Mohon tunggu...
Claradevi Handriatmaja
Claradevi Handriatmaja Mohon Tunggu... -

another words-abuser. my own blog: http://sunflaresplethora.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Antara News & Metro TV News : Analisis Media Online

2 Maret 2011   14:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 1365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik melihat bagaimana media online mulai marak mewarnai pergerakan dunia maya. Mulai dari portal khusus berita, situs-situs jurnalisme warga, hingga perpanjangan dari mainstream media companies yang ingin tetap menjangkau khalayak pengguna internet. Tulisan kali ini ingin melakukan analisis komparatif sederhana terhadap karakter media-media online tersebut, terutama antara situs berita independen (antaranews.com) dengan situs berita media-group tertentu yaitu Metro TV Online (metrotvnews.com). Analisis akan menggunakan lima tolak ukur perbandingan.

Pertama, kita akan melihat unsur content dari kedua situs tersebutuntuk mengetahui bagaimana aturan penulisan yang digunakan. Karena keduanya merupakan situs berita, tentunya basis yang dipakai adalah prinsip-prinsip jurnalistik. Dari pengamatan penulis, kedua situs menggunakan prinsip penulisan berita model piramida terbalik dimana tulisan yang ada memiliki pemadatan informasi yang ringkas dan lengkap di awal berita, lalu informasi tambahan diluar informasi utama diberikan menyusul pada paragraf-paragraf setelahnya. Meskipun demikian, AntaraNews menyediakan jumlah tulisan yang lebih panjang (10-15 paragraf) dan terkadang model penulisannya memakai metode penulisan pararel dimana hampir keseluruhan paragraf mengandung informasi penting (terutama ketika banyak kutipan narasumber yang digunakan). Meskipun berita di AntaraNews lebih komprehensif dan memiliki lebih banyak sumber dan variasi angle berita dibanding MetroTVNews, namun setidaknya berita yang disajikan telah memenuhi unsur 5W1H (yang merupakan kaedah dasar penulisan jurnalistik).

tampilan berita di antaranews.com

Unsur kedua yang dilihat adalah Functionality. Disini kita akan menilih seberapa mudah situs tersebut digunakan. Menggunakan perspektif pembaca, secara subyektif saya akan cenderung bingung ketika melihat tampilan halaman utama kedua situs berita tersebut. Bayangkan, pada halaman muka AntaraNews tersaji berbagai kolom berita dan sesekali sisipan gambar yang menyertai berita tersebut. Kolom-kolom dibagi sesuai kategori misalkan "Ekonomi", "Politik", 'Internasional" dan sebagainya. Sebagai pembaca saya akan cenderung bingung akibat banyaknya pilihan berita untuk dibaca, dan urutan kolom yang terlalu banyak hingga hal pertama yang akan saya lakukan mungkin adalah memilih untuk membaca salah satu topik berita secara random, atau berita yang ada di urutan teratas. Begitu juga dengan MetroTV. Meskipun terkesan lebih simple dan sederhana karena pilihan beritanya tidak sebanyak AntaraNews dan kebanyakan berisi video-streaming dari program tayangan berita mereka, tetapi justru hanya menyajikan sedikit tulisan berita. Pembaca akan lebih mudah menyaksikan video per program acara karena tersedia thumbnail gambar dari video tersebut. Sedikit rumit dan kurang rapi, namun jika pembaca adalah orang yang sudah biasa mengikuti berita dari website, sepertinya tidak terlalu menjadi masalah. Namun kritik yang baik bagi kedua situs ini adalah, supaya mempertimbangkan komposisi halamannya agar lebih sederhana, tidak terlalu ramai untuk disimak mata dan mudah dioperasikan.

12990752001235820431
12990752001235820431
tampilan artikel di metrotvnews.com

Navigation adalah aspek ketiga yang akan kita simak. Nagivasi ini berbicara mengenai seberapa mudah Anda  dapat menemukan content dalam web tersebut. Secara umum, kedua situs baik AntaraNews maupun MetroTv-News telah menyediakan kolom "Search" atau "Pencarian", sehingga pembaca tinggal memasukkan kata kunci yang diinginkan lalu hasil akan menunjukkan link menuju ke artikel-artikel terkait. Lebih spesifik lagi, AntaraNews menaruh sebuah tabs berisikan kategori berita (Nasional, Internasional, Ekonomi) pada bagian atas halaman situs, sehingga mudah bagi pembaca untuk memilih halaman yang mereka inginkan. MetroTv-News memiliki tabs serupa namun hanya membaginya menjadi kategori Home, Live Streaming, Sms Metro, misalnya; sehingga tidak terlalu spesifik menyangkut jenis topik pemberitaan. Secara keseluruhan, nagivasi AntaraNews  jauh lebih memudahkan pembacanya untuk menelusuri konten tertentu.

Lalu kita akan membahas mengenai Audio/Video Quality yang tersedia di kedua situs tersebut. Sebagai sebuah situs perpanjangan dari sebuah stasiun televisi khusus berita, tentu saja MetroTv-News menyajikan pilihan yang secara kuantitas jumlahnya lebih banyak. Kualitas visualnya pun cukup baik, meskipun kecepatan streaming tergantung pada bandwidth masing-masing provider internet anda. Namun sebagai catatan, kebanyakan video sudah merupakan hasil dari siaran on-air program-program berita yang Metro TV miliki (misalnya Metro Hari Ini, Indonesia Now, dan sebagainya). AntaraNews sendiri memiliki satu halaman khusus yang bertitel "Video", berisikan rekaman visual dari Antara TV, dengan kualitas yang baik dan suara yang bening. Perbedaannya hanya dari segi kuantitas, dimana Metro TV menyediakan ragam video-streaming yang lebih banyak.

1299075688724111097
1299075688724111097
perbandingan tampilan page video di antara vs metro

Faktor terakhir adalah interactivity, yang mempertanyakan bagaimana suatu situs memberi kesempatan kepada pembacanya untuk berpartisipasi dan memberikan feedback atas materi tulisan atau artikel yang telah dibacanya. Di akhir setiap artikel baik pada situs AntaraNews ataupun MetroTV telah tersedia kotak untuk menuliskan komentar, hanya dengan mencantumkan nama serta alamat email saja. Jadi peluang untuk menyuarakan pendapat kita pun cukup mudah dilakukan. Bahkan pada website AntaraNews, kita bisa melakukan post ulang atau sharing video melalui facebook, twitter atau jejaring sosial yang lain. Jadi unsur interaktivitas di kedua situs ini sudah terpenuhi.

Dengan perbandingan tersebut kita dapat semakin memahami karakter media online, terutama antara situs berita independen dengan situs berita yang berasal dari suatu korporasi media yang sebelumnya telah memiliki jaringan broadcasting. Dengan karakter unik dan kelebihan masing-masing, pembaca bisa menentukan sendiri situs mana yang lebih mereka minati dan menyediakan berita yang mereka inginkan. Kalau anda sendiri, mana yang lebih diminati? :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun