Bagi para pecinta film dan suka dengan keluarga Ocean, pasti tidak asing dengan film Ocean's 8! Film yang memiliki artis-artis terkenal dan sudah mendapatkan penghargaan Oscar ini, dikemas juga dengan femininisme karena dalam cerita tersebut mereka menjalankan misi mereka hanya dengan kemampuan dari para wanita saja.Â
Film yang menceritakan dari Debbie Ocean (Sandra Bullock) yang merupakan adik dari Danny Ocean telah dipenjara selama 5 tahun dan di dalam jeruji penjara dia melakukan rencana perampokan yang sangat besar dan luar biasa. Hal ini dia lakukan juga dalam ajang melakukan balas dendam terhadap mantannya yang sudah memasukkan dia ke penjara.Â
Setelah 5 tahun berlalu, dia keluar dari penjara dan melakukan penipuan licik agar dia mendapatkan tempat tinggal sementara sampai akhirnya dia bertemu dengan sahabatnya Lou (Cate Blanchett).Â
Debbie memberitahu rencana besarnya yaitu mencuri The Toussaint, kalung seharga 150 juta dollar di acara tahunan Met Gala New York. Agar rencana dia berhasil lancar, maka dia merekrut wanita-wanita yang memiliki spesialisasi yang dibutuhkannya. Debbie merekrut pembuat perhiasan, Amita (Mindy Kaling), pencuri jalanan Constance (Awkwafina), tukang catut Tammy (Sarah Paulson), ahli komputer Nine Ball alias Leslie (Rihanna) dan desainer fashion Rose Well (Helena Bonham Carter). Â
Dalam menjalankan misinya, Debbie juga memanfaatkan salah satu aktris yang namanya sedang naik daun di kalangan selebritis Amerika, Â Daphne Kluger (Anne Hathaway) untuk melakukan perampokan pada saat acara sedang berlangsung.Â
Perampokan pun akhirnya dimulai. Walaupun rencana sempat berjalan dengan lancar, tetapi mereka juga sempat mendapatkan masalah, sehingga mereka harus memutar otak agar mereka bisa berhasil mencuri kalung The Toussaint.Â
Feminisme dalam Ocean's 8
Kalian pasti sudah tidak asing dengan kata feminisme. Banyak perempuan yang memperjuangkan feminisme di dalam hidup ini. Dalam buku Encyclopedia of Feminism, kata feminisme dalam bahasa Inggris feminism, sebenarnya berasal dari bahasa Latin, yaitu Femina (perempuan) yang secara harfiah berarti "having the qualities of woman". Istilah tersebut digunakan merujuk pada teori mengenai persamaan seksual dan gerakan hak -- hak asasi perempuan, yang menggantikan istilah womanism (Sutanto, 2017).Â
Setiap gerakan yang dilakukan oleh masyarakat, pasti memiliki tujuan atau maksud tertentu ke depannya. Gerakan feminisme bertujuan ntuk meningkatkan derajat perempuan dan memperjuangkan adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan (Djajanegara, 2000).Â
Pada film Ocean's 8 terdapat salah satu teori feminisme, yaitu feminisme eksistensial.Â
Feminisme EksistensialÂ
Feminisme eksistensial dipelopori oleh salah satu tokoh terkenal di Perancis, yaitu Simone de Beauvoir. Aliran ini juga berbicara mengenai laki-laki sering menunjukkan diri mereka secara dominan atau sebagai subjek, dan perempuan hanya ditempatkan di posisi kedua sebagai objek atau 'the other' (sesuatu yang lain). Menurut aliran feminisme eksistensial, perempuan mampu mendapatkan kedudukan dan melawan  diskriminasi dengan melepaskan ketergantungan pada kaum laki-laki, seperti memiliki pekerjaan atau menjadi kaun intelektual.Â
Salah satu adegan yang menunjukkan bahwa perempuan itu melepaskan ketergantungan pada kaum laki-laki ada pada saat Tammy melihat list dari orang-orang yang ingin dimanfaatkan. Tammy bertanya kenapa tidak memilih laki-laki saja dibandingkan perempuan. Debbie menjawab bahwa dia tidak ingin ada laki-laki dalam menjalankan perampokan mereka karena laki-laki itu terlalu dilihat orang lain, dibandingkan perempuan. Alasannya karena perempuan tidak begitu diperhatikan oleh orang-orang.Â
Melalui film Ocean's 8 kita bisa menilai bahwa kekuatan dari perempuan  itu juga tidak main-main, dan film ini juga menunjukkan bahwa perempuan bisa lepas dari laki-laki atau tidak tergantung dengan laki-laki. Selain itu, cerita di dalam film ini sangat ringan, tidak perlu berpikir keras ketika menonton dan mungkin kalian akan melihat banyak sekali artis-artis Hollywood yang bermain di film tersebut.Â
Film ini sangat worth it untuk ditonton dan bisa banget masuk ke list film kamu!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H