Mohon tunggu...
Rokhmad Munawir
Rokhmad Munawir Mohon Tunggu... -

Kaumbiasa | Peternak Puyuh Petelur | Petani |Linuxer | Blogger | Gusdurian | Member of PATTIRO | Open Data Community | tangan terkepal dan maju

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gairah Malam Kota Solo

13 Agustus 2009   18:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:50 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Malam Purwosari

Jalan Slamet Riyadi, yang merupakan jalan protokol di Solo ketika malam tiba disepanjang jalanan ini dipenuhi dengan gemerlap kehidupan malam. Para penjaja makanan, pakaian serta buku dan kliping koran banyak bertebaran disini.

Adalah kawasan Purwosari, disini sewaktu malam tiba banyak berjajar pedagang pakaian, sepatu, tas dan buku-buku. Banyak orang menyebutnya dengan pasar senggol Purwosari. Sebab jika berkunjung kesini siap-siap saling senggolan dengan para manusia yang lalu-lalang, baik yang jalan kaki maupun sepeda dan sepeda motor bahkan becak.

Dan beberapa waktu lalu, ketika seorang teman bertanya dimana mencari kaos yang murah tapi bagus, maka langsung saya bilang ke Purwosari saja. Disana banyak pilihan dan bisa dinyang (ditawar). Memang saya sering membeli kaos maupun tas disini. Kualitas relatif bagus, model tak kalah dengan yang dipajang di mall serta harganya miring sekaligus menghidupkan ekonomi kerakyatan.

Dari sekian banyak pedagang tersebut, ada sebuah kios pakaian yang relatif murah, yakni milik Bapak Karsimin. Saya sudah berkali-kali beli disini, jadi sudah langganan-lah. Kiosnya tidak terlalu besar dan terletak di depan RS Bersalin. Pak Karsimin, seorang lelaki asli Kebumen yang menikahi putri Solo ini sudah berdagang disini sejak tahun 90-an. Dengan omset semalam tidak lebih dari 500 ribu rupiah dikala sedang ramai, beliau mampu menghidupi keluarganya dan berhasil menyekolahkan putra-putrinya sebanyak 4 orang. Tiga diantaranya saat ini menempuh kuliah.

Sungguh luar biasa ulet beliau ini. Saya salut bener dengan usaha beliau ini. 19 tahun bergelut dijalanan berjualan pakaian demi menghidupi keluarga. Pelajaran yang dapat dipetik dari ini adalah bahwa usaha apapun asal dilakukan dengan tekun maka akan menuai hasil. Sapa sing tekun bakale tinemu, demikian pepatah Jawa bilang.

Tulisan ini juga dipublikasikan disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun