Mohon tunggu...
Clarisa Putri
Clarisa Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksternalitas yang Dapat Memberikan Dampak Positif

5 April 2023   12:40 Diperbarui: 5 April 2023   12:55 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap tindakan yang dilakukan oleh individu pasti menghasilkan suatu akibat, baik akibat itu disadari atau tidak. Hal ini akhirnya menjadi sistem yang saat ini ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Hal yang sama berlaku untuk kegiatan ekonomi di zaman modern. Terdapat konsep dasar dalam sistem pemasaran yaitu konsep penawaran dan permintaan.

Penawaran dan permintaan adalah konsep yang menggambarkan hubungan antara konsumen dan produsen suatu produk. Barang yang ditawarkan oleh produsen harus merespon permintaan konsumen dalam hal harga dan kualitas. Ini menciptakan keseimbangan perekonomian. Salah satu barang yang disediakan oleh produsen yaitu barang publik.

Secara umum, barang publik (public goods) adalah bagian dari fasilitas yang diberikan pemerintah maupun swasta untuk masyarakat demi kepentingan umum dengan tujuan mencapai kesejahteraan bersama.

Secara umum, barang terbagi menjadi dua, yaitu barang privat (Private Goods) dan barang publik (Public Goods). Private goods adalah barang-barang yang memiliki sifat rivalry yang dan sifat excludable. Umumnya barang privat disediakan oleh pihak swasta. Contoh dari barang private goods yaitu mobil salah satu barang yang tidak dapat didapatkan oleh semua golongan masyarakat, dan diperlukan persaingan untuk mendapatkannya. Biasanya, mobil-mobil tertentu diproduksi dengan label "Limited Edition", sehingga hanya kalangan ekonomi atas saja yang bisa mendapatkannya.

Kemudian barang publik. Barang publik memiliki dua karakteristik, yaitu non-rivalry dan non-excludability. Non-rivalry artinya barang publik yang digunakan oleh satu konsumen dapat digunakan kembali oleh konsumen lain tanpa mempengaruhi kemampuan konsumen tersebut untuk menggunakannya. Jumlah manfaat yang diterima dari barang-barang ini juga tidak berkurang. Non-excludability berarti bahwa ketika barang publik tersedia, tidak ada yang dapat dicegah untuk mendapatkan keuntungan darinya. Dalam situasi pasar, barang-barang tersebut dapat dinikmati oleh mereka yang membayar dan oleh mereka yang tidak membayar. Barang publik biasanya disediakan oleh negara. Contoh barang publik adalah  lampu jalan dan system pengendalian  banjir

Tetapi, seperti yang telah diketahui bahwa segala sesuatau yang dilakukan dapat memberikan efek. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa penggunaan barang public dapat memberikan suatu efek. Sering kali kondisi ideal dimana permintaan konsumen dapat terpenuhi oleh produsen barang tidak berjalan dengan yang diharapkan, pada akhirnya terjadi keadaan dimana alokasi permintaan dan penawaran tidak efisien. Hal ini disebut sebagai kegagalan pasar. Contoh dari kegagalan pasar yaitu eksternalitas.

Terdapat berbagai pendapat terkait pengertian dari eksternalitas. Pendapat oleh Rosenb (1988) menyatakan bahwa eksternalitas terjadi ketika aktivitas suatu satu kesatuan mempengaruhi kesejahteraan kesatuan yang lain yang terjadi di luar mekanisme pasar (non market mechanism). Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang didapat oleh pihak ketiga yang tidak dapat memilih untuk mendapatkan atau tidaknya dampak tersebut.

faktor yang dapat menyebabkan eksternalitas antara lain kegagalan pasar, ketersediaan barang publik, dan kegagalan pemerintah. Sesuai sifatnya, ketersediaan barang publik pada akhirnya menyebabkan menurunnya keinginan atau inisiatif masyarakat untuk terlibat dalam penyediaan dan pengelolaan barang publik. Dalam hal efek eksternal akibat kegagalan pasar, pemerintah bisa menanggulangi dengan memilih dan menerapkan salah satu dari dua opsi tindakan yang tersedia. Alternatifnya adalah menggunakan regulasi atau pendekatan perintah-dan-kontrol, atau memperkenalkan sistem pajak dan subsidi Pigovian.

Secara umum dampak dari eksternalitas terbagi menjadi dua kelompok, yaitu eksternalitas negatif dan eksternalitas positif.

1. Eksternalitas negatif
Eksternalitas negative merupakan hasil kegiatan suatu pihak yang memberikan efek negatif kepada pihak-pihak, baik pihak pelaku kegiatan maupun pihak yang tidak bersangkutan (bystander).

2. Eksternalitas positif

Eksternalitas positif adalah dengan memberikan manfaat atau dampak dari kegiatan ekonomi bagi pihak ketiga yang tidak terlibat. Meskipun memberikan manfaat, namun juga menciptakan efisiensi pasar.

Contoh dari eksternalitas positif yaitu terdapatnya pembangunan objek wisata. Seperti contohnya dapat diambil pembangunan wisata Ijen GeoPark yang berada di Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur. Bondowoso tidak memiliki lautan, ini menyebabkan bondowoso masuk dalam kategori Kabupaten tertinggal yang ada di Jawa Timur. Perlu diketahui bahwa bondowoso masuk kedalam deretan kabupaten termiskin. Akan tetapi, pemerintah Kabupaten Bondowoso terus berupaya untuk membangun Kabupaten ini dengan upaya maksimal.

Seperti halnya pada saat ini Pemerintah Kabupaten bondowoso telah menyiapkan Peraturan Daerah atau perda tentang rencana induk pembangunan pariwisata daerah berkelanjutan. Peraturan daerah ini sangat dibutuhkan untuk pembangunan sekaligus pengembangan wisata secara berkelanjutan yang ada di Kabupaten Bondowoso. Pemkab Bondowoso juga menyiapkan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD). 

Kawasan tersebut merupakan potensi wisata yang bisa dikembangkan ke level nasional bahkan internasional. meskipun Kabupaten Bondowoso tidak memiliki laut Bondowoso ini memiliki sumber daya alam yang melimpah karena Bondowoso memiliki pegunungan yang bisa dimanfaatkan untuk sector pertanian. Pemerintah Kabupaten Bondowoso memanfaatkan adanya pegunungan Ijen ini dengan pembangunan tempat wisata seperti Ijen Geopark. Dengan adanya Ijen Geopark ini diharapkan dapat membantu menaikkan perekonomian kabupaten Bondowoso.

Dampak positif lainnya yang dapat diterima yaitu meningkatnya peluang pekerjaan bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Bondowoso sehingga ini dapat membantu meningkatkan menyejahterakan perekonomian masyarakat Kabupaten Bondowoso. Dengan adanya sektor pariwisata ini, maka kebutuhan terkait dengan ketenaga kerjaan akan semakin besar peluangnya, dengan ini maka jumlah masyarakat pengangguran yang ada di Kabupaten Bondowoso dapat berkurang.

Ini juga dapat berpengaruh pada pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bondowoso. Karena selain berpengaruh terhadap sektor perekonomiannya, ini juga dapat mendorong pengembangan infrastruktur di daerah tersebut karena jika perekonomian yang ada meningkat biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan pengembangan infrastruktur dapat terpenuhi. Maka dari itu pembangunan objek wisata ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun