Penulis : Clarissa Novita Safitriana
Lingkungan hidup merupakan istilah yang mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami dan ada beberapa campur tangan manusia. Lingkungan hidup ini adalah lingkungan yang berada di sekitar kita, yang dapat memberikan dampak positif apabila kita mampu menjaga dan melestarikan lingkungan tersebut, dan sebaliknya juga bisa berdampak negatif apabila kita tidak mampu menjada dan melestarikan lingkungan hidup dengan baik dan bijak.
Isu permasalahan lingkungan hidup di juga masih marak sering terjadi dan membutuhkan penyelesaian. Permasalahan lingkungan merupakan permasalahan multidimensional yang melibatkan berbagai kalangan. Tidak terkecuali masyarakat juga, peran masyarakat sangatlah penting dalam mengatasi permasalahan lingkungan ini. Isu permasalahan lingkungan sangatlah penting untuk diatasi karena kualitas lingkungan akan mempengaruhi kualitas hidup manusia secara langsung dan juga mendatang.
Selain itu, populasi manusia di bumi setiap tahunnya  semakin banyak, khususnya di negara berkembang salah satunya Indonesia. Kepadatan penduduk akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan dan aspek lingkungan. Maka dari itu kesadaran dan pengetahuan dalam mengatasi permasalahan lingkungan sangatlah dibutuhkan. Disinilah peran Konservasi Lingkungan sangat diperlukan.
Konservasi Lingkungan adalah pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara alami, secara berkelanjutan, dan teratur baik sumber daya hayati dan non hayati dengan melindungi proses-proses ekologis dalam sistem penyangga kehidupan dan juga pengawetan keanekaragaman hayati. Konservasi lingkungan ini tidak bisa terlepas dengan pembangunan berkelanjutan. Singkatnya konservasi lingkungan adalah pengelolaan dan pemanfaat lingkungan secara baik dengan mempertimbangkan keberlanjutan di masa mendatang.
Pada permasalahan lingkungan kali ini, bisa kita ambil contoh permasalahan lingkungan mengenai sampah. Tentunya permasalahan sampah dari tahun ke tahun tidak akan selesai. Karena memang setiap harinya sampah terus diproduksi karena memang sudah menjadi sebuah kebutuhan dan keperluan terutama bagi pengemasan. Dan pada faktanya jumlah sampah di bumi jauh lebih banyak daripada jumlah populasi manusia di bumi.
Memang penanganan masalah sampah ini tidak bisa akan selesai dalam satu solusi. Namun jika manusia mampu menangani permasalahan sampah in dengan baik dan efektif. Tidak menutup kemungkinan bahwa permasalahan sampah di bumi ini sedikit demi sedikit akan teratasi dan akan berdampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan hidup serta kesejahteraan manusia di masa mendatang.
Dalam hal ini peran manusia sangatlah diperlukan dan memiliki peran utama dengan kata lain hal ini dilakukan sebagai bentuk konsekuensi aktivitas yang telah dilakukan. Peran manusia yang dimaksud yaitu diantara lain adalah membantu mengurangi pemakaian sampah yang sulit terurai seperti sampah plastik. Sampah plastik menjadi permasalahan lingkungan karena dalam proses produksinya turut menyumbang emisi karbon ke udara. Emisi karbon yang teralu besar dapat menyebabkan krisis iklim berlangsung lebih cepat.Â
Selain itu, sampah plastik juga bisa menyebabkan pencemaran terhadap tanah dan air. Pengurangan penggunaan plastik penting untuk dilakukan karena di Indonesia sendiri pengelolaan sampah plastik masih tergolong rendah serta tanggung jawab perusahaan terhadap sampah-sampah mereka pun masih minim, dan peran alam pada hal ini sangat besar yaitu dalam upata mengolah sampah secara otomatis dan menguraikan sampah organik.Â
Namun peran alam dalam mengolah sampah saat ini cukup berat, karena tenaga yang dikeluarkan alam tidak sebanding dengan penumpukan produksi sampah yang setiap hari semakin meluap.
Sampah sebenarnya bisa menjadi teman, tapi bukan teman yang bisa diajak bermain, mengobrol, dan lain sebagainya. Maksud dari kata sampah dapat menjadi teman ialah sampah bisa berdampak positif bagi lingkungan dan juga manusia termasuk menjadi sumber mata pencaharian tambahan. Tujuan dari pengelolaan sampah adalah supaya sampah memiliki nilai ekonomi atau merubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan.
Bagaimana caranya? Sampai saat ini pengelolaan sampah di indonesia khususnya di lingkungan masyarakat masih menggunakan paradigma lama yaitu kumpul-angkut-buang dan juga masih sering ditemukan bahwa masyarakat sering membakar sampah. Penggunaan cara ini kurang benar karena bisa menimbulkan permasalahan lingkungan lainnnya yaitu pencemaran udara. Membakar sampah adalah salah besar, karena akan menyebabkan polusi udara karena menimbulkan debu dan asap hitam yang mengganggu. Sampah yang dibakar juga melepaskan karbondioksida (CO2) yang justru akan memperparah pemanasan global.
Berikut ini langkah – langkah yang bisa kita lakukan untuk mengatasi permasalahan sampah dengan baik dan benar :
- Pisahkan tempat sampah untuk organik dan anorganik. Pemisahan ini bertujuan untuk mengetahui dan mempermudah memilah mana sampah ynag dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui. Sediakan 2 tempat sampah untuk sampah organik dan juga anorganik.
- Ubah sampah organik menjadi pupuk kompos. Cara ini merupakan cara mengolah sampah organik yang sangat ramah lingkungan, yakni dengan cara menjadikannya pupuk kompos untuk dijadikan pupuk saat berkebun. Selain digunakan sendiri, kita jug bisa menyumbangkan ke orang lain atau bahkan bisa untuk diperjual belikan.
- Mendaur ulang sampah anorganik kering. Kita bisa mendaur ulang sampah anorganik seperti kaleng bekas, botol bekas, kertas dan lain sebagainya yang sekiranya bisa dimanfatkan untuk membuat bahan kerajinan atau D.I.Y barang-barang seperti tas dari botol teh bekas, tempat pensil dari kaleng minuman bekas dan lain sebagainya. Selain itu jika karya itu menarik, kita juga bisa menjual nya dengan harga yang cukup menguntungkan.
- Meminimalisir konsumsi plastik atau sampah lainnya. Hal ini memang terlihat sederhana, namun cukup sulit untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Cara yang apaling mudah yang bisa dilakukan adalah dengan membawa tas belanja sendiri saat kita berbelanja di toko atau pasar. Jika banyak masyarakat yang mempraktikkan ini di kehidupan sehari-hari, kita bisa sedikit demi sedikit membantu pengurangan pengguanaan kantong plastik.
- Mengelola sampah berbahaya dengan benar. Dalam mengelola sampah, jangan asal membuangnya terutama barang berbahaya dan mengandung kimia seperti baterai atau tinta printer ke tempat sampah biasa. Sampah yang mengandung kimia ini sangat berbahaya untuk lingkungan. Maka dari itu sebeum membuangnya, pisahkan terlebih dahulu sampah jenis ini dan bawa langsung ke pusat daur ulang sampah sehingga bisa dikelola dengan cara yang tepat. Sedangkan untuk sampah elektronik yang sudah rusak, kita bisa mengembalikannya ke perusahaan yang memproduksinya jika perusahaan memberikan opsi untuk mereka daur ulang menjadi produk elektronik baru. Namun jika masih bisa digunakan maka kita bisa jual atau didonasikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H