Mohon tunggu...
clarissa alrizkifebriyanti
clarissa alrizkifebriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa di UIN Syarifhidayatullah jakarta,, saya memiliki hobi berenang dan jalan jalan bersama teman teman.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara cinta dan keyakinan: Memahami Kontroversi Larangan Nikah Beda Agama dalam Perspektif Alquran (Al-baqarah: 221)

16 Mei 2024   20:16 Diperbarui: 16 Mei 2024   20:59 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era sekarang pasti sudah tidak asing lagi dengan cinta beda agama, karna hal ini banyak terjadi di kalangan anak muda jaman sekarang, banyak dari mereka yang tetap melanjutkan cintanya dengan pernikahan yang keduanya tetap dengan agamanya masing-masing atau salah satu dari mereka ada yang keluar dari agamanya untuk mengikuti sang kekasih, lantas bagaimana larangan nikah beda agama di dalam perspektif alquran?

Hal ini di jelaskan di dalam surah al-baqarah ayat 221

وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ ۚ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ ۗ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ

حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا ۚ وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ ۗ أُولَٰئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ

وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ ۖ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

"Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman"

Awal dari turunnya ayat ini adalah sebagai respons dari salah satu umat muslim bernama ibnu abi mirtsad al ghanawi, yang mana ia tertarik dengan Perempuan qurais yang miskin, namun ia memiliki wajah yang cantik, yang tentu saja Perempuan tersebut adalah wanita musyrik. Sehingga turunlah ayat ini untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Di dalam ayat ini sangat di tekankan untuk tidak menikahi wanita yang musyrik sampai wanita tersebut benar benar beriman. Bagaimana maksudnya? yaitu sampai wanita tersebut bisa sholat, bisa menunaikan zakat, dan mengikuti semua syariat yang ada di dalam agama islam. Dan sebaliknyaa juga untuk wanita yang ingin menikahi laki laki yang musyrik.

Bagaimana kalau dia menarik, cantik/tampan, status sosialnya bagus, sehingga membuat kita sangat tertarik untuk menikah dengannya?

Tentu saja di ayat ini dijelaskan bahwa wanita/laki laki yang menarik, cantik/tampan, memiliki status sosial yang bagus namun ia adalah seorang yang musyrik, maka lebih baik menikahi budak yang miskin tetapi ia beriman.

Lalu bagaimana dengan orang orang yang menganggap ini sebagai salah satu bentuk toleransi?

Tentu tidak di benarkan karna "untuk mu agamu, untuk ku agamaku", kita boleh toleransi jika itu hal yang tidak bertentangan dengan agama, namun jika itu bertentangan dengan agama maka hukumnya haram. Sebagai pebgecualian yaitu boleh menikahi wanita/ laki laki musyrik jika mereka adalah seorang ahli kitab, namun hukumnya adalah makruh.

Mengapa allah melarang hal ini? Sebab hal ini akan membawa kita ke neraka karna kita menentang segala syariat syariat agama yang telah di tetapkan.

Dan hal ini sangat merugikan bagi keturunan mereka nanti, seperti studi kasus yang ada yaitu ada seorang anak yang memiliki ayah yang sudah meninggal dalam keadaan islam, sedangkan anak ini memiliki keimanan yang berbeda dengan ayahnya, anaknya menjadi sedih karna ia tahu doa doa yang ia panjatkan tidak akan sampai kepada ayahnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernikahan beda agama ini tidak baik dan berdampak buruk bagi orang tuanya maupun anaknya.

Dosen Pengampu: Dr. Hamidullah, Lc, M.A.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun