Mohon tunggu...
Clara Ayu Sheila
Clara Ayu Sheila Mohon Tunggu... -

the more we share, the more we have

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Metro TV dan UPH Mengadakan Dialog Khusus ‘Ayo Makmurkan Indonesia’ dalam Acara Economic Challenge

11 April 2014   10:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:48 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_319573" align="alignnone" width="596" caption="Dekan FISIP UPH Aleksius Jemadu,Dekan Fakultas Ekonomi UI Ari Kuncoro, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Tim Pakar Metro TV Hendri Saparini hadir sebagai narasumber"][/caption]

Pada hari Kamis, 3 April 2014, Metro TV bekerjasama dengan UPH mengadakan acara Dialog Ekonomidengan tema 'Ayo Makmurkan Indonesia' dengan menghadirkan nara sumber mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Tim Pakar Metro TV Hendri Saparini, Dekan Fakultas Ekonomi UI Ari Kuncoro, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)Sofjan Wanandi, dan Dekan FISIP UPH Aleksius Jemadu.  Acara ini merupakan taping dari program acara  Economic Challenge yang biasa ditayangkan di stasiun Metro TVpada setiap Senin, pukul 20.00 WIB yang dipandu oleh Suryopratomo dan Frida Lidwina.

Topik dialog ini dilatarbelakangikondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami peningkatancukup signifikan serta meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah, namun perkembangan ini tidak didukung dengan pembangunaninfrastruktur yangmemadai.

Hendri Saparini mengatakan bahwa permasalahan ini dapat diatasi dengan menyebarkan kesejahteraan secara merata untuk mengurangi kesenjangan antar individu, wilayah dan sektor.“Ada sektor penting untuk menciptakan lapangan kerja terlewatkan yaitu pertanian dan manufaktur. Dua sektor ini yang justru sering kali telupakan“, jelasnya. Selain itu, Ari Kuncoro menambahkan bahwa diperlukan suatu mekanisme untuk membuat perencanaan yang lebih terintegrasi dan implementasi yang sesuai dengan rencana besar.

Berdasarkan pengalamannya saat menjabat sebagai Wakil Presiden RI,Jusuf Kalla mengatakan, “ Akhir permasalahan ini adalah ketegasan dan sikap kita untuk meyakinkan masyarakat. Banyak pengalaman dimana rencana tidak bisa jalan karena kurang bisa meyakinkan masyarakat bahwa rencana yang dibuat untuk kepentingan bersama”.

Aleksius Jemadu menambahkan bahwa globalisasi dan liberalisasi juga harus bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mendukung pembangunan negara ini. Pemimpin kedepan harus memiliki visi yang jelas dalam membangun hubungan ekonomi luar negeri yang kurang diperhatikan saat ini.

Sofyan Wanandi sebagai perwakilan pengusaha di Indonesia menyatakan bahwa pemerintah sekarang ini tidak mendukung pengusaha dalam negeri untuk menjadi lokomotif utama dalam pembangunan. Pernyataan ini ditanggapi oleh Jusuf Kalla, dimana ia menegaskan kembali bahwa yang dibutuhkan Indonesia adalah kekuatan dalam eksekusi pembangunan dan jangan menjadikan peraturan menjadi penghambat pembangunan tersebut. (ca)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun