Awal tahun 2014 ini dibuka dengan beberapa bencana, mulai dari gunung sinabung meletus sampai bencana banjir , yang seolah serentak terjadi di penjuru negeri kita tercinta ini. Bencana banjir juga melanda kabupaten jepara, sedikitnya telah menggenangi 22 desa di enam kecamatan (*antaranews)
Termasuk kampung dimana saudara-saudara saya tinggal yakni Ketileng Singolelo kecamatan Welahan menjadi daerah terdampak banjir yang cukup parah. Saat ini saya tinggal di jawa barat, dan pernah numpang tinggal di rumah pak de mak de selama masih bekerja di semarang, dan saya tak pernah membayangkan jika banjir nya akan sebesar ini. Saat saya dulu di rumah pak de belum pernah mengalami banjir , kalaupun ada hanyalah genangan kecil yang hanya butuh hitungan jam untuk kembali surut.
Mesjid Singolelo tergenang,
Bayangkan Mesjid ini tergolong lebih tinggi daripada bangunan lain nya, selain itu pondasi nya juga dibuat tinggi kalaupun mau masuk harus naik tangga, dan saat banjir kemarin Mesjid ini Tergenang sampai-sampai getek bisa masuk ke dalam areal masjid. Tidak heran jika di jalan ketinggian air bisa mencapai leher orang dewasa.
Jepara Terisolir. Jepara menjadi kota terisolir dengan adanya bencana banjir ini, akses jalan menuju jepara ada 3 yakni Welahan via mijen demak, Mayon via Kudus , dan Pati via pesisir namun semua akses tertutup akibat banjir. Pasokan BBM dan logistik menurun dan mengkhawatirkan.
Ketileng Singolelo Welahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H