Mohon tunggu...
Bryna
Bryna Mohon Tunggu... Tutor - Peminat sejarah dan budaya

Senang menulis tentang sejarah, seni, dan kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Stalin: Dari Kota Kecil Gori sampai ke Moskow

26 Desember 2023   13:13 Diperbarui: 26 Desember 2023   13:15 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.ww2today.com/p/the-death-trap-of-occupied-kiev)

Stalin adalah produk kebudayaan klasik Georgia. Pemuda sejati Gori menganggap dirinya Goreli sebagai penjahat dan kasar. Gori adalah kota di Georgia yang masih mengadopsi budaya abad pertengahan seperti perkelahian bebas yang walaupun dengan beberapa aturan, namun batas sampai kekerasan dipraktikkan tidak ada. Gori adalah kota para agamawan dan pemabuk serta kejahatan dan kekerasan berkumpul. Berkelahi menjadi bagian dari olahraga di sana. Anak-anak di kota itu pun hidup dengan kekerasan dan terkelompokkan menjadi anggota-anggota gang, salah satunya Stalin.

Stalin yang pada tahun pertamanya di sekolah terkenal menjadi anak yang saleh pun perlahan-lahan meninggalkan kepercayaannya setelah melalui peroses literasi dari karya sastra romantisme sampai karya-karya terlarang bercorak marxisme dan ateisme, terlebih lagi ketika ia membaca Life of Christ, karya penulis Prancis Renan yang akses untuk itu ia dapatkan setelah masuk Seminari Tiflis. Dia pun mengganti namanya yang semula Soso menjadi Koba, karena terpesona oleh novel karya Alexander Kazbegi, The Patricide. Namun karya-karya yang menurutnya paling berkesan adalah karya yang ditulis oleh seorang radikal marxis bernama K.Tulin, nama samaran dari Vladimir Ilyich Ulyanov, yang nantinya dikenal dunia sebagai Lenin.

Di Seminari Tiflis ini lah kesadaran politik juga tumbuh. Ia mulai meninggalkan studi tentang agama dan mulai terlibat pada sesuatu yang lebih nyata, seperti mengikuti pertemuan ilegal buruh kereta api. Berdasarkan pada biografi resmi pada Agustus 1898, ketika masih terdaftar di seminari ia bergabung dengan Sosial Demokrat. Ia mulai aktivitas gerakannya sebagai propagandis di kelompok kecil buruh.

II. Lenin dan Revolyutsiya

Lenin berpidato (sumber:www.corriere.it)
Lenin berpidato (sumber:www.corriere.it)

 "... We will destory this whole world of violance

Down to its foundation, and then

We will build our new world

They who were nothing shall become everything

This is our final and deciesive battle

With the internationale humanity will rise up! ... "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun