Siapa yang di sini tidak tahu dan belum nonton film 'Ave Maryam' yang rilis di tahun 2018 kemarin? Film yang diambil dari kisah nyata ini, memang membuat banyak orang penasaran bagaimana seorang biarawati bisa terpincut hatinya oleh seorang pastor.
Selain itu, film ini juga mendapatkan apresiasi yang besar oleh masyarakat Indonesia karena memiliki alur cerita yang menarik untuk ditonton.
Kalian juga harus tahu fakta ini bahwa film 'Ave Maryam' juga tayang di Hanoi International Film Festival 2018, Hong Kong Asian Film Festival 2018, dan masuk ke dalam seleksi resmi The Cape Town International Film Market dan Festival 2018, lalu 13th Jogja-Netpac Asian Film Festival 2018. Hebat sekali bukan film keluaran Indonesia?
Implikasi Sosial
Film Ave Maryam memberikan gambaran kepada masyarakat umum dan bukan beragama Katolik bahwa kehidupan dari seorang Pastor dan Suster yang mengabdikan dirinya untuk Tuhan. Mereka memiliki janji bahwa mereka hanya setia kepada Tuhan, dan meninggalkan semua hal duniawi.
Walaupun film Ave Maryam tayang di luar negeri terlebih dahulu, ternyata masyarakat di luar Indonesia juga memberikan respon positif dan apresiasi terhadap film tersebut. Selain itu, soundtrack dari film yang tidak kalah menarik karena berhasil membuat penonton ikut terhanyut juga di dalam film.
Melalui lagu Sacred Heart mampu menggiring penonton ikut hanyut dalam perjalanan rohani Ave Maryam dalam memegang komitmen untuk setia terhadap kaulnya (medcom.id)
Genre
Pada film terdapat genre yang semakin berkembang mengikuti majunya teknologi. Lalu, genre film menurut Pratista dalam Oktavinus (2015) terbagi menjadi dua bagian, yaitu genre induk primer dan genre induk sekunder. Genre induk sekunder merupakan genre besar dan populer yang menjadi pengembangan dari genre induk primer.
Sedangkan, genre induk primer merupakan genre pokok yang sudah ada dan populer di kalangan masyarakat sejak awal mula perkembangan sinema di tahun 1900-an sampai 1930-an. Terdapat beberapa genre dari sebuah film, yaitu aksi (action), drama, epic sejarah, horror, komedi, criminal and gangster, musikal, dan petualangan.
Jika dikaitkan dengan film 'Ave Maryam', film ini memiliki genre drama. Hal ini dikarenakan film yang memiliki drama merupakan genre yang bisa dikatakan banyak diproduksi karena memiliki jangkauan cerita yang sangat luas.
Pada umumnya, film genre drama mempunyai keterkaitan dengan setting, karakter, suasana, tema cerita yang membingkai sisi kehidupan nyata atau real life. Konflik yang dibentuk dari pengaruh lingkungan, diri sendiri, maupun alam.
Kisah yang diberikan dari film juga seringkali membangkitkan emosi dari dalam diri penonton dan mampu membuat penonton menangis.
Film Ave Maryam yang diangkat dari kisah nyata memberikan konflik-konflik batin antara manusia dengan Tuhan. Selain itu juga, film ini berhasil membuat penonton menjadi ikut terhanyut dalam emosi Suster Maryam (Maudy Koesnaedi) yang harus memilih antara Tuhan atau Pastor Yosef (Chico Jericho) yang berhasil mengisi kekosongan hatinya selama ini.
Paradigma Fenomenologi Ave Maryam
Paradigma fenomenologi yang merupakan studi mengenai pengetahuan yang berasal dari kesadaran, atau cara memahami suatu objek atau peristiwa dengan mengalaminya secara sadar (Hasbiansyah, 2008).
Dikatakan secara sadar karena kita dapat melihat dari salah satu adegan pada saat Suster Maryam sudah mulai terpikat dengan Romo Yosep. Suster Maryam mengintip latihan orchestra dari Romo Yosep, dan sempat malu-malu bersembunyi agar tidak terlihat oleh Romo Yosep.
Lalu, ada adegan juga pada saat Suster Maryam pergi bersama Romo Yosep setiap jam 8 malam. Walaupun hal tersebut sebetulnya dilarang dan Suster Maryam sadar bahwa dia melupakan kewajiban dia di Biara untuk merawat Suster Monic yang sedang sakit ketika ia ditegur oleh temannya.
Selain itu, kesadaran ini juga dapat kita lihat pada saat Suster Maryam yang melakukan pengakuan dosa, dia sadar bahwa apa yang sudah dia lakukan yaitu mencintai seorang Romo merupakan hal yang sangat salah dan melanggar janji seorang Biarawati.
Apresiasi Masyarakat Indonesia dan Luar Negeri Terhadap Film Ave Maryam
Sebelum rilisnya film Ave Maryam di Indonesia, dilansir dari Tirto.id film ini sudah tayang di acara festival film yang diselenggarakan di luar negeri, seperti Hanoi International Film Festival 2018, Hong Kong Asian Film Festival 2018, seleksi resmi The Cape Town International Film Market and Festival 2018, Jogja-Netpac Asia Film Festival ke-15, dan Netpac-Geber Awards.
Jumlah penonton film Ave Maryam di Indonesia mungkin tidak bisa sebanyak film-film lainnya. Dilansir dari CNN Indonesia, film ini hanya berhasil menjual tiket sebanyak 77ribu tiket penonton saja. Walaupun seperti itu, tetap saja jumlah segitu sudah sangat memuaskan karena menandakan bahwa film tersebut diapresiasi oleh masyarakat Indonesia.
Ternyata, selain tayang di acara-acara festival yang sudah disebutkan sebelumnya, film ini juga diputar di Asia Africa Film Festival loh! Keren banget kan?
Teori Teks dan Bahasa dalam Film Ave Maryam
Ketika kita menonton film tentunya sepanjang film berlangsung, kita menemukan beberapa pesan-pesan yang disampaikan oleh film tersebut, melalui alur cerita maupun peran si pemain. Oleh karena itu, film menjadi tidak bisa dipisahkan oleh kedua hal ini, yaitu teks dan bahasa.Â
Menurut McQuail (2010), terdapat dua pengertian dasar dari teks. Pertama, teks merupakan bentuk fisik dari sebuah pesan. Kedua, teks terbentuk ketika adanya interaksi dari penonton, seperti membuat penonton ingin melakukan sebuah aksi.
Menurut Saussure terdapat salah satu gagasan yang memiliki dampak penting di dunia komunikasi, yaitu pemilahan signifier (penanda) dan signified (petanda). Dua hal tersebut digunakan untuk mengalisis maksa dari sebuah tanda yang diberikan (Fanani, 2013).
Berikut beberapa cuplikan dari adegan-adegan yang akan dianalisa dengan teks dan bahasa.
1. "Kemarin Pak Rahmat ditawari ikut demo. Dapat sarung, peci, dan uang Rp300.000. Tapi, dia menolak." - Dinda
Kalimat ini sebenarnya menunjukkan ke Indonesia bahwa dari tahun kapan pun, suap menyuap sudah dilakukan. Selain itu, dari kalimat tersebut juga memberitahu kepada semua masyarakat agar tidak mudah disuap ketika diminta oleh orang-orang yang tidak jujur. Penawaran yang berimbas dengan barang dan uang, sama saja suap.
2. "Jika surga belum pasti untuk saya, buat apa saya mengurusi nerakamu" -- Suster Monic
Kalimat yang dilontarkan Suster Monic kepada Suster Maryam memang menjadi salah satu quotes yang bisa dikatakan iconic. Hal ini bisa dikaitkan dengan orang-orang yang memiliki hobi membicarakan orang, mengurusi masalah orang lain tapi tidak mau mengurusi masalah pribadi. Kita sebagai manusia, seharusnya tidak melulu mengurusi permasalahan orang lain, dan menganggap setiap permasalahan orang lain itu buruk.
3. "Tidak semua kebohongan penuh dosa"
Kalimat ini memang memberitahu kita bahwa kadang ada waktunya kita berbohong untuk sebuah kebaikan, bukan untuk keburukan. Â
Apakah kalian sudah tertarik dengan film Ave Maryam? Kalau tertarik, film ini sudah tersedia di Netflix loh! Jangan lupa masukin ke list film kalian di tahun 2020. Selamat menonton!
Daftar Pustaka
CNN Indonesia. (2019, April 25). 'Ave Maryam' Sukses Jual 77 ribu Tiket di Tengah Isu Sensor. Retrieved from cnnindonesia.com:
Fanani, F. (2013). Semiotika Strukturalisme Saussure. Jurnal The Messenger, 5(1), 10. https://doi.org/10.26623/themessenger.v5i1.149
Handi Oktavianus. (2015). Praktek Eksorsis Di Dalam Film Conjuring. E-Komunikasi, 3(2), 3. https://media.neliti.com/media/publications/79600-ID-none.pdf
Hasbiansyah, O. (2008). Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi. Mediator: Jurnal Komunikasi, 9(1), 163--180. https://doi.org/10.29313/mediator.v9i1.1146
Khaffid, Sirojul. (2020, September). Cara Nonton Film Ave Maryam: Kisah Nyata Cinta Romo dan Suster. Retrieved from tirto.id:
https://tirto.id/cara-nonton-film-ave-maryam-kisah-nyata-cinta-romo-dan-suster-f32u
McQuail, Denis. (2010). McQuail's Mass Communication Theory (6th ed). SAGE Publication.
Raura, Cecylia. (2019, April 09). Sentuhan Lana Del Rey dalam Soundtrack Film Ave Maryam. Retrieved from medcom.id:
https://www.medcom.id/hiburan/musik/9K5EO21K-sentuhan-lana-del-rey-dalam-soundtrack-film-ave-maryam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H