Mohon tunggu...
Clara Via Pragestin
Clara Via Pragestin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biological Science

Mahasiswi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Ketersediaan Serta Kebersihan Air Demi Masa Depan Anak Bangsa Indonesia

2 Mei 2021   08:29 Diperbarui: 2 Mei 2021   08:35 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di Indonesia masih terdapat banyak kasus terkait ketersediaan air bersih dibeberapa wilayah tertentu. Akses untuk mendapatkan air saja sulit apalagi air yang bersih. Kekeringan air memang sudah tidak asing lagi untuk didengar oleh gendang telinga, beberapa wilayah yang mengalami diantaranya Bali, Nusa Tenggara Timur (hampir semua kabupaten yang ada di dalamnya), dan Nusa Tenggara Barat bahkan masih banyak lagi yang belum masuk dalam data. Air merupakan sumber daya alam yang akan terus dibutuhkan sampai akhir masa kehidupan di bumi. Dilansir dalam buku kesehatan, tubuh manusia 70% terdiri dari air. 

Jika manusia tidak mengonsumsi air minum pasti tubuh akan kehilangan energi dan mengalami gangguan sistem. Baik sistem pencernaan maupun sistem kerja otak untuk berpikir. Bayangkan saja seperti apa keadaan anak-anak sekolah yang berada di wilayah sulit akses air. Dalam proses belajar pasti akan terganggu karena kurangnya air didalam tubuhnya untuk membantu berkonsentrasi. 

Jika terus terjadi kekeringan air maka menandakan bahwa kondisi bumi sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin ke-enam membahas tentang jaminan ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan untuk semua. Untuk menjaga sanitasi dan kebersihan air. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan mengatasi permasalahan kekeringan terlebih dahulu. Perlu menentukan cara yang efektif untuk memulihkan keadaan wilayah yang mengalami kekeringan air. 

Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, terdapat beberapa solusi seperti;

A. Membuat Daerah Resapan Air.

Sebelum membuat daerah resapan air, perlu diketahui terlebih dahulu keadaan lingkungan sekitar. Tentukan arah mengalirnya sumber mata air, dengan begitu dapat dengan mudah untuk mendapatkan daerah resapan air yang tepat. Selain mendapat air dari hujan, juga mendapat dari sumber mata air. Dalam proses pembuatan daerah resapan air memang tidak semudah yang dibayangkan, karena perlu adanya tindakan analisis hasil resapan air. Diusahakan air yang tertampung tidak mengalami pencemaran dari lingkungan luar. Sebelumnya perlu diketahui bahwa daerah resapan air ini memiliki fungsi yaitu sebagai tempat penampungan air yang jatuh dari langit atau hujan. 


B. Membuat Tempat Pemanenan Air Hujan.

Tindakan tersebut berlaku bagi wilayah yang mengalami krisis air pada tingkat tinggi yang kemungkinan disebabkan oleh iklim. Hal ini hampir sama dengan daerah resapan air hanya saja biasanya tempat pemanenan air hujan dibuat seperti bak dan beralaskan semen atau plastik terpal. Sehingga air tidak menyerap ke tanah. Tindakan tersebut biasanya dilakukan pada masing-masing rumah warga setempat yang mengalami kekeringan air. 

C. Berhemat Air.

Berhemat air merupakan tindakan yang sekiranya umum. Tidak hanya daerah-daerah yang mengalami krisis air, tetapi perlu diterapkan oleh seluruh wilayah di Indonesia. Ketersediaan air juga berpengaruh dengan perlakuan manusia terhadap air. Karena, terkadang ada saja manusia yang menggunakan air melebihi kebutuhan. Maka dari itu, mari kita jaga dengan sungguh sumber air dan kebersihannya demi kelangsungan hidup manusia sebagai penerus masa depan bangsa. 

D. Melakukan Penyaringan (filter) Air 

Sudah banyak cara ilmiah yang dilakukan untuk mengubah air keruh menjadi bersih yaitu dengan cara penyaringan air menggunakan alat dan bahan sederhana. Beberapa warga juga memiliki inisiatif yaitu membuat tempat air mengalir menggunakan tanah yang diberi garis dan cekungan. Setelah itu mereka memeasang sebuah paralon atau selang yang berbentuk lurus memanjang untuk menuju penampungan air di rumah. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh warga yang kurang dalam hal finansial untuk membuat penampungan air atau bak. Tidak hanya itu, teknik tersebut juga biasanya diterapkan pada sistem pengairan sawah maupun kolam. Pada paralon tersebut dipasangi busa serta jaring-jaring sebagai alat penyaring kotoran, supaya terpisah dari air. 

Setelah ditemukannya beberapa solusi yang sekiranya efektif untuk mengatasi permasalahan kekringan air. Lalu, langkah yang perlu dilakukan berikutnya adalah menindaklanjuti ketersediaan air dengan menerapkan pengelolaan air bersih dan sanitasi. Agar air selalu terus tersedia dan dapat digunakan secara berkelanjutan bagi semua. Tata cara pengelolaan air bersih dan sanitasi perlu disusun dengan rapi agar tetap terjaga sampai kapanpun. Terdapat beberapa contoh penggunaan air bersih agar tetap terciptanya sanitasi seperti; penggunaan jamban untuk buang air besar maupun kecil, pengolahan air mentah menjadi matang yang dapat diminum, melakukan pencucian tangan dengan sabun dan air bersih serta adanya pengelolaan lumpur tinja agar rumah tangga agar aman untuk dibuang menuju ke perairan. 

Dengan terus dilaksanakannya pengelolaan tersebut, kemungkinan kecil untuk terjadi kekeringan air kecuali terjadi musim kemarau yang berkepanjangan. Sanitasi ini memang perlu selalu diterapkan karena mampu menjaga tubuh dari berbagai penyakit yang ada di dalam air. Jika dilain waktu terjadi musim kemarau jangka panjang dan mengakibatkan kembalinya kekeringan air, kemungkinan perlu dilakukan adanya tindaklanjut secara khusus oleh badan atau lembaga yang berwenang. Maka dari, itu kita sebagai manusia terkadang serakah atas apa yang dimiliki, dengan tidak memandang saudara kita yang sangat butuh dengan apa yang kita punya. Berhemat lah air untuk masa depan bangsa kita Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun