Diva Ramadhan Arrassy atau yang biasa dipanggil Arra adalah seorang perempuan berumur 19 tahun. Ia adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi di  President University. Perempuan cantik ini lahir di Bekasi pada tanggal 14 November 2002, dan masih menetap di Bekasi sampai sekarang.Â
Arra terlahir sebagai putri sulung dari dua bersaudara, dan merupakan anak dari pasangan Bapak Yudhi Nursal dan Ibu Vita. Ayahnya adalah sosok seorang pekerja keras yang bekerja di Molax Trading sebagai coordinator factory manager. Di balik itu ada sosok wanita yang mendampingi Bapak Yudhi yaitu Ibu Vita. Ibunya adalah seorang Ibu Rumah Tangga dan instruktur aerobik.Â
Arra memiliki keluarga yang jauh dari kata harmonis, pertengkaran di dalam rumah menjadi makanan sehari-hari baginya dan sang adik sejak ia kecil hingga ia dewasa. Ia menjadi seseorang yang takut akan bentakan atau suara nyaring.Â
Namun, ia tidak menjadikan hal tersebut sebagai hambatan untuk menempuh pendidikannya. Ia membuat pengalamannya sebagai pembelajaran bagi hidupnya, kini ia lebih menyadari pentingnya mental seseorang.Â
Bahkan Arra memiliki rasa tanggung jawab sebagai anak pertama untuk membantu mendidik adiknya dan memiliki impian untuk membantu masalah finansial orang tuanya. Karena itu, Arra memaksa dirinya untuk keluar dari zona nyaman dan menjadi orang yang memiliki ambisi besar dalam pendidikannya.Â
Arra memulai pendidikannya dari TK Islamic Izhar, SD IT Model Insan Madani, SMP Islam Teratai Putih Global, dan SMK Negeri 3 Kota Bekasi. Arra termasuk anak yang pintar menghafal Al-Quran dan Hadist, Sejak TK ia meraih juara satu di lomba hafalan Al-Quran se kota Bekasi dan hingga SMP pernah meraih dua penghargaan sebagai Tahfidz Qur'an.Â
Saat SMK, Arra mengambil jurusan akuntansi tetapi ia tidak terlalu mahir dalam masalah perhitungan angka sehingga ia lebih fokus kepada organisasi perfilman yang berada di sekolahnya, nama organisasi tersebut adalah Sinegasi Picture.Â
Arra di Sinegasi Picture memegang jabatan Head of Public Relations selama 2 tahun, ia pernah turut berpartisipasi dalam proses pembuatan 3 film pendek bersama organisasinya. Judul film tersebut adalah The Rat's Rules, When We Meet, dan Mambu.Â
Dalam proses pembuatan film tersebut Arra pernah menjadi Director, Script Writer, Talent, dan Talent Manager. Setelah lulus SMK ia bersama teman-temannya membuat film berjudul 'Hilang' dan ia menjadi Wardrobe atau yang lebih dikenal sebagai penata busana.
Arra melanjutkan pendidikannya di President University, Jababeka Kab. Bekasi. Ia awalnya mencoba SNMPTN dan SBMPTN, sayangnya ia belum berhasil lolos. Kemudian, ia mencoba untuk mengambil tes beasiswa di President University dan ia berhasil mendapatkan beasiswa tersebut sebesar 70%.Â
Ia bersyukur ternyata saat ia masuk President University, lingkungannya cocok dengan dirinya. Arra sejak semester 1 hanya fokus kepada akademik sehingga di sana ia tidak bergabung di organisasi manapun.Â
Namun, di semester 2 ia mulai berusaha untuk turut aktif bergabung di kepanitiaan event kampus. Beberapa acara yang ia ikut sebagai panitia yaitu Webinar Racoco, Workshop LinkedIn, Welcoming Day Freshmen 2021, dan Communication Crew 2021.
Arra memiliki hobi yaitu menulis puisi dan membaca buku. Arra juga memiliki impian untuk menjadi Speaker dan Model. Arra mengambil prodi Ilmu Komunikasi karena ia ingin menjadi pembicara di seminar yang bertemakan 'Kesehatan Mental'.Â
Tema spesifik ini dikarenakan pengalaman ia dari kecil bermasalah dengan mental issue, dan juga ia ingin membantu teman-teman di sekitarnya yang memiliki masalah mental issue.
Sejak kecil, ia juga dikenal sebagai anak yang sangat ceria dan suka berbicara dengan orang lain. Saat Arra masih kecil, ia bergabung dengan salah satu agensi di Bekasi. Namun, impian untuk menjadi model itu ia kubur karena orang-orang disekitarnya tidak mendukungnya.Â
Kini Arra telah mendapatkan kepercayaan dirinya kembali untuk menjadi model, dan lingkungannya kali ini mendukungnya. Hal ini terbukti dari Arra yang sering ikut projek fotografi, dan ia sering menjadi talentnya.
Arra dan teman-temannya kini sedang berencana untuk membuat sebuah project yang bersangkutan dengan kesehatan mental. Tujuan projek tersebut yaitu menjadi wadah bagi orang yang membutuhkan tempat untuk mencurahkan emosinya. Dengan begitu, orang-orang bisa lebih ekspresif dan tidak merasa sendirian, karena orang di dalam projek ini juga memiliki perasaan yang sama.Â
Dulu Arra juga pernah ikut komunitas sukarelawan dalam membantu orang di sekitarnya yang bernama 'Genggam Tangan'. Komunitas tersebut membuat sebuah projek penggalangan dana yang ditujukan kepada orang-orang yang membutuhkan seperti lansia, kaum dhuafa dan yatim piatu, korban bencana alam. Projek ini berhasil mencapai total 10 juta dalam waktu dua minggu berkat usaha Arra bersama teman-temannya di komunitas tersebut.
Dengan berbagai macam pengalaman yang pernah Arra dapatkan, kini ia ingin menjadi orang yang berguna di masyarakat dengan cara membantu sesama baik fisik maupun mental. Kini ia aktif di sosial media instagram dengan username '@arra.ssy'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H