Mata kuliah :Ekologi Lingkungan dan Energi Terbarukan
Dosen Pengampu : Dr. Meilinda Suriani Harefa, M.Si.
Tim Penulis:
Clara Fransiska Sigalingging (3233131047)
Theressa Saota (3231131012)
Bunga Mandalika (3233131053)
Manusia saat ini kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak yang masih kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga dengan mudahnya membuat limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan.
Seperti halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan eperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah limbah rumah tangga (Hasibuan,2016). M
anusia setiap hari selalu menghasilkan limbah karena manusia pelaku konsumsi dari kegiatan yang dilakukan setiap waktu atau setiap hari sehingga menghasilkan limbah (Sunarsi,2014). Aktifitas manusia dilingkungan masyarakat sangat berpengaruh besarnya volume limbah dan meningkatnya limbah yang dihasilkan dari tahun ke tahun (Yusuf, 2008).
Sampah merupakan permasalahan besar yang dihadapi pleh Indonesia. jumlah sampah organik terus bertambah. Diperkirakan,setiap orang menghasilkan sampah organik sekitar setengah kilogram perhari. Jika penduduk Indonesia 220 juta orang, produksi sampah organic mencapai 110.000-ton atau 40.150 juta ton pertahun (Sofian,2006).
Adapun sumber limbah rumah tangga sebagai berikut:
a. Limbah Organik,
Limbah organik adalah jenis limbah yang memiliki unsur karbon (C) didalamnya yang terdiri dari limbah makhluk hidup seperti kotoran hewan dan manusia contohnya tinja. Limbah ini mengandung mikroba patogen, air seni (urine) memiliki kandungan nitrogen dan fosfor.
isa makanan, kertas, kardus, karton, air cucian, minyak goreng bekas dan lain lain. Limbah tersebut memiliki daya racun yang berbeda-beda tetapi limbah yang lebih banyak mengandung racun terdapat pada sisa obat, baterai bekas dan air aki.
Ada juga limbah rumah tangga yang mengandung bibit penyakit seperti bakteri, jamur dan virus contohnya sisa air cucian. Namun secara teknis sebagian orang mendefinisakan limbah organik sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk. Artinya bahanbahan organik alami namun sulit membusuk/ atau terurai, seperti kertas, dan bahan organik sintetik (buatan) yang sulit membusuk atau terurai.
b. Limbah Anorganik,
Limbah anorganik adalah jenis limbah yang tidak memiliki unsur karbon di dalamnya, seperti logam contohnya aluminium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga, kaca dan pupuk organik.
Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang sulit untuk terurai atau busuk secara alami dengan bantuan mikroorganisme pengurai. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu:
1. Sampah Organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah berupa bahan bahan organik yang mudah busuk.
2. Sampah Anorganik dan organik tak membusuk (rubbish) yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikro organisme, sehingga sulit membusuk, misalnya kertas, plastik kaca dan logam.
3. Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran.
4. Sampah bangkai binatang (bead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang.
5. Sampai sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan.
6. Sampah industri (industry waste), yaitu sebuah limbah padat buangan industri.
c. Limbah Berbahaya
Barang-barang seperti baterai, cat, dan produk pembersih yang mengandung bahan kimia berbahaya. Limbah ini memerlukan penanganan dan pembuangan yang hati-hati untuk menghindari pencemaran lingkungan.
d. Limbah Elektronik
Perangkat elektronik yang sudah tidak digunakan seperti televisi, komputer, dan ponsel. Limbah elektronik sering mengandung bahan berbahaya dan harus dikelola dengan cara yang sesuai untuk menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Air limbah domestik adalah air bekas yang tidak dapat dipergunakan lagi untuk tujuan semula baik yang mengandung kotoran manusia ( tinja ) atau dari aktivitas dapur dan kamar mandi dimana kuantitasnya antara 50 m -- 70% dari rata -- rata pemakaian air bersih.
Pencemaran air bersih dapat menjadi luas, tergantung dari kemampuan badan air penerima polutan untuk mengurangi kadar polutan secara alami apabila kemampuan badan air tersebut rendah dalam mereduksi kadar polutan, maka akan terjadi akumulasi polutan dalam air sehingga badan air akan menjadi tropic (Dr. Ir. Suripin, M.Eng (2004).
Pembuangan limbah rumah tangga secara sembarangan telah menjadi masalah global yang berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Dari observasi langsung yang telah kami lakukan pada salah satu sungai di desa tanjung gusta, masyarakat yang bertempat tinggal di dekat sungai tersebut, adanya beberapa oknum masyarakat yang secara sengaja membuang sampah di sungai tersebut.
Salah satu jenis limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai adalah limbah padat. Limbah padat ini mencakup berbagai macam barang mulai dari sisa makanan, bungkus plastik, botol plastik, kertas, dan bahkan popok bayi. Limbah padat dibuang ke sungai, mengapung di permukaan air, menyumbat saluran air, dan merusak keindahan lingkungan.
Selain itu, sampah menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan parasit. Limbah cair rumah tangga juga merupakan sumber pencemaran yang signifikan. Air cucian, air bekas mandi, dan air sisa makanan mengandung berbagai macam zat kimia, seperti deterjen, sabun, dan minyak goreng.
Zat-zat kimia ini dapat mencemari air sungai, menyebabkan perubahan warna air, dan mengganggu kehidupan mahluk hidup seperti ikan di sungai tersebut. Beberapa zat kimia bahkan bersifat persisten, artinya sulit terurai dan dapat terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup.
Link Video Youtube: https://youtu.be/63AfBlYl8xk?feature=shared
Daftar Pustaka:
Hasibuan, Rosmidah. "Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran
Lingkungan Hidup." Jurnal Ilmiah Advokasi 4.1 (2016): 42-52.
Farida Sugiester, Y. W. (2021). Dampak Pencemaran Sungai Di Indonesia Terhadap Gangguan Kesehatan. Jurnal Riset Kesehatan, 120-133.
Aqilla Aulia Ryza,Razak Abdul,Brlian Eri,Syah Nurhasan,Diliarosta Skunda.(2023).’’ Pengaruh
Sampah Plastik Dalam Pencemaran Air”.Jurnal Multidisiplin Ilmu .Vol 1 No 6. 275-280.
Maliga Iga (2021).Analisis Keberlanjutan Pengendalian Pencemaran Air Limbah Domestik Greywater Menggunakan Teknologi Lahan Basah Buatan.,Jurnal Sumber Daya Air .Vol 17. No 1
Dewi Surya. (2021). "Analisa Limbah Rumah Tangga Terhadap Dampak Pencemaran Lingkungan". Jurnal Ganec Swara. Vol. 15 (2). 1159 – 1164.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H