Wanita Peramal
By: Clara siwi Lestari
Wanita cantik dengan tatapan nanar
Memegang cincin bertali benang berputar-putar
Di telapak tangan lelaki yg gemetar;
meski mencoba tuk tersenyum tegar
Â
Demi masa lalu yang hilang
Demi rindu Yang membuat mabuk kepayang
Demi masa depan Yang cemerlang
Wahai cincin; Berputar-putar lah...
Berputar lah terus sampai titik Yang ingin kujelang
Biar dapat kutebak cinta lelakiku tak pernah lekang
Meski waktu begitu lama terbang melayang...
Â
Dan tatapan nanar sang wanita tetiba terkatup.
Mulut bergetar menahan rasa yang tak pernah redupÂ
Sebaris mantra diucap .. cincin ditarik dan diberikan sebuah kecup
Â
Wahai lelakiku....kuramalkan sudah tentang mu...
Tentang rentang waktu Yang tak kau lalui bersamaku ...
Tentang terjalnya perjalanan meraih rindu
Tentang rasa cemburu yg kadang mengganggu
Tentang sesal akan hal-hal yang tertinggal
Tentang mengapa dan sedang apa dirimu
Tentang cintaku seluas laut biru, untukmu
Tentang tangis di malam-malam yang kelu, karenamu
Dan cincin itu berputar-putar selalu: menujuku
Adakah engkau itu lelakiku....?
Kumiliki jiwamu, dan kau kosongkan hati untukku?
Adakah engkau itu?
Aku Wanita peramal, tapi wajahmu tak pernah samar
Selalu berbinar, dan aku tak sanggup untuk bersabar
Menatapmu, mencari tahu dari matamu
Tentang ramalan yang kurindu
Â
Â
Lelaki itu tersenyum cemerlang, matanya berbinar riang
Berkata:
Kauhabiskan waktu meramalku,
aku akan datang, hanya karena cinta menuntunnya
aku setia, karena itulah yang kupunya
Ramallah dirimu saja, kau adalah jawabannya
Â
airmata wanita itu berlinangan,
dahulu lelaki ini kenangan, kini sebuah keinginan
tentang jalan setapak pada masa depan
tak ingin lagi diramalkan,
Â
:cincin masih saja berputar, dan cintanya semakin berpendar
Tetaplah disini, jangan kau pergi lagi!
Â
Depok 5 November 2022
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H