Mohon tunggu...
Clarissa Rizki Safira
Clarissa Rizki Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta

welcome!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Simbol-simbol Penting di Interaksionisme Simbolik (Menurut Mead)

10 Oktober 2022   22:29 Diperbarui: 10 Oktober 2022   22:35 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai hai! Selamat datang di artikel saya yang kelima. Artikel ini akan membahas George Herbert Mead, si sosiolog asal Amerika yang diingat sebagai pencipta pragmatisme Amerika, pelopor teori interaksionisme simbolik, dan salah satu pencipta psikologi sosial. 

Dia lahir di South Hadley, Massachusetts, pada  27 Februari 1863. Ayahnya bernama Hiram Mead, seorang pendeta di sebuah gereja lokal, dan ibunya bernama Elizabeth Storss Mead yang bekerja sebagai akademis dan mengajar di Oberlin College. Saat Mead berusia 16 tahun, beliau masuk fakultas teologi dan mendapatkan gelar sarjananya pada tahun 1883 di Oberlin College Ohio. Setelah lulus, Mead melanjutkan studi di Harvard University pada tahun 1887. Mead memanifestasikan karya berjudul Mind, Self, and Society (diterbitkan pada tahun 1934). Pada 26 April 1931, beliau meninggal di rumah sakit karena gagal jantung.

Pandangannya Tentang Teori Interaksionisme Simbolik

Intinya teori interaksionisme simbolik berdasarkan pada cara pandang atau bisa diartikan sebagai asumsi untuk melihat objek-objek tertentu. George Herbert Mead membuktikan alkisah komunikasi manusia berlangsung melewati pertukaran simbol bersama pemaknaan simbol-simbol tercantum. Beliau menganggap perbuatan menjadi hal paling penting dalam teorinya. Mead memusatkan perhatiannya pada stimulus dan respon dengan pendekatan behavioris. Menurut beliau sendiri, dia memahami stimulus jadi suatu peluang untuk bertindak, bukan paksaan. 

Prinsip Dasar Teori Interaksionisme Simbolik

Manusia mempunyai kemampuan berpikir tidak seperti binatang, kemampuannya dibentuk oleh interaksi sosial. Koneksi manusia berlangsung menggunakan pertukaran dan pemaknaan simbol-simbol tersebut. Manusia mendalami simbol dan makna untuk menggunakan kemampuan berpikir mereka dalam interaksi sosial. Simbol tersebut terangkat dari kebutuhan setiap individu ketika berinteraksi dengan orang lain yang pasti ada proses suatu tindakan atau tingkah laku yang berawal dari pikiran. Pola tindakan dan interaksi yang saling terhubung bisa membentuk kelompok dan masyarakat.

Simbol-Simbol Penting (Mind, Self, and Society)

Dalam judul ciptaannya George Herbert Mead yang paling populer adalah Mind (pikiran), Self (diri sendiri), dan Society (masyarakat), Jenis-jenis ini adalah bagian yang berbeda dari metode umum yang disebut tindak sosial. Tindakan saling terkait dan dibangun seumur hidup. Berdasarkan tiga konsep Mind, Self, and Society menurut Mead dapat dijabarkan sebagai berikut: 

  1. Pikiran (Mind): Pikiran merupakan sistem penunjukan diri untuk menampilkan arti kepada diri sendiri dan orang lain. Pikiran menciptakan simbol yang disebut suatu bahasa isyarat. Simbol-simbol yang mempunyai makna bisa menciptakan gerak-gerik namun bisa juga dalam bentuk bahasa. Pikiran ini adalah karunia yang menumbuhkan lewat interaksi dengan orang lain. Seseorang bisa mengetahui simbol-simbol melalui banyaknya interaksi.

  1. Diri Sendiri (Self): Bisa didefinisikan diri sebagai sesuatu yang ditunjuk dalam pembicaraan biasa melalui kata ganti orang yaitu "I" sebagai subjek dan "me" sebagai bahan yang diteliti. Self melihat pada isi dan pengalaman yang membolehkan manusia menjadi objek bagi diri mereka sendiri. Kemunculannya terikat kapasitas individu untuk memegang peran orang lain dalam lingkungan sosialnya. Melintasi proses pengambilan peran ini, individu meyakinkan norma-norma kelompoknya, mulai dari keluarganya, kelompok sebaya, kelompok masyarakat hingga bangsanya.

  1. Masyarakat (Society): Manusia wajib memahami maksud orang lain yang harus kita ketahui apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Dalam Arti lain, di dalam kelompok itu individu harus dapat membaca aksi dan maksud orang lain, lalu menanggapi dengan cara yang benar. Society adalah kumpulan macam-macam aspek sosial dalam kehidupan masyarakat (adat, suku bangsa, budaya, bahkan termasuk aspek agama).

Mead mengatakan bahwa ada tiga tahapan pembentukan self yaitu:

  1. Play Stage: Tahap anak lagi mewujudkan dirinya melalui belajar menjadi subjek dan objek terkait proses merespon segala apapun yang dia ketahui.

  2. Game Stage: Tahap anak mulai bisa membawakan rangkaian peran dan mengetahui apa yang akan dia lakukan dengan melihat peran orang lain.

  3. Generalized Other: Tahap anak sudah membentuk bangunan kepribadian atau sikap dirinya.

Itulah penjelasan artikel kelima saya tentang interaksionisme simbolik dalam sudut pandang George Herbert Mead, semoga bisa dipahami yaa. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun