Mohon tunggu...
Claresta Dwi chelsia
Claresta Dwi chelsia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kasus Ferdy Sambo

28 November 2024   19:30 Diperbarui: 28 November 2024   19:30 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak terhadap Sistem Peradilan
Kasus Sambo memberikan pelajaran penting bagi sistem peradilan di Indonesia. Transparansi dan pengawasan publik yang intens selama proses hukum menjadi bukti bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga akuntabilitas. Selain itu, keberanian whistleblower di internal Polri menunjukkan bahwa reformasi dapat dimulai dari dalam.

Kasus ini juga menjadi momen refleksi bagi pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengevaluasi mekanisme pengawasan internal. Peningkatan integritas aparat hukum, pelatihan etika profesi, dan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan adalah langkah penting untuk mencegah kasus serupa di masa depan.

Reformasi yang Diperlukan
Kasus Sambo menegaskan perlunya reformasi sistemik di tubuh Polri dan sistem peradilan. Beberapa langkah yang perlu diprioritaskan antara lain:

Penguatan Pengawasan Internal: Divisi Propam harus diberdayakan sebagai pengawas yang independen dan efektif untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.
Peningkatan Transparansi: Seluruh proses hukum, terutama yang melibatkan pejabat tinggi, harus dilakukan secara terbuka untuk memastikan akuntabilitas.
Peningkatan Profesionalisme: Aparat hukum harus dilatih untuk menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan profesionalisme.
Reformasi Budaya Kerja: Reformasi budaya kerja yang berorientasi pada pelayanan publik dan penegakan hukum yang adil perlu diterapkan secara konsisten.
Kesimpulan
Kasus Ferdy Sambo menjadi peringatan keras tentang bahaya penyalahgunaan kekuasaan di tubuh institusi penegak hukum. Meskipun Polri telah mengambil langkah untuk menindak tegas pelaku, reformasi sistemik yang berkelanjutan tetap menjadi keharusan. Melalui transparansi, pengawasan, dan komitmen terhadap nilai-nilai etika, Indonesia dapat membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan keadilan. Kasus ini menunjukkan bahwa keadilan hanya dapat ditegakkan jika semua pihak, baik aparat maupun masyarakat, berkomitmen untuk mendukung supremasi hukum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun