Dari table di atas, dapat dilihat bahwa setiap siklus membawa peningkatan yang cukup baik pada kegiatan menggunting dan kolase dengan media kertas krep di TK Pertiwi 2 Petarangan. Pada siklus I hasil yang didapatkan yaitu sebanyak 68,97% anak sudah mampu melaksanakan kegiatan dengan baik, dan di siklus II meningkat menjadi 86,21%. Hal ini desebabkan karena anak termotivasi dengan kegiatan yang diadakan secara berkelompok sehingga anak lebih semangat dalam melaksanakan kegiatan yang diberikan.
Berdasarkan pada gambar di atas dapat diketahui jumlah anak yang mengalami peningkatan dari studi awal ke siklus I dari 8 Â anak atau 27,59% menjadi 20 anak atau 68,97% berarti mengalami peningkatan sebesar 41,38%, dan dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan kembali yaitu dari 20 anak atau 68,97% menjadi 25 anak atau 86,21% yang berarti mengalami kenaikan sebesar 17,24%.Â
Hal ini membuktikan bahwa hampir semua anak mampu melakukan kegiatan menggunting dan kolase dengan media kertas krep karena dari studi awal sampai siklus II selesai mengalami peningkatan sebesar 58,62%.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan hasil diskusi dengan observer dan teman sejawat, ternyata proses perbaikan yang dilaksanakan dalam dua siklus mendapatkan hasil peningkatan pembelajaran yang cukup memuaskan.
Perbaikan pembelajaran tersebut dilaksanakan dalam dua siklus, yang setiap siklusnya dilakukan selama 3Â hari berturut-turut dan rencana pembelajarannya dituangkan dalam 3Â RKH. Dari kedua siklus tersebut, setiap siklusnya mendapatkan peningkatan yang cukup baik.
Pada studi awal kemampuan menggunting dan kolase masih sangat rendah yaitu sekitar 27,59%, karena pada kondisi awal anak belum terlalu mengenal yang namanya kolase dengan media kertas krep.
Pada siklus I, peneliti sudah memberi contoh bagaimana cara menggunting dan kolase dengan menggunakan kertas krep yang berwarna-warni, sehingga anak sangat termotivasi untuk melakukan kegiatan yang diberikan karena ini merupakan sesuatu yang baru bagi anak, sehingga pada siklus I ini ada lebih dari separuh anak yang sudah mampu menggunting dan kolase dengan baik yaitu sekitar 20Â anak dari 29Â anak atau 68,97%.
Pada siklus II, peneliti melakukan kegiatan yang lebih kompleks dari siklus I yaitu selain menggunting juga disertai dengan memilin kertas krep yang telah digunting menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga anak lebih mudah dalam menempelnya dan juga dilakukan secara berkelompok supaya lebih menyingkat waktu, sehingga hampir semua anak dapat menyelesaikan kegiatan dengan baik kecuali anak yang memang belum mandiri.Â
Pada siklus II ini mendapatkan hasil yang lebih memuaskan lagi daripada siklus I karena 25 anak sudah mampu melakukan kegiatan dengan baik atau 86,21%, jadi perbaikan pembelajaran sudah dinyatakan berhasil karena sudah melebihi indikator keberhasilan yaitu 80%, dan perbaikan pembelajaran diakhiri pada siklus II.
Penelitian ini selesai dalam dua siklus karena dalam penelitian, peneliti menggunakan media yang menarik dan sesuai kebutuhan anak serta melalui beberapa tahapan yaitu :