The Jakarta Post sudah berhasil melakukan digitalisasi pada media mereka, karena mereka sudah memiliki media online khusus, seperti website dan channel youtube untuk berita keluaran dari The Jakarta Post. Selain itu juga, mereka juga menyediakan layanan untuk 'Paper Edition' bagi masyarakat yang ingin berlangganan koran mereka tetapi ingin membacanya via daring saja. Hal ini berarti The Jakarta Post sudah tidak lagi mengandalkan koran cetak, tetapi mereka sudah bisa beralih ke koran yang bisa diakses secara daring.
Interactivity. Media baru memiliki sifat dua arah, sehingga konsumen dan pengguna bisa lebih terlibat dan membentuk komunikasi dua arah. Berbeda halnya dengan media konvensional yang hanya bersifat satu arah saja karena minimnya interaksi.
Peningkatan interaksi bisa dilihat dengan adanya komentar pada berita maupun blog. Hal ini bisa dilihat pada setiap berita dari The Jakarta Post yang membuka kolom komentar kepada para pembacanya, terutama yang menggunakan akun facebook. Selain itu juga, pada akun youtube mereka juga membuka kolom komentar, sehingga semua orang bisa turut berpartisipasi dalam komentar.
Hypertextual. Ditujukan untuk membuat rujukan teks dari suatu halaman menuju halaman referensi. Melalui adanya hypertextual, maka dapat membuat pengguna memiliki lebih banyak kebebasan dalam memilih bagaimana mereka ingin menavigasi berbagai sumber informasi yang tersedia.
Pada portal media online The Jakarta Post, beberapa unggahan berita menggunakakn hypertextual sehingga para pembaca jika ingin membaca berita lainnya yang memiliki sangkut paut dengan berita tersebut bisa dengan mudah pergi ke link lainnya. Namun, The Jakarta Post hanya menautkan link yang memiliki kerjasama dengan perusahaan mereka, seperti Kompas dan Tribun.
Jaringan. Adanya jaringan memungkinkan kita untuk menyatukan sumber daya dengan lebih mudah dan dapat menjangkau sumber daya manusia dan sumber informasi yang lebih luas. The Jakarta Post memiliki akun facebook dan twitter sebagai platform lainnya untuk menyebarkan berita-berita hangat yang baru saja diunggah di portal media mereka. Hal ini tentunya dilakukan agar mereka berhasil menggaet banyak pembaca dari berbagai kalangan.
Virtual. Merepresentasikan suatu kondisi yang terlihat seperti nyata, contohnya mengandung unsur audio-visual yang baik. Segala bentuk interaksi yang terjadi dan tergambarkan secara virtual dan tersimulasi melalui perangkat teknologi komunikasi digital yang digunakan.
The Jakarta Post memiliki akun youtube yang isinya video mengenai berita yang divisualisasikan. Selain itu juga, jika kita ingin share berita yang ada di portal media The Jakarta Post, kita bisa share ke banyak jaringan virtual yang kita punya. Contohnya, Whatsapp, LinkedIn, Facebook, dll.
Simulated. Memberikan representasi hal yang sebenarnya nyata menjadi suatu simulasi. Bisa dikatakan bahwa hal ini merupakan penggabungan seni dan penggunaan teknologi yang dapat digunakan dalam teknik perancangan, seperti penulis, teknisi, social scientists,dll.