan kebudayaan Hindu-Buddha, lalu disebarluaskan ke seluruh bagian Nusantara.

Melalui hal tersebut, akhirnya kebudayaan kerajaan Hindu dan Buddha tersebar di seluruh bagian Indonesia dan menghasilkan banyak sekali peninggalan. Salah satu contoh peninggalan Hindu-Buddha yang masih ada dari dulu hingga sekarang adalah bangunan-bangunan kuno, salah satu contoh bangunan tersebut adalah candi. Dahulu, sekitar abad ke-7 sampai dengan abad ke-8 candi-candi mulai dibangun. 

Kerajaan pertama yang membangun candi adalah Kerajaan Hindu. Candi termasuk peninggalan bangunan suci dari masa Hindu-Buddha. Candi terbuat dari batu, candi biasanya digunakan untuk tempat beribadah serta tempat pemakaman. Konon, menurut Soekmono, candi adalah bangunan yang sengaja dibuat untuk memuliakan raja atau bangsawan yang sudah wafat (kemdikbud, 2019). 

Dari zaman ke zaman, candi juga mengalami perkembangan layaknya manusia. Salah satu segi perkembangan candi yang bisa dilihat kasat mata adalah segi arsitektur. Candi-candi yang terdapat di Indonesia memiliki seni yang unik dan berbeda dengan candi yang terdapat di India. Namun, dari perbedaan segi bangunan, fungsi candi yang terdapat di Indonesia dengan candi di India sama, yaitu sebagai tempat pemujaan.

Candi-candi peninggalan Hindu-Buddha juga memiliki segi arsitektur yang berbeda, walau perbedaannya tidak seperti candi di India. Contoh candi Hindu adalah candi Prambanan dan contoh candi Buddha adalah candi Borobudur. Kedua candi ini memiliki desain arsitektur yang berbeda, ada yang berbentuk seperti punden berundak dan ada yang bentuknya tinggi menjulang. Tetapi dengan perbedaan segi arsitektur yang dimiliki, kegunaan candi dari masa ke masa tetaplah sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun