Saya, Claresta Earl Hedona Nihar. Nama panggilan saya, Dona. Saat ini saya duduk di kelas 11 Bahasa, MAN 1 Jombang, Jawa Timur, yang merupakan madrasahnya para juara, hebat bermartabat mandiri berprestasi. Saya terpilih sebagai kandidat program pertukaran pelajar internasional, American Field Service atau lebih dikenal dengan AFS Intercultural Program 2022-2023 Chapter Surabaya, yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina Antarbudaya dengan tujuan negara Hungaria, Eropa.
Saya tahu AFS dari Instagram Bina Antarbudaya. Saya mendaftar program Bina Antarbudaya ini tidak sendiri. Ada 11 siswa MAN 1 Jombang yang ikut mendaftar. Kami semua memilih mendaftar di chapter Surabaya. Dan alhamdulillah, saya lolos mengikuti program AFS 2022-2023.
AFS itu apa sih? American Field Service (AFS) adalah organisasi nirlaba internasional berbasis relawan, non-pemerintah, yang menjembatani pembelajaran antar budaya untuk membantu orang mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan, untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan damai.
Sebelum mendaftar AFS, ada hal menarik yang saya lakukan bersama teman-teman, yaitu kegiatan ‘Traktir Project’. Kami membagikan sedekah untuk orang yang lebih membutuhkan di masa Pandemi Covid-19. Kami urunan untuk membeli nasi (rice box) dan minuman, lalu dibagikan kepada masyarakat di sekitar sekolah MAN 1 Jombang.
Kemudian, saya mengikuti seleksi tahap 1, yaitu seleksi berkas. Saya menjawab pertanyaan tentang kelebihan dan kekurangan, pengetahuan tentang program yang dipilih, motivasi diri, serta menjawab beberapa pertanyaan seputar program AFS. Saya dibimbing oleh Miss Puput, guru MAN 1 Jombang, yang juga alumni program Jenesys 2010 ke Jepang.
Setelah menunggu beberapa bulan, saya mendapat kabar melalui email bahwa saya dinyatakan 'eligible' untuk melanjutkan tes tahap 2, yaitu Wawancara. Di tahap wawancara ini, hanya saya dan satu teman dari sekolah yang lolos.
Setelah tahap wawancara, alhamdulillah, saya dan satu teman dari MAN 1 Jombang  lolos ke tahap 3, yaitu dinamika kelompok.
Pada tahap dinamika kelompok ini, saya harus bekerja secara tim, dan menyelesaikan topik atas permasalahan yang berikan. Saya menjalani serangkaian tes ini selama 4 bulan. Kemudian, saya mendapat email dari AFS bahwa saya dinyatakan lolos serta menjadi finalis AFS 2022-2023 Chapter Surabaya.
Langkah berikutnya, saya mengisi formulir untuk melengkapi data-data lebih lanjut. Oleh karena pandemi Covid-19, banyak host country yang tutup. Hal itu membuat saya harus ikhlas dengan pilihan negara yang ada. Tak disangka, saya mendapat negara Hungaria, di benua Eropa.
Di Hungaria, saya didaulat menampilkan salah satu budaya tradisional Indonesia, yaitu Tari Pendet dari Bali, serta mempresentasikan keberagaman Indonesia.
Sekarang, saya dalam masa orientasi dan mengurus Visa pelajar di Kedutaan Besar Hungaria di Jakarta. Keberangkatan saya ke Hungaria dijadwalkan pada bulan Agustus 2022 mendatang.
pendidikan Eropa di Hungaria selama satu tahun.Semoga, semangat dan aksi saya ini dapat memotivasi dan menginspirasi pelajar di seluruh Indonesia, sehingga lebih semangat belajar dan mengukir prestasi hingga Go Internasional.
Saya akan menjalani sekolah pertukaran pelajar internasional menggunakan kurikulum berbasis sistemHarapannya, saya dapat berpartisipasi aktif dalam komunitas global sebagai upaya membangun jembatan pemahaman antar budaya sesuai tujuan AFS, yakni mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan, untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan damai.
Saya bisa, kalian juga pasti bisa!
Penulis:
Claresta Earl Hedona Nihar (Dona), Â Pelajar Kelas 11 Jurusan Bahasa Sastra dan Budaya, MAN 1 Jombang, Jawa Timur, Kandidat Program AFS 2022-2023 untuk negara Hungaria, Eropa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H