Mohon tunggu...
Healthy

Asa bagi Bunda dan Bayi yang Berbeda RH

25 November 2017   21:59 Diperbarui: 25 November 2017   22:13 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Secara umum periode penyembuhan yang terlihat setelah transfusi darah adalah empat jam setelah transfusi, peningkatan konsentrasi hemoglobin pada darah bayi sangat besar. Selain itu, bayi terlihat lebih aktif dan terjadi pengecilan organ hati dan limpa secara berkesinambungan. Sel darah merah yang ditransfusikan ke dalam tubuh bayi akan membelah diri dan menyebabkan organ-organ vital (seperti jantung, paru-paru, dan hati) dapat bekerja. 

Hati yang membengkak karena saat janin bekerja secara berlebihan memproduksi sel darah merah, mendapat suplai nutrisi dari sel darah merah segar sehingga dapat memproduksi sel darah merah lebih banyak. Pada hari kedua sampai ketiga setelah transfusi darah, kulit bayi terlihat lebih normal dan warna kuningnya hilang secara perlahan. Pengurangan warna kuning pada kulit bayi terlihat sangat signifikan pada hari keempat sampai hari keenam. Tujuh sampai sepuluh hari setelah transfusi darah dilangsungkan, bayi menjadi lebih aktif dan tampak normal.

Transfusi darah berguna bagi bayi agar organ-organ bayi dapat bekerja dan bayi tetap hidup. Namun, transfusi darah tidak dapat memperbaiki jaringan yang sudah rusak pada tubuh bayi akibat animea berat yang diderita janin. Maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk pemberian obat yang sesuai. 

Misalnya janin terkena aritmia jantung (merupakan gangguan jantung akibat kurangnya suplai darah sehingga detak jantung tidak normal) akibat animea berat diberi obat intraperitoneal, intramuskular, intravena melalui kordosentesis, dan berbagai kombinasi dari obat-obatan lain. Obat-obatan ini digunakan harus menggunakan anjuran dan resep dokter.

Transfusi darah biasanya dilakukan bila keadaan janin sudah gawat. Penyelamatan pada janin kehamilan ke dua dan seterusnya, lebih baik dilakukan dengan transfusi darah karena presentase darah yang hancur pada janin kehamilan kedua dan seterusnya lebih banyak dari pada janin pertama. Trnsfusi darah selain dilakukan setelah kelahiran, dapat pula dilakukan saat janin masih berada dalam rahim. Transfusi PRC (Packed Red Cell) melalui vena umbilikal janin dan dilakukan setiap empat sampai lima minggu.

Penanganan janin kedua dan seterusnya ,yang lebih besar dampaknya akibat eritroblastosis fetalis, dapat dilakukan kelahiran prematur bila usia janin sudah mencukupi untuk bertumbuh di luar rahim. Pada kasus yang lebih gawat, dan janin belum cukup kuat untuk dibesarkan diluar, akan dilakukan transfusi darah terhadap janin yang masih dalam kandungan lewat plasenta .

Selain terapi transfusi darah, eritroblastosis fetalis dapat dikurangi dampaknya melalui penggunaan Rhogam. Rho(D) Immune Globulin atau Rhogam merupakan obat yang digunakan untuk perawatan ibu dan janin yang terkena eritroblastosis fetalis. Rhogam diberikan kepada ibu pada usia kehamilan 28 minggu atau 7 bulan dan 72 jam setelah persalinan melalui suntikan. 

Cara kerja Rhogam adalah dengan menghancurkan sel darah merah janin yang akan atau sudah masuk ke darah ibu sehingga sel darah merah janin tidak sempat memicu darah ibu untuk menghasilkan antibodi sehingga janin terlindungi sementara. Selain itu, Rhogam juga menurun atau menghambat produksi antibodi berlebih pada darah ibu agar tidak menyerang janin.

Jadi benang merah yang dapat ditarik adalah eritroblastosis fetalis cenderung terjadi karena perbedaan rhesus darah ibu dengan anak (janin). Eritroblastosis fetalis dapat ditangani dengan transfusi darah pada saat berada di kandungan atau setelah kelahiran tergantung keadaan. Sebelum transfusi dilakukan pengecekan kondisi janin dengan ultrasonografi. 

Kelahiran prematur saat janin mencapai usia dapat berkembang di luar rahim juga diajurkan untuk memperbesar presentasi keselamatan janin. Pengecekan dan pemberian obat khusus untuk jaringan dan organ pada tubuh bayi yang rusak akibat animea berat perlu dilakukan sebagai pencegahan terjadi komplikasi. Selain itu, pemakaian Rhogam atau Rho(D) Immune Globulindapat diberikan pada ibu saat usia kehamilan 28 minggu dan 72 jam setelah persalinan. Rhogam akan membantu menekan produksi antibodi pada tubuh ibu. Kunci keberhasilan dan keselamatan janin bergantung pada penanganan yang rinci, tepat, dan intensif.

DAFTAR PUSTAKA: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11

  • Wallerstein, H. Treatinent of sevei e erythroblastosis by sinmltaneous removal and replacement of the blood of the newborn infant, Science, 1946, 10.3: 583.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun