Mohon tunggu...
Clachieka Wilovia Defarensha
Clachieka Wilovia Defarensha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Saya bermimpi untuk mengejar impian dengan tekad dan semangat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Media Sosial dan Pengaruh Komunikasi Online terhadap Kesehatan Mental

15 Januari 2024   20:55 Diperbarui: 15 Januari 2024   21:02 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental. (Darya Varia)

Hubungan media sosial terhadap kesehatan mental karena hadirnya media sosial membuat mereka merasa bahagia karena mengikuti perkembangan zaman, mereka mengaku bahwa dengan memiliki media sosial dapat mempermudah informasi untuk dikonsumsi dalam pelajaran dan pengetahuan, informasi dari lingkungan sekolah, teman dan keluarga. Namun mereka sadar bahwa media sosial pula menjadi penyebab mereka untuk mencari eksistensi terutama fashion, tampil terlihat keren dan memiliki eksistensi ini justru menjadi sebab para siswa saling bersaing menunjukan bahwa mereka paling keren untuk diakui dengan memposting di media sosial sehingga mereka akan terdapat stress, faktor lainnya seperti keharmonisan keluarga teman dengan adanya media sosial banyak moment keluarga untuk di publikasikan media sosial, saat itu pula terdapat kesepian, kecemasan sampai depresi untuk siswa yang tidak merasakan hal tersebut, selain itu faktor pasangan menjadi sebab mereka merasa kesepian ketika melihat temannya memposting hubungan. Meskipun sebagian siswa menyadari bahwa mereka hal itu tergantung pada pribadi masing-masing siswa dalam bijaksana menggunakan media sosial. Sebagian lagi merasa bahwa hadirnya media sosial ketika di konsumsi berlebih membuat mereka terkenan. Meskipun terdapat banyak konten sehat seperti podcast education, namun mereka lebih dominan untuk menggunakan media sosial sebagai komunikasi. Semakin lama durasi remaja bermain media sosial, akan berpengaruh terhadap kesehatan mental, ini dikarenakan remaja akan fokus dengan dirinya atau dunianya sendiri dan menyebabkan kecanduan menggunakan media sosial.

Teknologi di era teknologi yang canggih ini, masyarakat tidak lagi hanya berinteraksi dengan orang lain secara langsung, tetapi juga masyarakat bisa berinteraksi secara tidak langsung, yaitu dengan hadirnya teknologi media sosial. Media sosial merupakan media internet yang memberikan kemudahan pada penggunanya untuk berinteraksi dengan orang lain dan membentuk sebuah ikatan dengan orang lain secara online atau secara virtual. Selain dapat memberikan efek kuat bagi perilaku penggunanya, media sosial juga dapat menimbulkan masalah pada kesehatan mental. Di antaranya adalah gangguan kecemasan dan depresi sehingga menjadikan kesehatan mental penggunanya menjadi terganggu. Namun ada cara untuk menanggulangi kecanduan media sosial, dengan cara membatasi penggunaan media sosial, mencari informasi selain dari media sosial, mencari kegiatan yang positif, menggunakan media sosial dengan bijak, lepas dan hapus aplikasi media sosial.

Yasipin, Y., Rianti, S. A., & Hidaya, N. (2020). Peran agama dalam membentuk kesehatan mental remaja. Manthiq, 5(1), 25-31.

Rosmalina, A., & Khaerunnisa, T. (2021). Penggunaan Media Sosial dalam Kesehatan Mental Remaja. Prophetic: Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal, 4(1), 49-58.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun