Melindungi negara adalah kewajiban dasar setiap warga negara yang penuh kesadaran, tanggung jawab dan pengorbanan untuk negara dan rakyat. Mahasiswa adalah bagian dari warga negara yang memiliki kewajiban menjaga negara dalam perannya sebagai agen perubahan dan pembangunan. Kegiatan bela negara bagi siswa diperlukan untuk membangun karakter, memantapkan revolusi spiritual dan mempersiapkan siswa menghadapi ancaman, misalnya, ancaman kecanduan narkoba, radikalisme, bencana alam, konflik antar pelajar dan penyebaran penyakit menular.
Dengan perkembangan negara, semakin sulit bagi rakyat untuk melindungi negaranya dari ancaman di masa depan. Dalam arus globalisasi dan modernisasi tersebut banyak menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangannya maupun terhadap pemerintahan, instansi, ekonomi, bidang sosial dan pendidikan, khususnya mahasiswa di kampus. Ada banyak ancaman di negara yang ada baik eksternal maupun internal. Oleh karena itu, suatu negara harus memiliki rasa nasionalisme yang kuat untuk menjaga dan mempertahankan negaranya dari ancaman tersebut.
Namun, tujuan negara membutuhkan proses yang panjang untuk mencapainya, didasari oleh kesadaran masing-masing masyarakat akan pentingnya menjaga dan melindungi tanah mereka. Fakta yang terjadi ketika masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok daripada kepentingan bangsa. Dalam hal ini, mahasiswa dalam kerangka bela negara memiliki kemampuan yang lebih luas dan kritis untuk menjawab setiap masalah, dan mereka harus lebih peka terhadap kesadaran dan perasaan akan pentingnya tujuan negara, yaitu pertahanan negara. karena cinta tanah air. tanah air
Dinamika kehidupan mahasiswa tidak lepas dari forum atau organisasi yang menjadi sarana untuk mengimplementasikan ide atau program  baik di dalam maupun di luar kampus. Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi merupakan sarana dan instrumen pengembangan diri mahasiswa untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kecerdasan dan integritas kepribadian mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.
Adapun peran, fungsi, dan posisi mahasiswa dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
1.Agent Of Change (Generasi Perubahan)
Mahasiswa sebagai agen  perubahan. Artinya, ketika sesuatu  terjadi di lingkungan  dan itu salah, siswa harus mengubahnya sesuai dengan harapan mereka yang sebenarnya. Berharap suatu saat para mahasiswa dapat menggunakan bahan ajarnya untuk membantu pembangunan Indonesia di masa depan.
2.Social Control (Generasi Pengontrol)
Sebagai generasi dominan, mahasiswa diharapkan mampu mengendalikan kondisi sosial  di lingkungan sekitarnya. Selain cerdas secara akademik, siswa juga harus cerdas secara sosial dan peka terhadap lingkungan. Mahasiswa mencoba mengkritisi, memberi saran dan mengajukan solusi ketika kondisi sosial bangsa  tidak lagi sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa. Mahasiswa harus memiliki kepekaan, kepedulian dan kontribusi nyata kepada masyarakat sekitar terkait dengan kondisi saat ini.
3.Iron Stock (Generasi Penerus)
Kedepannya, tulang punggung bangsa diharapkan mampu dan tangguh berbudi pekerti luhur dari para siswa yang dapat menggantikan generasi sebelumnya dalam pemerintahan mendatang. Intinya mahasiswa adalah sumber daya, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan bangsa Indonesia.
