Mohon tunggu...
Nathalya Panolriz
Nathalya Panolriz Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Perpajakan di Unika Soegijapranata. Tapi pastinya tidak mau menjadi kader Gayus Tambunan, Bercita-cita memberantas korupsi. Minimal dimulai dari diri sendiri. "Korupsi Waktu"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apakah Menjalani Hubungan Harus yang "Sederajat"?

5 Maret 2014   22:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mnejalani hubungan yang dilarang rasanya tidak aman dan harus selalu waspada

ahhhhh rasanya jengkel dengan situasi ini

jika mencintai orang harus yang sama dalam artian harus yang seangkatan kuliah,harus daerah yang sama,latarbelakangnya apa,dan banyak saja larangannya untuk menjalani suatu hubungan (padahal baru pacaran sudah seperti ini,apalagi nanti??)

yaa,,semua keluarga ingin yang terbaik untuk anaknya tapi tidak harus demikian

toh yang akan jalani hidup nantinya bukan lagi mereka tapi kita yang menjalani suatu hubungan dengan orang lain

kita pasti akan memilih yang  terbaik,yang menyayangi dan menerima apa adanya kita untuk kita dan keluarga (yang pastinya punya penghasilan,wkkwwkkwkw)

jangan melihat dari sosok luarnya,atau dia dari orang yang punya segalanya tapi merperbudak kita (sama sajakan??)

namanya kita mencintai seseorang,itu berarti harus menerima kelebihan dan kekurangan pasangan kita,jangan melihat harta benda yang dimiliki karena belum tentu bisa buat bahagia

entahhh orang yang kita cintai berasal dari luar negeri (semoga) luar pulau,luar daerah itu tidak masalah karena yang kita butuhkan kesetiaan,kejujuran,kepercayaan,hati yang tulus mencintai dan menyayangi kita,yang lebih penting lagi menerima kita apa adanya terutama kekurangan kita..

mau orangtua larang atau tidak setuju dengan pilihan kita,tapi kalau kita benar-benar yakin dia yang terbaik dan bisa menjadi pemimpin

kenapa tidak kita menentang keinginan orangtua??? (yah,walaupun restu orangtua perlu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun