Udeng pacul gowang dalam bahasa Jawa merupakan ikat/penutup kepala tradisional Sidoarjo yang terbuat dari kain yang biasanya digunakan oleh laki-laki. Dimasa lalu, memakai udeng bagi lak-laki dewasa merupakan keharusan karena dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat walau sekarang lebih digunakan seperti aksesoris pakaian.Â
Walau hanya digunakan sebagai aksesoris, udeng ini juga memiliki fungsi sehari-hari, seperti sebagai topi, selimut, wadah, pembungkus dll. Tidak hanya Sidoarjo, daerah-daerah lain di Indonesia juga memiliki udeng nya sendiri. Tetapi topik dari artikel ini sekarang ialah udeng khas tempat kita tercinta, yaitu Sidoarjo.
Seperti yang sudah saya bicarakan di paragraf atas udeng pacul gowang yang khas dan indah ini berasal dari daerah Sidoarjo, batik yang digunakan untuk membuat udeng pacul gowang ini juga harus menggunakan batik Sidoarjo.Â
Batik ini memiliki makna filosofi yang amat dalam pada setiap bagian dan pembuatan. penutup kepala yang satu ini memiliki ciri khas ada lubang di atas. dilengkapi variasi di bagian belakang berupa dua lipatan yang berdiri seperti Pacul Gowang atau cangkul yang sudah gupil.
Udeng Pacul Gowang ini ternyata memiliki arti penuh makna. Kewibawaan, berilmu tinggi, rendah diri dan senantiasa bertaqwa merupakan gambaran bagi lelaki Sidoarjo yang mengenakan udeng. Tiap sisi dari udeng pun memiliki ciri yang istimewa. Tanpa habis waktu mari kita pelajari!!
Filosofi:
Setiap bagian dan langkah pembuatan Udeng Pacul Gowang memiliki makna. Yang dalam dan menarik. Bukan sesuatu yang diekspektasi dari yang sepertinya ikat kepala sepele.Â
Udeng Pacul Gowang ialah penutup kepala gowang. Filosofi dari udeng pacul gowang adalah tertutupnya sebagian kepala melambangkan keseimbangan antara terbukanya pikiran prajurit dan upaya merahasiakan atau menutup keburukan dirinya untuk kewibawaannya.Â
Buncen runcing bentuk yang menyerupai gunung melambangkan jiwa teguh dan kokoh, selain itu seorang prajurit harus pandai, cerdas dan berilmu tinggi. Buncen tumpul melambangkan sifat seorang prajurit harus rendah diri dan andap asor untuk dapat menyatu dengan masyarakatnya.Â
Penutup tengkuk melambangkan tertutupnya tengkuk. Prajurit harus dapat melihat kesalahan dirinya sendiri sebelum menyalahkan orang lain. Tengkuk merupakan simbol dari diri kita.