Mohon tunggu...
Clarensia Vidyanita
Clarensia Vidyanita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Just ordinary girl.

Take me as I am.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Training Goal Menurut Kirkpatrick dan Goldstein and Ford

27 April 2021   18:53 Diperbarui: 25 Mei 2021   19:24 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Intra-organizational validity.

4. Inter-organizational validity.

Training dan transfer validity ini mirip dengan 2 poin dari saran penilaian dari Kirkpatrick.

Training validity menyangkut apakah ada sesuatu yang dipelajari dari pelatihan, dapat diukur lewat tes di akhir pelatihan dengan pendekatan eksperimental atau tujuan intruksional. Untuk menetapkan training validity ini bisa menggunakan data kualitas kinerja peserta pada tugas-tugas yang seharusnya dilatih.

Lalu transfer validity berkaitan dengan seberapa baik materi yang dipelajari bisa digunakan dalam pekerjaan sesungguhnya. Transfer validity ini mirip dengan poin Behavior dari Kirkpatrick.

2 tujuan lain dari Goldstein dan Ford berbeda dengan yang dideskripsikan Kirkpatrick.

Intra-organizational validity berkaitan dengan seberapa baik hasil evaluasi pelatihan untuk satu kelompok peserta berlaku untuk kelompok peserta lain dalam organisasi yang sama. Apakah hasil dari evaluasi pelatihan dilaksanakan dalam program pelatihan yang sedang berjalan.

Selanjutnya, adalah Inter-organizational validity, dimana pertanyaannya adalah apakah pelatihan yang dievaluasi dalam satu organisasi cenderung memiliki efek yang sama bila digunakan di organisasi lain.

Contohnya, supervisor pemrosesan data yang sempat dicontohkan tadi, misalkan kita punya program pelatihan mengenai hubungan dengan bawahan baru. Supervisor yang dilatih dan pelatihnya mengetahui bahwa program pelatihan ini akan dievaluasi berdasarkan skor supervisor di akhir pelatihan dan berdasarkan prestasi kerja supervisor nanti. Intra-organizational validity akan mempertanyakan apakah hasil evaluasi pelatihan akan dilaksanakan juga saat pelatihan tidak melibatkan evaluasi nilai peserta di akhir pelatihan.

Sementara, inter-organizational validity mempertanyakan apakah akan berlaku jika kita mengambil program pelatihan supervisor dari perusahaan lain yang dimana hasil evaluasi pelatihan di perusahaan itu ingin kita terapkan di perusahaan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun