Kita berdua saja, dudukAku memesan ilalang panjang dan bunga rumput
kau entah memesan apa
Aku memesan batu di tengah sungai terjal yang deras
kau entah memesan apa.
Tapi kita berdua saja, duduk
Aku memesan rasa sakit yang tak putus dan nyaring lengkingnya
memesan rasa lapar yang asing itu.
Ah saya selalu suka tulisannya Sapardi Djoko Damono. Saya ga suka tulisan-tulisan yang berbelit-belit, muter-muter ga jelas intinya, pake kata-kata puitis tingkat Dewa tapi susah dingertiin. Yah maklum deh, saya bukan penikmat dan pembelajar Sastra Indonesia yang baik. ;p
Saya suka tulisan yang santai, lugas, jelas, tepat sasaran.
Kalau mengenai maknanya, tiap tulisan pasti punya arti sendiri buat yang baca. Kalau saya yang jadi penulisnya, mungkin saya akan lebih bahagia kalau tiap orang mengartikannya beda-beda, sambil senyum-senyum sendiri dalem hati “maksud saya bukan itu, yah tapi bisa sih seperti itu..” ahahahaa.. seru! Penuh makna. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H