Mohon tunggu...
Clara Yunizha
Clara Yunizha Mohon Tunggu... -

happiest mommy ever

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Being Young Mother

23 April 2012   08:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:15 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dan jadilah internet yg saya percaya untuk menjadi sahabat terdekat saya saat saya hamil.

dari awal kehamilan sampai melahirkan nggak brenti2nya tiap hari saya online, pokoknya smua pertanyaan di benak saya tentang bayi saya cari di internet.

nah, skr saya mau membagi hasil perburuan itu untuk para moms yang lagi selo banget waktunya sampe mau baca tulisan acakadut saya ini.

1. botol susu BPA Free

apa itu BPA free?

"Buat Moms yang masih bingung apa itu BPA-free disini saya menjelaskan sedikit tentang BPA-free itu..

Moms, akhir2 ini kita khawatir dengan botol susu plastik yang mengandung BPA ( Bisphenol_A).

Peneliti dari University of Cincinnati menemukan, eksposur terhadap air mendidih menyebabkan botol plastik polikarbonat melepaskan BPA hingga 55 kali lebih cepat dari air dingin atau air bertemperatur normal.

Penemuan terbaru menunjukkan bahwa ada korelasi antara BPA dengan penurunan produksi sperma, penambahan berat prostat, dan kanker testis pada laki-laki. Sementara pada perempuan, BPA berpotensi mengakibatkan ketidaknormalan perkembangan endometrium yang dapat menyebabkan infertilitas serta meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Anak-anak, terutama bayi yang masih dalam kandungan dan bayi yang baru lahir, memiliki risiko yang paling besar terhadap bahan kimia tersebut. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang dapat berdampak selama periode emas pertumbuhan anak, meskipun akibatnya tidak langsung tampak.

Untuk menghindari atau meminimalisir dampak BPA pada si kecil, spesialis anak Dr. Steven Parker, memberikan beberapa tips berikut:

* Hindari penggunaan botol polikarbonat yang mengandung BPA. Sebagai gantinya gunakan botol bebas BPA, atau botol yang terbuat dari gelas/kaca.
* Ketika membeli botol plastik, pilihlah botol yang menggunakan polypropylene/polyethylene, yang tidak keras dan tidak mengkilat.
* Carilah tanda "BPA-free" pada kaleng atau botol susu yang Anda beli.
* Hindari pemberian teether berbahan plastik/vinyl pada bayi.
* Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik karena dapat memicu pelepasan BPA. Sebagai gantinya, gunakanlah wadah gelas/kaca atau keramik.
* Cucilah botol dan wadah plastik dengan spons agar tidak merusak lapisan plastiknya.
* Belajar membaca kandungan dalam plastik. Singkirkan produk plastik yang mengandung bahan-bahan seperti DBP dan DEP, DEHP, DMP. Gunakan polyethylene (#5), dan hindari polikarbonat (#7).
* Jangan gunakan lagi botol plastik yang sudah tergores/rusak atau kusam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun