Mohon tunggu...
Clara SiwiLestari
Clara SiwiLestari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi : Musik, Menyanyi dan berpuisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Cintaku

16 Desember 2022   12:20 Diperbarui: 16 Desember 2022   12:41 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunga Cintaku

By : Clara Siwi Lestari

Dalam gundah, kutuliskan semua resah 

Pada  bait bait kesah, Kutumpah kan segala gelisah 

Degup jantung menderu, Bersitkan  rasa tak menentu

Bukankah hati kita sudah menyatu?

Aku dihelaan nafasmu dan dikau dihelaan nafasku,

: Tapi mengapa rasa ini tak jua mau menepi?

Menari menemani hari, dalam hembusan cinta

Bunga cinta yang bermekaran saja

 

Rasa aneh mengaliri nadi, pada rinduku berasa nyeri

Di cintaku ada cemburu, dan jantung tercabik pilu

terselip segumpal gamang, namun Cintamu membuatku indah melayang

Tentang  rasa  cemas dan khawatir, Terbelenggu dalam keresahan berfikir 

Cemburuku bersemayam dalam alam imajinasi, Menggores perih lirih-lirih

Datang tak tertahankan, seperti salju berguguran

mempermainkan gelisah,  membuatku resah 

takut asa ku terjerembab, Jatuh ke tanah lembab..

Dan air tumpah di mataku nan sembab 

: bunga cinta yang berjuntai-juntai

Tentang dirimu dan hanya dirimu

 

Daku merindumu dengan sepenuh jiwa, dan  gelisah terhalau ke cakrawala

Engkau yang tak pernah berpaling, membuat hatiku semakin eling

Cintamu erat merengkuh, dan aku tak akan mengeluh

Terdiam terpejam meresapi, karuniaNya nan indah sekali

Angin meniupkan lagu cinta, untuk kita

Aku cemburu padamu, dengan jiwaku

Aku cemburu pada cintamu, pada cintaku

bunga cinta kita yang berjuntai-juntai

bermekaranlah!

 

Depok, 1 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun