Mohon tunggu...
Clara Berkelana
Clara Berkelana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

visit my blog: http://claraberkelana.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Gereja Tengkorak di Kota Roma

23 April 2013   06:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:46 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data-data historis tentang siapa yang memulai tradisi menghias kerangka manusia  ini masih misterius. Ada pihak yang berspekulasi bahwa itu adalah ide biarawan Capuchin di Paris yang melarikan diri saat revolusi Prancis. Ada pula yang beranggapan bahwa itu ide seniman terkenal yang telah berbuat dosa dan meminta suaka pada gereja.  Ataupun karya seni seorang pertapa jenius yang tinggal di biara. Tapi dari semua teori yang ada, mayoritas beranggapan bahwa itu adalah kegiatan biarawan Cappuchin sendiri dengan arahan Pastur Michael Bergamo.  Tradisi itu berumur lebih dari 100 tahun sejak tahun 1741 sampai 1870.

Ketika biarawan meninggal, dia akan dikuburkan secara normal. Puluhan tahun kemudian setelah petak kuburan yang tersedia penuh, kuburan yang paling lama akan dibongkar untuk memberi ruang bagi jenasah yang baru. Kerangkanya dijadikan penghias ruang kuburan.

Saat masuk ke dalam kuburan bawah tanah ini, ada perasaan ngeri. Apalagi ruangannya dingin dan remang-remang. Untungnya banyak pengunjung yang datang jadi suasana tidak terlalu sepi.Beberapa anak kecil terlihat memengang tangan orang tuanya dengan kuat meskipun wajahnya berusaha kelihatan tegar. Saya anjurkan untuk tidak membawa anak kecil karena pemandanganya cukup menakutkan.

Kuburan ini berada di dalam ruangan besar yang dibagi menjadi 6 ruangan  yang berfungsi sebagai kapel dengan tema kematian. Sayang sekali, pengujung tidak bisa membawa kamera kedalam, jadi berikut adalah foto-foto yang saya scan dari post card dan buku yang dibeli di lokasi.

[caption id="" align="aligncenter" width="441" caption="Koridor yang penuh dengan hiasan tulang manusia. Lorong kuburan ini dibagi menjadi 6 kapel kecil"]

[/caption]

1. Kapel Kebangkitan.

Kapel pertama adalah kapel kebangkitan. Di kapel ini saya melihat potongan kerangka-kerangka manusia melingkari sebuah lukisan yang mengisahkan kebangkitan Lazarus. Katolik percaya bahwa kematian adalah awal dari kehidupan yang baru dan kekal.

2. Kapel Misa

Kapel  ini digunakan untuk misa kudus dan  satu-satunya kapel yang tidak dihiasi tulang belulang. Namun dipojok ruang terdapat peti kecil yang berisi jantung Maria Felice Paretti yang merupakan keponakan dari Paus Sixtus V. Maria adalah wanita pengagum ordo Capuchin dan ingin mengikuti gaya hidup ordo ini .

3. Kapel Tengkorak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun