Semua orang mengetahui bahwa pentingnya menyisihkan uang untuk ditabung dan berinvestasi. Tentunya, ketika seseorang memutuskan untuk menaruh sejumlah uang, dan mengharapkan keuntungan sejumlah nilai tertentu. Hal inilah yang biasanya disebut berinvestasi.
Di zaman sekarang, investasi tidak hanya berbentuk uang saja. Tetapi bisa dalam bentuk membeli aset, dan yang pada akhirnya ketika nilai aset tersebut sudah menjadi sangat tinggi, dapat diuangkan kembali dengan cara di jual. Aset juga terbagi menjadi 2, yaitu aset konvensional (conventional asset) dan aset kertas (paper asset) baca lebih lanjut..
Asuransi dapat digolongkan dalam kategori paper asset, yaitu aset yang memiliki nilai uang dalam bentuk kertas. Reksa dana, deposito, dan saham juga termasuk dalam golongan paper asset. Tujuan berinvestasi adalah agar nilai uang yang dimiliki bisa meningkat dan digunakan untuk keperluan masa depan seperti kebutuhan darurat, kebutuhan anak sekolah, dan masa pensiun.Â
Jika anda sudah menyadari pentingnya berinvestasi jangka panjang untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal demi menghidupi anda di masa depan. Anda juga pasti menyadari bahwa tidak selamanya manusia bisa selalu bekerja menghasilkan uang tanpa memiliki investasi, betul?
Semua orang akan selalu berhadapan dengan resiko hidup seperti sakit berat, musibah kecelakaan, dan meninggal. Anda tidak dapat memilih resiko mana yang mau diambil, semuanya akan datang tanpa diundang. Survey membuktikan 90% orang meninggal dikarenakan sakit berat seperti kanker, jantung, stroke, dan diabetes. Di Indonesia, peluang seseorang terkena kecelakaan lalu lintas sebesar 30% setiap tahunnya, belum termasuk kecelakaan kerja dan kecelakaan dirumah. Peluang seseorang meninggal dalam keadaan sakit maupun sehat adalah 100%. Inilah adalah resiko hidup yang setiap orang harus tanggung tanpa disadari.
Asuransi dapat membantu anda mempersiapkan hal ini. Tidak cuma sekedar meningkat nilai tunai yang anda butuhkan saja, juga dapat membantu anda menggantikan nilai kerugian ekonomi yang diakibatkan resiko hidup seperti sakit berat, musibah kecelakaan, dan meninggal.
Baca juga : Di balik alasan, asuransi merupakan jenis investasi yang paling aman
Mungkin anda berpikir, belum tentu asuransi bisa menanggung semua kerugian ekonomi tersebut. Bahkan kadang-kadang keuntungan yang diberikan tidak sesuai ekspetasi dan lebih buruknya tidak bisa diklaim. Ada 3 cara mendapatkan uang tunai dalam jumlah sangat besar, saat penyakit berat yang tidak diharapkan datang :
1. Menguras tabungan dan aset
2. Pinjam uang ke saudara dan teman
Mari lihat kenyataannya:
1. Menguras tabungan sangat gampang, jika...
  isinya ratusan juta atau milyaran rupiah. Jual aset juga sama sekali tidak mudah, walaupun bantingÂ
  harga? Berapa lama? Hanya Tuhan yang tahu.
2. Ketika anda berada dalam kondisi sehat saja susah dapat pinjaman dana, betul? Apalagi ketika
  anda sakit, ujung-ujungnya dapat belas kasih & sumbangan seikhlasnya. Berapa lama?Â
  Cepat sekali. Cepat kehilangan teman, maksudnya...
3. KTP, Kartu Keluarga, rekam medis, formulir klaim, serta kuitansi tagihan Rumah Sakit.Â
  Kalau ada asuransi khusus membiayai pengobatan di Rumah Sakit, anda hanya butuh 14 hari kerja
  setelah dokumen lengkap, akan dibayarkan mulai dari puluhan, ratusan, hingga miliaran rupiah.
  Dan lebih baik lagi, jika anda memiliki asuransi untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hariÂ
  setelah sakit mengalami sakit kritis.
Sampai disini masih ada yang kurang jelaskah, menurut anda investasi yang paling cepat memberikan anda bantuan?
Penyakit itu tidak berbahaya kalau diketahui sejak dini dan segera diatasi. Tetapi akan jadi berbahaya, kalau telat ditangani. Sama dengan orang yang tidak punya duit, tidak bahaya kalau hanya sebentar. Nah, kalau sudah berkepanjangan yang jadi bahaya :D
Banyak orang yang enggan membeli asuransi karena mereka memiliki pengalaman buruk, ada juga yang merasa ujung-ujungnya tidak terpakai, bahkan ada yang mengatakan prosedur klaimnya sulit. Padahal dengan memiliki asuransi, anda telah melindungi diri sendiri dan keluarga. Tidak ada orang yang pernah bangkrut hanya gara-gara membeli asuransi, tetapi sering kali banyak orang bangkrut karena tidak memiliki asuransi.
Akhir kata, semoga anda sehat selalu dan menjadi masyarakat yang cerdas dan bijak.
(Sumber)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI