Mohon tunggu...
Clara Berkelana
Clara Berkelana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

visit my blog: http://claraberkelana.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

The Cavern Club Liverpool Tempat lahir The Beatles

24 Mei 2012   01:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:54 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal perkenalan saya dengan lagu-lagu The Beatles dimulai sejak kecil akibat terpengaruh bapak saya, penggemar The Beatles sejati. Bapak sering memutar lagu band legendaris Inggris ini entah di mobil maupun dirumah, sehingga lagu-lagu mereka sudah tidak asing lagi di telinga. Ketika bapak remaja, ada masa ketika rambutnya berponi dan memperkenalkan dirinya ke khalayak sebagai John (dari John Lennon tentunya). Dulu dia selalu membawa gitar kemana-mana dan yang pasti pernah menjadi anggota band yang memainkan musik The Beatles. Oleh sebab itu sudah sepantasnyalah ketika mengunjungi Liverpool, salah satu tujuan utama adalah The Cavern Club.

The Cavern Club adalah sebuah bar di Liverpool dimana The Beatles tampil sebanyak 292 kali dari tanggal 9 Februari 1961 sampai 3 Agustus 1963 .  Di tempat ini pulalah Brian Epstein, manager the Beatles, menyaksikan penampilan mereka pertama kali pada tanggal 9 November 1961. Bar ini juga pernah menampilkan band-band legendaris seperti The Rolling Stones, Elton John, Queen, The Who, ataupun artis anyar seperti Adele dan  The Wanted.

Pada bulan April 1984, The Cavern Club  diambil alih oleh Tommy Smith, pemain bola Liverpool F.C. Namun karena resesi ekonomi dan keadaan politik yang tidak stabil, bar ini beberapa kali berpindah tangan hingga akhirnya ditutup pada tahun 1989. The Cavern Club dibuka kembali Pada tahun 1991 oleh 2 orang sahabat yaitu Bill Heckle yang berprofesi sebagai seorang guru, dan  Dave Jones, seorang supir taksi. Sampai saat ini Cavern Club masih menjadi milik mereka.

Semenjak tahun 2005, saya beberapa kali ke Liverpool karena saat itu adik saya bersekolah di Chester University yang terletak di Chester, sebuah kota kecil sekitar 30 menit dari Liverpool.  Dari dia jugalah saya tau keberadaan The Cavern Club yang terletak di jalan 10 Mathew Street. Arah menuju tempat ini sebenarnya susah-susah gampang. Lokasinya tepat di tengah kota di sebuah pusat perbelanjaan yang bernama Cavern Walks Shopping Centre. Saya selalu kesasar kalau kesana sendirian. Untungnya adik saya hafal luar kepala. Menurut pengalaman saya, cara yang paling gampang menuju ke tempat itu tanpa kesasar adalah bertanya.  Mayoritas warga daerah itu tau  dimana bar itu berada.

The Cavern Club terletak diujung jalan kuldesak yang lokasinya cukup terpencil. Bangunannya tua dan lampu neon merah bertuliskan nama bar ini menyala terang didepan pintu masuk. Tidak jauh dari situ, pengunjung bisa berfoto dengan patung John Lennon yang sedang menyandarkan diri di pilar bangunan. Namun yang menarik bagi saya justru patung Eleanor Rigby yang merupakan salah satu karakter fiksi yang menjadi judul lagu The Beatles. Ternyata, pada tahun 1800-an ada seorang wanita bernama Eleanor Rigby hidup di Woolton, sebuah kota tidak jauh dari Liverpool. Eleanor Rigby meninggal dan jasadnya dikuburkan di area kuburan gereja dimana John Lennon dan Paul McCartney sering bertemu untuk mencari inspirasi, sehingga terciptalah lagu Eleanor Rigby.  Makam itu sekarang menjadi salah satu kunjungan wisata  dan muncul di video kilp The Beatles berjudul Free as a bird.

[caption id="attachment_492" align="aligncenter" width="580" caption="Berfoto bersama Elenor Rigby"]

[/caption] [caption id="attachment_525" align="aligncenter" width="306" caption="Patung John Lennon di depan The Cavern Club"]
[/caption]

Sesampainya di Cavern Club, pengunjung harus menuruni tangga menuju area bawah tanah yang cukup curam setinggi 3 lantai. Impresi pertama saya ketika masuk adalah pengap dan gelap. Tempatnya tidak besar dan keberadaan tiang-tiang pembatas membuat ruangan terlihat semakin sempit.  Ketinggian langit-langitnya cukup rendah. Batu bata merah  menjadi bahan bangunan utama, tanpa disemen ataupun dicat. Berbagai grafiti menghiasi tembok bata mulai dari dinding sampai ke langit-langit. Ada grafiti yang berbentuk gambar ataupun hanya sekedar tulisan dalam berbagai macam bahasa. Grafiti-grafiti ini membuat tempat ini terlihat jorok dan tidak tepelihara.

Ada kejadian lucu ketika saya berada di Cavern Club. Saat itu ruangan sudah penuh oleh pengunjung, namun pemain band belum juga tiba sehingga panggung masih kosong. Melihat kesempatan itu, bapak langsung memaksa saya dan adik untuk berpose di depan panggung. Agak malu juga berfoto di depan puluhan pasang mata. Tanpa mempedulikan sekitar  bapak mulai jeprat jepret sambil mengatur posisi. Meskipun sesi foto hanya berlangsung sekitar 10 menitan, tapi terasa lama sekali. Namun,  saya sungguh terkejut melihat pengunjung yang lain tiba-tiba berdiri dan antre dibelakang saya sambil membawa kamera masing-masing.  Rupanya  dari tadi mereka juga ingin melakukan hal yang sama, tapi malu dan takut kalau dilarang oleh petugas. [caption id="attachment_491" align="aligncenter" width="580" caption="Berfoto di depan panggung"]

[/caption] [caption id="attachment_496" align="aligncenter" width="558" caption="Area duduk pengunjung. "]
[/caption]

Di area belakang Cavern Club terdapat sebuah Bar yang menjual berbagai macam minuman dari air putih sampai Gin meski bir tetap menjadi favorit utama.  Para bartendernya sangat ramah dan dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan para turis tentang sejarah Cavern Club atau The Beatles. Bahkan suatu kali saya  mencuri dengar seorang bapak tua yang mengatakan bahwa dia teman dekat Paul McCartney.Beberapa turis mendengarkan ceritanya sambil tersenyum. Entah percaya atau tidak, tapi yang pasti, kehadiran bapak tua itu menambah warna di tempat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun