Pengertian teori Jerome brunnerÂ
Jerome Bruner mengembangkan konsep discovery learning atau pembelajaran penemuan, di mana siswa aktif berperan dalam mengorganisasi materi yang mereka pelajari menjadi sebuah hasil akhir yang bermakna. Ini berbeda dengan reception learning atau pengajaran ekspositori, di mana guru menyampaikan informasi secara langsung dan siswa diharapkan untuk menghafal atau memahami semua informasi tersebut.
Dalam discovery learning, siswa didorong untuk aktif dalam proses pembelajaran. Mereka berperan sebagai penemu yang secara mandiri mencari informasi yang berkaitan dengan pelajaran mereka. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk menggunakan media konkret atau benda nyata, sehingga mereka dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dengan berinteraksi langsung dengan objek-objek nyata, konsep-konsep abstrak menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa.
Secara keseluruhan, teori Bruner menekankan pentingnya partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan dan mengamati benda-benda nyata, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan bermakna terhadap materi pelajaran.
Tahap belajar menurut teori Jerome brunner
- Tahap enaktif
Tahap enaktif adalah tahap pembelajaran di mana anak memahami sesuatu melalui tindakan fisik langsung, tanpa menggunakan kata-kata atau pemikiran abstrak. Pengetahuan diperoleh melalui interaksi langsung dan respon motorik, seperti menyentuh atau memanipulasi objek. Tahap ini berfokus pada belajar melalui kebiasaan dan respons fisik.
- Tahap ikonik
Tahap ikonik adalah tahap pembelajaran di mana pengetahuan disajikan melalui gambar-gambar yang mewakili konsep, tetapi tidak menjelaskan konsep tersebut secara lengkap. Pada tahap ini, pemikiran internal mengandalkan gambar dan visualisasi. Anak-anak berusia 5 hingga 7 tahun biasanya berada pada tahap ini, di mana mereka sangat bergantung pada persepsi indera mereka untuk memahami dunia.
- Tahap simbolik
Dalam perkembangannya , Bahasa menjadi hal yang penting sebagai suatu media dalam berfikir. Pada tahap ini penyajian yang dilakukan dengan menggunakan kata kata atau Bahasa. Penyajian ini dibuktikan oleh kemampuan anak untuk lebih memperhatikan proporsi atau pernyataan daripada objek objek. Memberikan struktur hieararkis pada konsep konsep dan memperhatikan kemungkinan kemungkinan alternatif dalam suatu kombinatorial.
Penerepan teori Jerome brunner dalam PAUD
- Menentukan tujuan tujuan instruksional
- Memilih materi pelajaran
- Menentukan topik-topik yang akan dipeserta didik
- Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi dsbnya., yang dapat digunakan peserta didik untuk  bahan belajar
- Mengatur topik peserta didik dari konsep yang paling kongkrit ke yang abstrak, dari yang sederhana ke kompleks
- Mengevaluasi proses dan hasil belajar
Contoh penerapan teori Jerome brunner dalam PAUD
- Mengenali benda
Guru memberikan beberapa benda berbeda untuk anak raba dan mengenali tekstur.
Anak belajar mengenali benda melalui aktivitas sentuhan dan rabaan
- Mengenali warna
Guru memberikan beberapa benda dengan warna berbeda untuk anak lihat dan mengenali warna.
Anak mempelajari warna melalui visualisasi verbal dan perumpamaan.
- Mengenali bilangan
Guru memberikan beberapa benda untuk anak hitung dan mengenali bilangan.
Anak memiliki ide-ide abstrak yang dipengaruhi oleh kemampuan berlogika dan berbahasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H