Mohon tunggu...
Clarisa Natania Putri A
Clarisa Natania Putri A Mohon Tunggu... Lainnya - Communication Student

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Miracle in Cell No. 7" dan "Pawn", Selalu Ada Keadilan dan Cinta Kasih di Kehidupan yang Sulit

13 Desember 2020   22:00 Diperbarui: 13 Desember 2020   23:03 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Tangkapan Layar Pribadi

Film berjudul “Pawn” dan “Miracle in Cell No.7”, memiliki kesamaan pada kesan terhadap penontonnya. Film yang berasal dari Korea Selatan ini berhasil membuat air mata penonton menjadi tergenang dan mengalir di pipi. Kedua film dirilis pada tahun yang berbeda, film “Pawn” dirilis pada tahun 2020, sedangkan “Miracle in Cell No.7” rilis tahun 2013.

Bagi yang bertanya untuk film “Pawn” kok tidak ada, itu karena film ini masih baru-baru ini tayang di layar film. Mari kita tunggu saja penghargaan apa yang akan didapat oleh film ini!

Kalian tentu penasaran juga bagaimana kesan awal saya ketika menonton kedua film itu. Kesan awal ketika menonton kedua film tersebut adalah terharu dan sedih. Kisah yang dibawa oleh kedua film ini memang membawa unsur keluarga kandung maupun keluarga angkat.

Saya bisa mengatakan juga bahwa kedua film ini sangat berhasil membawa emosi penonton ke dalam film dan mengalir begitu saja.

Isu Keluarga dalam Film “Pawn” dan “Miracle in Cell No.7”

Pembawaan isu keluarga sangat erat diceritakan dalam kedua film tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tidak hanya keluarga kandung saja, tetapi juga keluarga angkat. Selain itu juga, dalam film “Miracle in Cell No.7”, isu yang diangkat juga adanya ketidakadilan yang didapatkan dengan memanfaatkan keterbelakangan mental.

Sedangkan untuk film “Pawn”, lebih mengangkat bahwa faktanya seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai lintah darat tetap mempunyai hati nurani. Membesarkan seorang anak yang bukan anak kandungnya, terlepas adanya masalah hutang.

Isu ini tentunya diangkat karena adanya kekhawatiran terhadap apa yang terjadi di dunia nyata. Dengan harapan masyarakat tidak selalu tutup mata dengan isu-isu sosial yang ada di kehidupan sehari-hari.

Film sebagai Komunikasi Massa

Menurut Effendy dalam Handi (2015), film merupakan media komunikasi massa yang berguna, bukan untuk hiburan saja, tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan.

Selain itu, film memiliki dampak tertentu bagi para penontonnya. Dampak-dampak tersebut terbagi menjadi beberapa macam seperti, dampak psikologis dan dampak sosial (Oktavianus, 2015). Hal ini bisa dilihat pada film “Miracle in Cell No.7” dan “Pawn”, yang memberikan banyak pembelajaran terhadap para penontonnya.

Salah satu adegan dari film “Miracle in Cell No.7”, Kepala Sipir (Jang Min-Hwan) di film tersebut awalnya memiliki pandangan yang sangat negatif, terutama karena sikap aneh dari Yong Goo. Hal ini dikarenakan Yong Goo tertuduh melakukan penculikan, pembunuhan, dan pelecehan seksual terhadap anak kecil. Padahal kenyataannya tidak dan itu dibuktikan ketika Yong Goo menyelamatkan Jang Min-Hwan yang terperangkap dalam api.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun