Selanjutnya dilakukan demonstrasi cara merangkai kotak atau wadah penyimpanan pembuatan eco-enzyme. Wadah harus ditutup rapat agar tidak ada serangga ataupun bakter lainnya yang masuk, karena bisa menyebabkan munculnya belatung yang mengakibatkan hasil fermentasi tidak mencapai standar yang baik. Standar baik pada hasil fermentasi eco-enzyme adalah pH dibawah 4 dan beraroma asam segar khas fermentasi.
Dijelaskan bahwa fermentasi kompos cair dilakukan selama 30 hari, pada proses fermentasi dapat ditambah Effective Microorganism 4 (EM4) yang mampu mendegradasi kandungan serat kasar karena memiliki kemampuan untuk menghasilkan enzim lakase dan peroksidase yang dapat memecah dan melarutkan lignin yang terkandung di dalam bahan-bahan organik sehingga fermentasi dapat berjalan lebih singkat yaitu setelah proses 4-7 hari.
Salah satu peserta mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan proses pembuatan kompos cair yaitu “Bagaimana solusi apabila saat proses pembuatan kompos cair muncul bau yang tidak sedap seperti bau got? Apakah gagal atau ada cara untuk mengatasinya?”.
Penyebab Eco-enzyme berbau got dan berjamur hitam adalah terkontaminasi mikroba ‘tak baik’ yang umumnya disebabkan oleh lokasi penempatan wadah yang kurang baik. Untuk mengatasinya, letakkan wadah tertutup rapat di bawah sinar matahari selama 30 menit setiap hari selama tiga hari. Setelah itu, periksa wadah setelah tujuh hari. Jika bau limbah masih ada setelah hari ketiga pengeringan dan total tujuh hari, tambahkan gula ke dalam campuran dan biarkan berfermentasi sekali lagi selama sebulan.
Pada umpan balik yang telah diisikan peserta, Bu Ririn menyampaikan bahwa "Kegiatan seperti ini lebih baik diadakan dua kali dalam setahun, untuk topik selanjutnya bisa mengenai skincare dan saran untuk kedepannya doorprize boleh lebih banyak agar kegiatan semakin seru" dan Bu Rina menyampaikan "Pelatihan seperti ini dapat dilaksanakan setiap bulannya, serta topik selanjutnya bisa mengenai pembuatan sabun cair, deterjen dengan eco-enzyme, mengenai nano technology, saran untu kegiatan berikutnya adalah waktu pelatihan yang dberikan bisa lebih banyak ".
Peserta terlihat cukup antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan kompos cair dari limbah rumah tangga. Peserta diberikan lembar umpan balik sebagai bentuk evaluasi kegiatan pelatihan ini. Berdasarkan hasil evaluasi peserta, sebanyak 94,3% menyatakan puas dengan penyampaian materi pembuatan kompos cair (Eco-enzyme) pada pelatihan yang diberikan, 97,7% menyatakan memperoleh wawasan dan pengetahuan baru, dan 92,1% menyatakan materi yang dijelaskan memberikan ide baru untuk melangsungkan pembelajaran interaktif di kelas. Peserta berkeinginan pelatihan pengabdian masyarakat ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya minimal 4 kali dalam setahun, dengan tema yang menarik untuk diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran kimia.
Oleh: Clarinta Fadheela Santoso
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H