Li, dimatamu ada sejuta hening yang dalam
- kadang sukar merabanya
Aku telah mengakrabinya
katamu lewat sorot pandang
tapi terlalu mandiri
seakan melukiskan keangkuhan diri
balasku di helaan nafas
Kau cuma angkat bahu,
ah Li, kalau kau beri juga
aku jamah sedikit sepimu
kita dapat layari bersama
sebagai cakrawala bersatu
melengkung di pinggir garis bumi
Aku mengasihimu
di sepi pagi kukata itu buatmu
Juga heningku? tanyamu di gaung angin
Ya, bisikku tegar,
kau melengak 'Semua?'
pada tiap alineapun isinya, tandasku kali ini
sambil menerawang pada bayangmu yang melintas angan.
Li, kalau siang ini yang kutemukan cuma sepi yang betul mandiri
kamulah itu
karena pada sepi kamu membayang,
pada hening kamu melena
Sekarang kamu tahu,
kenapa sepi begitu indah buatku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H