Mohon tunggu...
Clara Patricia
Clara Patricia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa

Saya senang sekali berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Penggunaan Aplikasi Tiktok terhadap Kesehatan Mental Siswa SMA di Indonesia

26 November 2024   23:01 Diperbarui: 26 November 2024   23:30 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial paling populer di kalangan remaja di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dengan format video pendek yang menarik dan fitur algoritma yang secara cerdas menampilkan konten sesuai dengan minat pengguna, TikTok berhasil menarik perhatian jutaan siswa SMA.

Muncul kekhawatiran tentang dampak jangka panjang penggunaan TikTok terhadap kesehatan mental siswa SMA. Penelitian dan survei awal mulai menunjukkan bahwa penggunaan media sosial, termasuk TikTok, dapat memiliki efek negatif pada kesejahteraan mental remaja. Fenomena seperti kecanduan, perbandingan sosial, dan paparan terhadap konten yang tidak sesuai, menjadi beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi mental siswa.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Remaja Indonesia pada tahun 2023, sekitar 40% siswa SMA di Indonesia melaporkan mengalami kecanduan ringan hingga berat terhadap TikTok. Kecanduan ini ditandai dengan rasa gelisah atau cemas ketika tidak mengakses TikTok, serta gangguan tidur akibat terlalu sering menggunakan aplikasi ini di malam hari. Data ini mengindikasikan bahwa penggunaan TikTok yang berlebihan dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan gangguan tidur.

TikTok, seperti platform media sosial lainnya, sering kali memunculkan fenomena perbandingan sosial, di mana siswa merasa harus mengikuti standar kecantikan, gaya hidup, atau kesuksesan yang ditampilkan oleh orang lain di platform tersebut. Menurut penelitian dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2023, 32% siswa SMA di Indonesia merasa tidak puas dengan penampilan atau kehidupan mereka setelah melihat konten di TikTok, yang mengarah pada penurunan harga diri dan meningkatnya perasaan depresi. Perbandingan sosial ini dapat memperburuk kondisi mental remaja yang sudah rentan terhadap tekanan sosial.

Tiktok juga memiliki potensi untuk mengekspos siswa pada konten yang tidak sesuai atau bahkan berbahaya. Sebuah studi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2024 menemukan bahwa 25% siswa SMA di Indonesia pernah terpapar konten yang mengandung unsur kekerasan, pelecehan, atau informasi yang salah di Tiktok. Paparan terhadap konten semacam ini dapat meningkatkan tingkat kecemasan, ketakutan, dan bahkan menyebarkan informasi yang merugikan kesehatan mental siswa. 

TikTok dapat memberikan dampak positif bagi siswa SMA di Indonesia jika digunakan secara bijak. Platform ini memungkinkan siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui video pendek, seperti tarian, musik, seni peran, atau bahkan storytelling. Selain itu, TikTok juga menjadi sumber pembelajaran alternatif dengan banyaknya kreator yang membagikan konten edukasi, seperti tips belajar, penjelasan materi pelajaran, hingga motivasi. Siswa dapat mengembangkan keterampilan digital seperti editing video, manajemen waktu, dan komunikasi yang kreatif. Dengan begitu, TikTok tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga wadah untuk belajar dan mengekspresikan diri.

Sumber:

Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Remaja Indonesia. (2023). Survei Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja di Indonesia. Jakarta: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Remaja Indonesia.
Universitas Gadjah Mada. (2023). Dampak Perbandingan Sosial di Media Sosial terhadap Kesejahteraan Psikologis Remaja. Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). (2024). Laporan Paparan Konten Negatif di Media Sosial di Indonesia. Jakarta: Kominfo.
Laporan Tren Media Sosial. (2023). Penggunaan TikTok di Kalangan Remaja Indonesia: Dampak dan Potensinya. Jakarta: Media Trends Research Institute.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun